Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Poster Film Maharaja (Netflix)

Film Tamil tampaknya kini semakin bersinar dan tak kalah dengan film Bollywood. Seperti halnya “Maharaja” yang disutradarai oleh Nitihilan Swaminathan, dengan mengusung genre thriller benar-benar menawarkan pengalaman nonton yang seru, menantang, dan tentunya bertabur plot twist. 

Film Maharaja yang berdurasi ‘lebih dari dua jam’ dan populer di Netflix, mengisahkan perjuangan tukang cukur bernama Maharaja (Vijay Sethupathi). Setelah kematian istrinya akibat kecelakaan truk, Maharaja menamai tempat sampah yang menyelamatkan ‘anaknya’ sebagai Lakshmi.

Nah, tragedi keluarga semakin bertambah ketika rumahnya dirampok, dan Lakshmi dicuri. Maharaja pun melaporkan kejadian itu, tapi polisi hanya bertindak setelah disuap. Kasusnya ternyata melibatkan masa lalu yang rumit antara Maharaja, anaknya si Jothi, dan para perampok. 

Bikin penasaran, kan? Siap-siap melongo saat nonton filmnya sampai tuntas. 

Review Film Maharaja

“Maharaja” agaknya seperti Film Memento (2000), yang mana memanfaatkan teknik naratif non-linear untuk menjerat penonton dalam jalinan kisah penuh teka-teki, yang benar-benar baru terpecahkan di akhir film.

Tekniknya, kendatipun nggak mirip-mirip dalam prinsip Film Memento, tapi “Maharaja” jelas punya keunikan tersendiri dalam cara penyampaiannya yang menuntut penonton untuk lebih memperhatikan tiap-tiap detail sepanjang film.

Naratifnya yang non-linear itu, tergambar ketika, filmnya seperti mengacak urutan kejadian, menyajikan informasi secara bertahap, dan sering kali nggak terduga. Kesannya penonton jadi seperti diajak memecahkan puzzle yang rumit, setiap potongan ‘informasi baru’ menjadi lebih berkesan. 

Jujur, pada awalnya kamu mungkin akan merasa bingung karena alurnya nggak teratur dan kilas baliknya pun tampak acak. Namun, semua itu memang bagian dari strategi yang lebih besar untuk menjaga ketegangan dan misteri filmnya. 

Plot twist dalam Maharaja terbilang bikin syok sekaligus memilukan. Plot twist yang nggak hanya ditumpuk di akhir film, tapi disajikan secara perlahan-lahan di sepanjang cerita.

Setiap plot twist membangun ketegangan dan mendorong penonton untuk terus menebak-nebak dan menyusun kembali informasi yang telah diberikan. 

Tekniknya cukup efektif sehingga bikin penonton tetap terlibat dan penasaran. Bahkan, “Maharaja” menambahkan lapisan tambahan dengan mengaitkan twist-twist pada elemen yang tampaknya sangat biasa—sebuah tong besi bernama Lakshmi. 

Oh iya. Plot twist nggak muncul tiba-tiba ya, tapi dibeberkan secara bertahap, yang mana itu memberikan penonton kesempatan untuk mengumpulkan petunjuk dan menyusun ceritanya. Hal ini berbeda dengan beberapa film lain yang sering menumpuk twist di akhir tanpa ngasih konteks yang tepat.

Dalam Film Maharaja, setiap twist yang diungkapkan menyatu dengan alur cerita yang ada, dan itu membuat keseluruhan pengalaman nonton terasa lebih memuaskan ketika ‘potongan-potongan puzzle-nya’ akhirnya cocok satu sama lain di akhir film.

Film ini juga menggunakan teknik visual yang efektif untuk membedakan antara alur cerita utama dan kilas baliknya. Ketika semua bagian cerita akhirnya menyatu, seharusnya kamu akan merasakan kepuasan tersendiri, mirip dengan rasa lega ketika teka-teki akhirnya terpecahkan.

Bagiku, “penggunaan plot twist dalam Maharaja” adalah contoh cerdas, tentang bagaimana struktur naratif non-linear dan twist yang terencana dapat meningkatkan pengalaman nonton.

Filmnya memanfaatkan teknik ini untuk menciptakan ketegangan sekaligus rasa penasaran, seolah-olah juga mengingatkan kita pada kekuatan cerita yang kompleks dan memutarbalikkan ekspektasi penonton.

Dengan caranya, Maharaja menawarkan pengalaman yang seru banget, dan menjadikannya film layak ditonton buat penggemar genre misteri dan thriller. Selamat nonton ya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Athar Farha