Senin, 12 Rabiul Awal tepat lahirnya manusia agung yang menjadi penerang di muka bumi, yakni Baginda Besar Nabi Muhammad SAW. Pada bulan ini, umat Islam merayakan peringatan kelahiran beliau dengan beragam ekspresi sebagai wujud kecintaan kepada sang junjungan.
Prof. Muhammad Ridha menyatakan dalam bukunya, Lahirnya Muhammad (20 Agustus 570 M), Nabi Muhammad lahir di hari Senin, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan 20 Agustus 570 Masehi, persis pada tahun kejadian bala tentara Gajah, atau tahun 40 sejak kota Makkah masuk ke dalam kekuasaan Kisra Anusyirwan Khasru bin Qubaz bin Fairuz.
Beliau dilahirkan di suatu tempat yang dikenal dengan Suq Lail, di sebuah rumah yang kemudian dikenal sebagai rumah Muhammad bin Yusuf ats-Tsaqafi, saudara dari al-Hajjaj bin Yusuf. Rumah itu telah dijadikan bagian dari rumahnya sampai suatu ketika oleh al-Khaizuran, ibunda Khalifah ar-Rasyid dan al-Hadi, rumah itu dipisahkan dan dijadikan sebuah masjid untuk salat.
Pada buku ini, Prof. Muhammad Ridha mengungkap proses lahirnya Nabi Muhammad. Ibunda Nabi Muhammad pernah bercerita bahwa ketika mengandung ia tidak pernah merasakan kesulitan seperti umumnya dirasakan wanita hamil.
Dan setelah berhasil dilahirkan, ibunya mengirim seorang wanita untuk menemui kakeknya, yang malam itu sedang berthawaf di Kakbah.
"Wahai Abul Harits, Tuan telah mendapat seorang cucu ajaib," kata wanita itu kepada kakek Nabi.
"Apakah dia bukan manusia biasa?" tanya Abdul Muthallib terkejut.
"Manusia, tetapi dia lahir sambil bersujud, kemudian mengangkat kepala dan kedua tangannya ke langit," jawab si wanita.
Selanjutnya, wanita itu membawa bayi tersebut keluar. Sementara Abdul Muthallib memandangi wajah cucunya itu, lalu membawa masuk ke dalam Kakbah. Di sana ia memohon perlindungan dan berdoa untuk sang cucu. Kemudian keluar dan menyerahkannya kembali kepada wanita itu.
Selain itu, di dalam buku ini juga diurai mengenai nama-nama Nabi Muhammad. Dari beberapa literatur yang dikutip oleh penulis, Nabi Muhammad mempunyai nama Ahmad, al-Mahi, al-Hasyir, al-'Aqib, al-Muqaffa, al-Fatih, Thaha, Yasin, Abdullah, al-Mukhtar, dan lain sebagainya.
Dalam penyusunan buku ini, Prof. Muhammad Ridha tidak sembarangan menulis. Namun, lebih dulu ia mengadakan penelitian sejarah Nabi Muhammad selama bertahun-tahun, sebagaimana yang ia sampaikan dalam sambutannya.
Saya telah meneliti banyak riwayat, dan saya tidak mengambil kecuali yang paling akurat atau yang disepakati oleh tokoh-tokoh sahabat dan ulama terkemuka.
Saya juga menyebutkan beberapa ayat dalam kaitannya dengan peristiwa-peristiwa tertentu, sehingga bisa diketahui asbab nuzulnya. Saya jelaskan pula letak-letak geografis dari daerah-daerah dan kejadian-kejadian bersejarah, dan makna lughawi dari lafadz-lafadz tertentu. Dan saya lengkapi pula setiap peristiwa dengan tanggal kejadiannya, baik dengan kalender Hijriah maupun Masehi.
Sebagai kalimat penutup dalam ulasan ini, kiranya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa hadirnya buku ini selain sebagai pencatat sejarah hidup Nabi Muhammad, juga merupakan buku referensi tambahan mengenai sejarah Islam.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Lahirnya Muhammad (20 Agustus 570 M)
Penulis: Prof. Muhammad Ridha
Penerbit: Hikam Pustaka
Cetakan: I, 2021
Tebal: 24 Halaman
ISBN: 978-623-311-321-2
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
Ulasan
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
-
Review Film Menjelang Magrib 2: Cerita Pemasungan yang Bikin Hati Teriris
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
Terkini
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat