Film Korea lawas garapan sutradara Yoon Ki Lee yang satu ini agaknya bakal berikan kamu pengalaman menonton yang berbeda, lho! Pasalnya, film yang menghadirkan deretan aktris dan aktor veteran seperti Jeon Do Yeon dan Ha Jung Woo sebagai pemeran utama.
Film ini bercerita tentang Hee-soo, seorang wanita lajang berusia tiga puluhan yang suatu hari memutuskan menemui mantan pacar demi menagih hutang senilai $3.500.
Saat ditemui, kondisi finansial sang mantan pacar, Byoung-woon, nyatanya lebih memprihatinkan. Namun meski demikian, Byoung-woon tak lepas tangan. Bersama Hee-soo, Byoung-woon bertandang ke banyak kenalan untuk meminjam uang demi melunasi hutangnya pada Hee-soo.
Ulasan
Film ini berkonsep unik dengan pengembangan cerita yang begitu sederhana. Dikatakan unik karena ceritanya berkutat pada satu hari melelahkan yang dihabiskan sepasang mantan kekasih demi mengumpulkan uang pinjaman.
Ya, sepasang mantan kekasih yang "berlarian" kesana-kemari untuk meminta pinjaman ke sederet kenalan adalah konsep cerita yang tak terbayangkan oleh diri saya pribadi. Bagi saya itu semacam kisah pertemuan paling nyeleneh dari kebanyakan kisah bertemu mantan yang pernah saya saksikan.
Sedangkan artian sederhana di sini yakni pengembangan ceritanya dibuat semengalirnya. Tidak ada tuh situasi besar yang mendramatisasi suasana.
Jadi kalau kamu tipe penonton yang menginginkan tontonan berbau petualangan, sayangnya film ini tidak akan menyuguhimu hal yang demikian.
Lain hal, jika kamu penikmat film beralur cerita ringan, agaknya kamu akan enjoy menyimak perjalanan dua tokoh utama yang bertandang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mengumpulkan uang pinjaman.
Selain premis cerita yang unik, hal menarik dari film ini adalah perwatakannya yang gamblang. Hee-soo selaku mantan kekasih yang menagih hutang digambarkan sebagai wanita dingin yang tak banyak biacara.
Sementara itu, Byoung-woon selaku mantan kekasih yang ditagih hutang digambarkan sebagai pria berkepribadian menyenangkan, pandai bergaul dan gampang meyakinkan orang. Kedua karakter berbeda "energi" ini disatukan dalam satu frame tanpa diberi sentuhan romantisasi yang manis-manis.
Nampak rasa yang tersisa di antara keduanya hanyalah benci dan kekesalan dari kubu Hee-soo, dan rasa hormat dari kubu Byoung-woon. Jadi agaknya kamu bisa membayangkan suasana canggung kala interaksi minim keduanya muncul di sepanjang cerita.
Kesimpulannya, film ini tidak menjanjikan petualangan seru, ataupun pertemuan sepasang mantan kekasih yang mendebarkan. Melainkan, kisah reuni mantan yang unik dan cukup menarik untuk disaksikan!
Baca Juga
-
3 Hal yang Kamu Dapatkan Jika Menyaksikan Drama Korea Nine Puzzles
-
Ulasan Nocturnal, Film Korea Super Mencekam yang Bikin Penasaran
-
Ulasan Drama The Haunted Palace, Sajikan Hiburan Paket Komplit Tiada Duanya
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Review Drama Korea Bergain: Kisah Impresif yang Dikembangkan dengan Masif
Artikel Terkait
-
Beratnya Kini Cuma 41 Kg, Prilly Latuconsina Turunkan Banyak Berat Badan Demi Ikut Olahraga Lari
-
Sinopsis Film Smallfoot, Suguhkan Kedekatan Makhluk Yeti dengan Manusia
-
Baru Tayang, Film Kingdom of the Planet of the Apes Raup Rp356 M di Amerika
-
Tuai Kontroversi, Film Vina: Sebelum 7 Hari Kini Sudah Tembus 1 Juta Penonton
-
Gak Main-Main! Film Terbaru Brad Pitt Dikabarkan Merogoh Kocek hingga Rp4,8 Triliun
Ulasan
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor
-
Wonwoo SEVENTEEN Ungkap Pesan Cinta yang Tulus Lewat Lagu Solo 99,9%
-
First Impression Good Boy: Aksi Seru, Visual Keren, dan Cerita Bikin Nagih
-
Ulasan Don Quixote: Perjalanan Ksatria Gila dan Khayalannya
-
SHINee Ring Ding Dong: Anthem Ikonik K-Pop saat Cinta Datang Tak Diundang
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka