Pembunuh berantai yang terinspirasi dari urban legend Jepang ‘Aka Manto’ telah menelan tiga orang korban yang dibunuh secara tragis. Siapa sebenarnya sosok di balik ‘The Red Cloak’ ini?
Identitas Buku
Judul Buku: The Red Cloak
Penulis: Sefilianto A. D.
Penerbit: BIP (Bhuana Ilmu Populer)
Jumlah Halaman: 226 Halaman
Sinopsis Novel The Red Cloak
Di dalam sebuah toilet umum yang gelap, seorang penjaga stasiun menemukan mayat yang kedua lengan dan kakinya telah dipotong. Lehernya dicekik dan lidahnya telah terukir sebuah huruf kanji yang bermakna ‘merah’. Ini adalah korban kedua dari sang pembunuh berantai yang meneror Kota Redburn selama beberapa minggu terakhir.
Detektif swasta, Adam Volker, harus menemukan sang pembunuh di antara warga kota sebelum orang-orang terdekatnya juga menjadi korban dari sang pembunuh.
Ataukah, ternyata, sang pembunuh adalah salah satu dari orang terdekatnya sendiri?
Ulasan Novel The Red Cloak
Novel dengan tema pembunuh berantai sepertinya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar pembaca. Ada banyak penulis baik penulis lokal maupun penulis luar yang mengangkat tema thriller tentang pembunuhan berantai.
Novel debut dari penulis Indonesia yang satu ini ternyata tidak kalah seru dibandingkan novel-novel dengan genre sejenis. Aku awalnya tertarik untuk membacanya karena covernya yang sangat eye-catching. Bagian judul yang ditulis cukup besar dengan latar berwarna merah darah.
Aku suka cerita detektif yang alurnya sat-set dan tidak terlalu bertele-tele. Jalan cerita di buku ini memiliki alur yang cukup cepat, tetapi tidak terkesan buru-buru. Menurutku, mengungkap tiga pembunuhan misterius dalam 200-an halaman merupakan porsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Ide untuk menggabungkan salah satu uban legend dari Jepang dengan motif pembunuhan berantai merupakan ide yang cemerlang. Pembunuh berantai tersebut memakai metode tertentu untuk menghabisi dan menjadikan korbannya sebagai objek ‘karya seni’.
Sesuai dengan judulnya, The Read Cloak yang artinya Jubah Merah, pembaca akan segera tahu makna judul ini seiring berjalannya cerita. Siap-siap merinding dengan cara pembunuh berantai mengeksekusi korbannya.
Karakter setiap tokohnya digambarkan dengan baik dan tidak berlebihan. Biasanya, cerita detektif atau thriller memunculkan banyak sekali tokoh yang sebenarnya tidak terlalu penting, tapi di novel ini setiap tokohnya memiliki porsi masing-masing yang pas. Berbicara tentang pelaku sebenarnya, ada plottwist yang tidak pernah terduga!
Buku ini direkomendasikan untuk para pembaca yang ingin berkenalan dengan genre thriller sebagai perkenalan awal. Jumlah halaman yang tidak terlalu tebal dan jalan cerita yang sat-set tidak akan membuatmu sadar bahwa kamu sudah hampir mencapai halaman akhir. Selamat membaca!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Seni Membaca Pikiran Orang Lain Meskipun Kamu Bukan Psikolog'
-
Ulasan Novel SK2H: Kisah Gadis Misterius yang Selalu Mengenakan Kaus Kaki
-
Novel yang Komplit, Rumit, dan Ciamik dalam '1 Kos 3 Cinta 7 Keberuntungan'
-
Review Novel Secret High School: Sindikat Perdagangan Organ di Sekolah
-
Ulasan Film The Golden Holiday, Perburuan Harta Karun di Laut Filipina
Ulasan
-
Review Drama Korea Heroes Next Door: Kisah Para Pahlawan dari Rumah Sebelah
-
5 Fakta Menarik Novel Animal Farm Jelang Adaptasi Film di Tahun 2026
-
Aleppo: Suara Jujur dari Pinggiran yang Menolak Diam
-
Saat Komedi Menjadi Cermin: Agak Laen 2 Menyala Pantiku dan Ketidakpercayaan pada Pejabat
-
Review Silent Zone: Survival Zombie Tergila dan Penuh Emosi di 2025
Terkini
-
Intip Teaser Perdana Disclosure Day, Film Sci-fi Terbaru Steven Spielberg
-
Menyambut Natal Lebih Bijak, Ini Cara Merayakan secara Ramah Lingkungan
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
5 Tanaman Bunga yang Tidak Butuh Sinar Matahari, Cocok untuk Ruangan Indoor