Apa yang terjadi setelah hujan turun? Kita mungkin akan menyaksikan pelangi yang indah, atau setidaknya udara sejuk dengan aroma tanah basah yang menenangkan.
Seperti itulah hidup. Ketika menjalani hari-hari yang seolah menampakkan awan mendung dan hujan yang menghalau pergerakan, kita hanya bisa menunggu semuanya reda dengan sendirinya. Sebab, setelah itu cuaca cerah akan menanti tanpa kita minta.
Begitupun yang terjadi dalam dinamika kehidupan yang dijalani oleh Alexandra Elle. Lewat buku berjudul 'After The Rain' ini, ia menceritakan tentang perjalanannya keluar dari hari-hari yang buruk.
Awalnya saya mengira bahwa buku ini adalah sejenis buku motivasi yang berisi kata-kata penyemangat. Namun ternyata, After The Rain ini lebih mirip sebuah memoar yang menceritakan bagaimana penulis mampu mengatasi keterpurukan yang pernah ia alami.
Selama membaca lembar demi lembar buku ini, saya merasa ikut sesak. Penulis sangat jujur dalam menggambarkan tentang siapa dirinya. Saking jujurnya, saya seakan melihat proyeksi diri saya sendiri lewat cerita-ceritanya.
Ia tak segan membeberkan betapa ia tidak becus dalam pekerjaan, merasa malas, dan tidak berdedikasi. Mungkin seperti seseorang yang memiliki harga diri yang rendah.
Tapi di akhir bab, saya mendapati hal yang sebaliknya. Ternyata penulis bisa keluar dari stigma buruk yang melekat pada dirinya dan membuktikan bahwa ia bisa menghargai dirinya sendiri dengan layak.
Secara keseluruhan, ada 15 bab yang berisi perenungan tentang hidup yang ada dalam buku ini. Mulai dari bagaimana menghadapi perubahan, self-love, validasi, hingga pengampunan.
Salah satu pembahasan yang saya garisbawahi adalah pesan dari penulis tentang bagaimana ia perlahan pulih dari luka pengasuhan dengan 'membandingkan' orang tuanya dengan orang tua yang lain. Setelah membandingkannya dengan yang lain, ada kebaikan-kebaikan kecil dari orang tuanya yang selama ini ia lupakan karena terlalu fokus pada luka pengasuhan semasa kecil.
"Membanding-bandingkan itu bisa jadi baik, ketika kamu melihat apa yang kamu miliki dan tidak dimiliki orang lain"
Bisa jadi, ada sosok orang tua yang memang payah dalam menunjukkan kasih sayang secara verbal. Tapi, bukankah terpenuhinya segala kebutuhan dan begitu telatennya mereka dalam mengurus kita sejak kecil adalah bagian dari kepedulian? Sebagaimana kita yang tidak sempurna, orang tua kita pun juga begitu.
Meskipun ditulis secara subjektif berdasarkan pengalamanan penulis sendiri, namun gaya story-telling dan pemilihan diksi yang pas membuat buku ini terasa tetap menyentuh.
Hanya saja, saya merasa tidak nyaman dengan tampilan paragraf yang terlalu panjang. Hal ini mungkin akan mudah membuat pembaca kehilangan fokus. Belum lagi pemiliham font tulisan yang terlalu kecil.
Namun secara keseluruhan, buku ini lumayan menarik. Bagi kamu yang membutuhkan bacaan tentang refleksi diri ataupun pengingat yang positif kala sedang mengalami hidup yang sulit, buku ini bisa menjadi bacaan yang pas untuk menemanimu!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Frugal Living Bukan Sekadar Hemat, Tapi Upaya Sederhana untuk Menjaga Bumi
-
Ulasan Buku Little Birdies, Empat Burung Kecil dan Kakek yang Penyayang
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
-
Ulasan Buku Passive Income Strategy, Tips Investasi Biar Tetap Cuan
-
Ulasan Buku Hatimu Juga Butuh Pelukan, Quotes dari Seekor Beruang Penyembuh
Artikel Terkait
-
4 Ciri Fiction Reader Value, Alasan Seseorang Susah Move On dari Karakter Fiksi
-
Ada Foto-fotonya, Begini Cerita Thariq Naik Haji di Usia 2 Bulan Versi Buku Gen Halilintar
-
Punya Beragam Kisah, Ini 4 Rekomendasi Buku Apik tentang Marriage Life
-
Ulasan "Seri Melawan Kecanduan Gadget", Pentingnya Peran Ortu Memantau Tumbuh Kembang Anak
-
Paling Banyak Dicari pada Juni 2024, Ini 4 Rekomendasi Buku Lintas Genre
Ulasan
-
Ulasan Novel Pulang Pergi: Sisi Gelap dan Mematikan Shadow Economy!
-
Ulasan Novel SagaraS: Sosok Orang Tua Kandung Ali Terungkap!
-
Ulasan Buku Melukis Pelangi: Menghapus Kata Takut dan Menyerah dalam Hidup
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
-
Review Film Pretty Crazy: Romansa Unik Bercampur Tawa dan Misteri Seru!
Terkini
-
Proker KKN Membuat Ganci dari Kain Perca: Edukasi Cinta Bumi Sejak Dini
-
Suara Anak Muda untuk Bumi: Cinta Indonesia, Kok Masih Buang Sampah?
-
4 Gaya Shin Si A yang Bisa Jadi Ide OOTD Nongkrong yang Keren Banget!
-
Tidak Sepopuler Sepak Bola, Ini Alasan Futsal Masih Awam di Masyarakat
-
The Last of Us Season 2 Dihujani Kritik, Bella Ramsey Angkat Bicara