"Beau is Afraid" adalah film yang disutradarai oleh Ari Aster dan diproduksi oleh A24 Films. Film ini bercerita tentang Beau Wassermann (Joaquin Phoenix), seorang pria paruh baya yang mengalami gangguan paranoid ekstrem.
Setelah mendengar kabar tentang kematian ibunya, Mona, Beau memulai perjalanan untuk pulang, namun selama perjalanannya, serangkaian peristiwa aneh dan absurd mulai terjadi.
Sinopsis
Plot utama film ini dimulai dengan kehidupan Beau di apartemen di tengah kota yang tampak kacau. Ketika Beau bersiap siap untuk mengunjungi ibunya, serangkaian kekacauan mulai terjadi.
Mulai dari kekhawatiran karena kunci apartemen dan kopernya yang dicuri dan serangan dari orang-orang di sekitarnya, Beau pun memutuskan untuk membatalkan perjalanannya, meskipun ada reaksi kecewa dari sang ibu.
Namun Beau tiba tiba mendapat kabar, bahwa ibunya meninggal akibat insiden kecelakaan, mau tak mau Beau pun harus melakukan perjalanan menuju rumah ibunya.
Perjalanan surreal dimulai ketika Beau mengalami serangkaian insiden aneh yang sulit dibedakan antara kenyataan dan fantasi.
Di tengah jalan, secara tak sengaja, Beau yang berlari panik melihat kekacauan di sekitarnya, ditabrak oleh sepasang suami istri bernama Roger (Nathan Lane) dan Grace (Amy Ryan), mereka pun memutuskan membawa Beau untuk dirawat di rumah mereka.
Semakin lama, Beau menjadi semakin aneh dan tidak jelas apakah yang dia alami adalah nyata atau hanya hasil dari pikirannya yang terganggu.
Dia juga dihadapkan pada kenangan masa kecil yang traumatis, dan hubungan rumit dengan ibunya, yang mendominasi hidupnya dan menjadi penyebab paranoidnya yang parah.
Selanjutnya, Beau menemukan dirinya terlibat dalam sebuah pertunjukan teater aneh, ia melihat dirinya menjalani kehidupan yang seharusnya ia miliki, menikah, punya anak, dan menjalani kehidupan yang damai.
Namun, imajinasi ini berujung pada rasa frustasi, karena Beau menyadari bahwa kehidupan ini tidak pernah bisa ia raih, akibat sikap ibunya selalu mengekang Beau.
Ulasan Film Beau is Afraid
Sebagai karya ketiga Ari Aster setelah Hereditary dan Midsommar, film ini memperlihatkan karakteristik khas dari film-film Ari Aster sebelumnya.
Namun, Beau is Afraid lebih menonjol dalam hal mengeksplorasi mental karakternya, Beau, yang hidup dengan ketakutan dan kecemasan.
Dari segi sinematik, film ini memukau dalam penggunaan gambar yang tidak hanya mengomunikasikan cerita tetapi juga kondisi mental Beau yang kacau.
Setiap adegan terasa seperti cerminan dari paranoid dan trauma Beau, dunia yang dia tempati seolah penuh kekacauan dan ancaman, yang sering kali tak masuk akal namun terasa sangat nyata baginya.
Dari segi tema, Beau is Afraid mengupas tentang hubungan toksik antara anak dan orang tua, khususnya bagaimana pengaruh seorang ibu bisa membentuk mental dan kehidupan anak.
Mona, ibu Beau, digambarkan sebagai sosok manipulatif yang terlalu mengatur dan menghancurkan rasa percaya diri Beau sejak kecil.
Secara keseluruhan, Beau is Afraid bukanlah film yang mudah dicerna, film ini bisa jadi membingungkan bagi sebagian penonton, karena narasinya yang tidak linier, alurnya yang penuh dengan keabsurdan, serta memiliki banyak simbolisme.
Namun, bagi yang menikmati film dengan interpretasi psikologis yang mendalam dan simbolisme kompleks, Beau Is Afraid memang layak ditonton,karena film ini menawarkan banyak hal untuk direnungkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film The Peanut Butter Falcon: Kejar Impian di Tengah Keterbatasan
-
Ulasan Film Time Cut: Kembali ke Masa Lalu untuk Gagalkan Pembunuhan
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Finn Wittrock, Terbaru Ada Don't Move
-
Ulasan Film Caddo Lake, Perjalanan Rumit Melintasi Dimensi Waktu
-
Ulasan Film Strange Darling, Thriller Nonlinear dengan Visual yang Memukau
Artikel Terkait
-
Review Film Self Reliance, Duet Jake Johnson dan Anna Kendrick
-
Trailer Terbaru Film A Minecraft Movie: Terkuaknya Kisah Asal Mula Steve
-
Donne Maula Raih Piala Citra, Yura Yunita Beri Respon Tak Terduga:Sayang, Kamu Lupa...
-
Bintangi Film Hutang Nyawa, Rachel Vennya Sampai Stres hingga Nangis Bareng Tasyka Namya
-
7 Fakta Menarik Samsara, Film Karya Garin Nugroho yang Borong 4 Piala Citra
Ulasan
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Ulasan Buku Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Bisa Berbuat Hebat Karya Miftahuddin
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Salaryman's Club: Anime Sports Kombinasi Olahraga dan Kehidupan Kantoran
Terkini
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Raih Piala di MAMA Awards 2024, Pidato RIIZE Bikin Nangis Penggemar
-
Tren Childfree di Indonesia Melonjak, Sejauh Mana Negara Hadir?
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?