Film How to Make Millions Before Grandma Dies bukanlah sekadar kisah tentang cucu yang berusaha mendapatkan warisan dari neneknya yang lagi sakit. Namun, film ini merupakan perjalanan emosional yang mendalam tentang hubungan keluarga, cinta, dan pengorbanan. Disutradarai oleh Pat Boonnitipat, film ini berhasil memikat hati penonton dengan akting meyakinkan, natural, ditambah cerita yang mengharukan.
Diperankan oleh Billkin atau Putthipong Assaratanakul sebagai M, Usha Seamkhum sebagai Amah, dan Tontawan Tantivejakul sebagai Mui, Film How to Make Millions Before Grandma Dies, telah membawa penonton melalui perjalanan penuh emosi. Dari momen-momen lucu hingga saat-saat mengharukan, setiap adegan diperlihatkan begitu natural.
Namun, yang membuat film ini benar-benar mencuri perhatian adalah ending dengan twist tipisnya. Yuk, kita telaah dengan lebih dalam bagaimana ending film ini berhasil menggetarkan hati penonton dan memberikan pesan moral yang dalam.
1. Meninggalnya Sang Nenek
Seperti yang sudah banyak diprediksi oleh penonton, Amah, nenek dari karakter utama meninggal. Kematian sang nenek merupakan momen yang emosional. Entah bagaimana bisa, sesuatu yang sudah diprediksi sejak awal, dan benar terjadi, itu justru nggak menyurutkan emosi seluruh penonton. Jelas, hal ini terjadi oleh adanya dinamika dan interaksi, perkembangan karakter, dan akting menawan dari dua karakter sentral.
2. Sebuah Janji Sebagai Warisan
Penonton kemudian menemukan kejutan yang cukup mengharukan. Selama ini, nenek M, atau Amah, ternyata menabung sejumlah uang di bank dengan rekening atas nama M. Ini adalah momen yang sangat menyentuh, terutama ketika mengingat kembali sebuah adegan di tengah film.
Dalam adegan itu, Amah pergi menabung dan melarang M ikut serta memasukkan uangnya. Ternyata, Amah sedang menabung uang itu khusus untuk M. Hal ini mengacu pada janji yang pernah Amah buat saat M masih kecil, di mana M meminta neneknya untuk menabung uang sampai sang nenek meninggal untuk dirinya. Amah setia pada janji itu dan dengan penuh cinta menyisihkan uang untuk M. Duh, nyesek banget deh.
Ya, kejutan ini memberikan lapisan emosional yang dalam pada cerita, terutama ketika M mengetahui bahwa rekening tabungan itu sebenarnya disimpan atas namanya sebagai bentuk cinta dan janji Amah. Adegan yang tampak sederhana ini benar-benar bikin banjir air mata.
3. Uang Warisan Kembali Ke Nenek
Nah, bagian ending yang paling mengharukan datang dari bagaimana M memutuskan untuk menggunakan uang tabungan itu. Alih-alih menggunakan uang itu untuk kepentingan pribadi, M memilih untuk membeli tanah pemakaman dan memenuhi segala kebutuhan pemakaman Amah. Keputusan ini menunjukkan perkembangan karakter M yang signifikan.
Dari seorang cucu yang awalnya mungkin termotivasi oleh harapan mendapatkan warisan, M berubah menjadi cucu yang penuh kasih sayang dan berbakti. Dia memilih untuk menggunakan uang itu untuk memberikan penghormatan terakhir yang layak kepada sang nenek.
Keputusan M ini adalah salah satu momen paling sedih dan penuh makna dalam film. Penggunaan uang tabungan neneknya untuk pemakaman menunjukkan betapa M akhirnya menghargai neneknya lebih dari sekadar warisan material. Ini menggambarkan perubahan hati M dan bagaimana dia akhirnya melihat betapa dalamnya kasih sayang Amah.
Ending ini membawa perasaan campur aduk bagi penonton. Di satu sisi, ada kesedihan yang mendalam karena kehilangan Amah. Namun, di sisi lain, ada keharuan yang kuat karena tindakan M yang penuh makna.
Sudahkah kamu nonton film paling bikin banjir air mata tahun ini? Film yang tayang sejak 15 Mei 2024 masih tayang di bioskop. Ketimbang filmnya turun layar dan kamu menyesal belum nonton, lebih baik buruan ke bioskop dan nonton bareng orang-orang kesayanganmu. Selamat nonton ya.
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
Review Film Officer Black Belt, Kisah Kim Woo Bin dalam Menangkap Penjahat
-
Review Film We Live in Time, Kisah Romansa yang Dibintangi Andrew Garfield
-
Perayaan Kreativitas: Alternativa Film Awards & Festival 2024 Dibuka Bersama Refleksi Hak-Hak Disabilitas
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
Ulasan
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
Terkini
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
Jonatan Christie Tampil Antiklimaks, Gelar Tunggal Putra pun Melayang