Metode berbenah ala Konmari yang berasal dari Jepang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita.
Lewat bukunya yang berjudul The Life Changing Magic of Tidying Up, Marie Kondo berhasil membuat metode bersih-bersih rumah yang dikenal dengan metode KonMari tersebut.
Namun setiap metode tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sebagaimana KonMari yang menyadur budaya dari Jepang, metode ini terkadang masih sulit diaplikasikan bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan budaya, gaya hidup, hingga kecenderungan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, Khoirun Nikmah, Putriana Indah, Achmadi, Wanginingastuti, dan Aang Hudaya berkolaborasi dalam membentuk metode berbenah dan bersih-bersih ala orang Indonesia.
Metode ini dikenal dengan nama metode Gemar Rapi.
Nah, metode ini kemudian dijelaskan dalam buku dengan judul yang sama, yakni 'Gemar Rapi: Metode Berbenahnya Indonesia.'
Buku ini menyajikan langkah-langkah mudah dalam berbenah rumah, agar rapi bukan sekadar mimpi.
Buku ini terdiri atas 12 Bab yang berisi latar belakang Gemar Rapi, sejumlah teori yang membahas tentang kerapian, realita berbenah yang terjadi di sekitar kita, pemaparan dari metode berbenah Gemar Rapi, hingga penjelasan mengenai organisasi Gemar Rapi.
Buku ini sebenarnya lumayan kaya akan teori berbenah dari penulis-penulis yang sebelumnya sudah menggagas topik serupa.
Misalnya metode berbenah The Minimalist yang ekstrem ala Barat, Swedish Death Cleaning, Four Method Box, The Backwards Hanger Method, hingga KonMari.
Beberapa metode di atas memiliki ciri khasnya masing-masing. Namun semuanya tetap menitikberatkan tentang bagaimana kita melakukan decluttering. Yakni proses menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak terpakai.
Meskipun ada banyak teori berbenah yang disampaikan penulis, namun pembahasan mengenai aplikasi dari teori-teori tersebut kurang dijelaskan.
Namun, dengan 12 bab yang isinya lumayan padat, memang amat wajar jika buku berjumlah 182 halaman ini belum bisa mengeksplorasi semua teori berbenah yang sudah dijelaskan.
Saya sebenarnya amat menunggu pembahasan mengenai step by step berbenah ala Gemar Rapi yang telah diusung oleh para penulis.
Khususnya mengenai keunikan-keunikan yang menjadikan Gemar Rapi menjadi metode berbenah yang sangat cocok untuk orang Indonesia.
Namun sepertinya buku ini hanya memberikan perkenalan singkat mengenai teori Gemar Rapi.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait cara menjalankannya, mungkin hanya bisa diakses ketika kita mengikuti kelas atau pelatihan yang diadakan oleh komunitas Gemar Rapi Indonesia.
Jika kamu masih penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teori berbenah Gemar Rapi, kamu bisa membaca buku ini terlebih dahulu!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Kenapa Sih Harga Tiket di Laga Timnas Indonesia vs Irak dan Filipina Mahal Banget? Begini Alasan PSSI
-
Thailand Open 2024: Gregoria Mariska Tunjung Melaju Mulus ke Perempat Final
-
Media Vietnam Soroti Keputusan PSSI Naikan Harga Tiket Timnas Indonesia
-
Thailand Open 2024: Kalahkan Pasangan Denmark, Jafar/Aisyah Melaju ke 8 Besar
-
Media Vietnam Ikut Komentari Tiket Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia, Apa Katanya?
Ulasan
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan
-
Review Film Shutter: Ada Setan di Foto yang Meneror Lewat Dosa Masa Lalu
Terkini
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Peduli Kesehatan Mental Remaja, HIMPSI Gelar Sosialisasi di SMAN 3 Jambi
-
Menemukan Ketenangan di Tengah Dunia yang Selalu Online