The Relative Worlds merupakan film animasi tahun 2019 yang disutradarai oleh Yuhei Sakuragi. Anime yang mengusung genre sci-fi romance ini menceritakan tentang jiwa manusia di dua dunia berbeda yang terhubung, sehingga ketika seseorang meninggal di satu dunia, jiwanya juga hilang di dunia lain.
Ceritanya berpusat pada distopia, dan dampaknya dirasakan di dunia paralel. Hubungan dua dunia ini seperti pedang bermata dua. Ketika dunia distopia menemukan cara untuk bepergian antardimensi, mereka bisa mencapai pemimpin di dunia lain yang biasanya sulit dijangkau karena perlindungan tinggi.
Dunia-dunia ini berada di ambang bentrokan besar, dan seorang pemuda yang telah kehilangan segalanya adalah satu-satunya yang bisa menghentikannya.
Review Anime The Relative Worlds
Film ini sepenuhnya menggunakan CGI. Meskipun awalnya khawatir bahwa CGI menjadi tren baru dalam anime, penulis akhirnya mengapresiasi penggunaan teknologi ini karena membuat gerakannya lebih mulus dalam adegan aksi dan mempertahankan seni dari berbagai jarak dan sudut pandang.
Selain itu, The Relative Worlds juga memberikan kedalaman dan tekstur pada gambar, serta menambahkan detail kecil seperti rambut yang terbang dan reaksi kain lembut untuk membuat dunia terasa lebih hidup.
Produksi dalam film ini juga kompeten, dengan tim yang jelas memahami tugas mereka. Tidak ada elemen spesifik yang benar-benar menonjol, kecuali motif segitiga yang berulang dalam berbagai elemen visual seperti struktur bangunan, senjata, dan pakaian.
Motif ini cukup mencolok sehingga saat menontonnya terlihat cukup detail, meskipun tidak ada penjelasan khusus mengenai signifikansinya.
Ceritanya menggabungkan elemen fiksi ilmiah klasik dengan sentuhan anime, menampilkan pelajar sekolah menengah dan robot pembunuh yang super imut. Meskipun plotnya penuh dengan potensi, ada banyak kesempatan yang terlewatkan.
Elemen sains dalam cerita kurang digarap dengan baik, karena teknologi yang digunakan oleh karakter utama berasal dari alam semesta lain atau ditinggalkan oleh orang yang sudah tiada sehingga tidak ada penjelasan rinci mengenai cara kerjanya.
Selain itu, dilema moral dalam film ini disederhanakan, dan karakternya, meskipun cukup berkembang, tetap terkesan datar.
Kesimpulannya, The Relative Worlds adalah film yang memiliki banyak elemen menarik dan beberapa adegan hebat, namun terhambat oleh sejumlah kesempatan yang terlewatkan dalam pengembangan plot dan karakternya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Artikel Terkait
-
Lebih Gelap dan Intens! Arcane Season 2 Janjikan Visual Memukau dan Alur Tak Terduga
-
Film Si Juki 2 Bakal Tayang, Andovi da Lopez Bangga Animasi Indonesia Nggak Kalah dari Jepang dan Amerika
-
Review Film The Garfield Movie, Upaya Gagal Menghidupkan Pesona Kucing Oren
-
Adult Swim Konfirmasi Serial Anime 'Ninja Kamui' Berlanjut ke Season 2
-
Ikut Baper, Michelle Ziudith Takut Nikah Gegara Main Film 'Ipar Adalah Maut'
Ulasan
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Ulasan Novel Norwegian Wood: Haruki Murakami Tulis Kenangan Manis dan Pahit Masa Remaja
-
Ulasan Novel Kembara Rindu: Pengingat Lembut Karya Habiburrahman El Shirazy
-
Ulasan Drama Who Rules the World: Memperjuangkan Keadilan dan Kebenaran
-
Buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya: Strategi Cerdik Rusdi Mathari
Terkini
-
5 Tanaman Buah yang Bisa Ditanam di Polybag, Solusi Berkebun di Lahan Sempit
-
Bukan Sekadar Resolusi: Tahun Baru sebagai Ruang Belajar dan Resiliensi
-
Simu Liu Bintangi Film Live-Action Sleeping Dogs Arahan Timo Tjahjanto
-
CERPEN: Senyum yang Tertinggal di Tanah Basah
-
4 Clay Cleanser Ampuh Bersihkan Pori-pori untuk Kurangi Minyak dan Jerawat