The Golden Snake at the Veranda atau dalam bahasa Indonesia berjudul Ular Emas di Beranda merupakan buku cerita anak dwibahasa. Buku dwibahasa berarti buku yang menggunakan dua bahasa sekaligus di dalamnya. Untuk buku ini, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Buku karya Arleen A. dan Veronica Winata ini berkisah tentang seorang anak perempuan yang kedatangan tamu yang cukup mengejutkan. Alih-alih manusia, tamunya adalah seekor ular emas yang menggunakan topi.
Ular tersebut datang dengan maksud ingin menumpang di rumahnya. Belum sempat anak perempuan itu mengutarakan penolakan, sang ular sudah mengambil tempat di bawah kursi. Alhasil, anak perempuan itu memutuskan untuk membiarkannya.
Namun, ada yang aneh. Semenjak kehadiran sang ular, yang sebelumnya rumah anak perempuan itu sering didatangi oleh orang-orang yang menanyakan arah ataupun berjualan, kini berubah menjadi orang-orang yang mendatangkan keuntungan. Membuat sang anak gembira karena ia bisa mendapatkan harta dan ketenaran. Mulai dari kedatangan artis, diwawancarai, hingga memenangkan lotere.
Buku anak ini memiliki pesan yang dalam namun cerita disajikan dengan ringan sehingga memudahkan anak untuk menangkap dan mengerti cerita yang ada. Kisah yang termasuk ke dalam Kumpulan Dongeng Karakter Baik untuk Anak ini bukan hanya menyajikan cerita menarik, namun juga gambar yang dapat meningkatkan antusiasme anak saat membacanya. Bahasa Inggris yang digunakan pun akan membantu anak untuk semakin terbiasa dengan bahasa Inggris dan membantu menambah daftar kosakatanya.
The Golden Snake at the Veranda mengajarkan kepada anak bahwa harta dan ketenaran bukanlah segalanya. Seperti yang dialami oleh anak perempuan dalam buku ini yang menyadari bahwa walaupun kehadiran ular tersebut membawa keuntungan berupa materi, tetapi di saat yang bersamaan juga membuat hubungannya dengan nenek dan teman-temannya menjadi terhalang.
Mereka tidak bisa mengunjunginya karena tidak dapat melihat rumah anak perempuan itu. Dan ini akibat dari ulah ular emas tersebut yang tentunya membuat anak perempuan itu kesal. Setelah menyadari dampak buruk yang dibawa oleh sang ular dan menyelesaikan permasalahannya, barulah sang anak dapat kembali menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang terdekatnya.
Harta memang penting, tetapi ada hal yang tidak kalah penting yang seharusnya turut kita perhatikan dan rawat yakni hubungan dengan individu lainnya seperti keluarga juga teman.
Baca Juga
-
Review Buku Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur Karya Malik Al Mughis
-
Review Buku Nenek Buta dan Gerilyawan Karya Bunratri: Semangat Kemerdekaan
-
Kisah Pejuang Kebebasan Beragama di Meksiko dalam Buku Jovita Wore Pants
-
Review Buku Ferryman: Pemandu Roh di Padang Kekosongan
-
Review Buku Kiki's Delivery Service, Sudah Diangkat Ke Layar Lebar!
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Jack Ma Karya Adhani J. Emha: From Zero to Hero
-
Menggali Potensi Diri Lewat Buku 10 Jalan Memahami Diri Sendiri
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
Ulasan
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg
-
Hazelight Studios Umumkan Game Baru, Siap Hadirkan Inovasi Co-Op Unik!