Adaptasi film dari novel klasik biasanya akan menghadirkan tantangan besar, terutama ketika berhadapan dengan karya yang sudah ada dalam ingatan para penggemarnya.
Nah, contoh terbarunya: Series Presumed Innocent, tayang di Apple TV+ sejak 11 Juni 2024, yang diadaptasi dari novel best-seller karya Scott Turow. Di bawah arahan Sutradara Billy Ray sekaligus penulis skripnya, series ini seakan-akan mencoba membawa kembali kisah Rusty Sabich ke layar kaca dengan nuansa yang lebih modern dan berbeda.
Namun, tahukah kamu series ini sebelumnya pernah dibuat dengan Aktor Harrison Ford sebagai bintangnya? Buat yang kepo, ‘apakah versi series atau versi film’ yang performanya lebih oke, lanjut baca sampai akhir.
Sinopsis Presumed Innocent
Kita bedah inti ceritanya ya. Baik versi series maupun versi film yang sama-sama diadaptasi dari novel.
Dalam versi series, menghadirkan Aktor Jake Gyllenhaal sebagai Rusty Sabich, sosok jaksa terjerat dalam skandal. Rusty dituduh membunuh rekannya yang sekaligus menjadi selingkuhannya, Carolyn Polhemus (Jodie Comer). Penangkapan Rusty yang mengejutkan berlanjut ke intrik hukum, di mana setiap langkahnya dipenuhi dengan tekanan psikologis dan rahasia yang selapis demi lapis diungkap.
Series Presumed Innocent v Film Presumed Innocent, Mana yang Lebih Bagus?
Nah, adaptasi pertama Presumed Innocent dirilis tahun 1990, menghadirkan Aktor Harrison Ford sebagai Rusty dan berhasil menarik perhatian penonton dengan ketegangan dan alur yang kuat. Biarpun filmnya terlalu memangkas plot dalam novel, tapi filmnya tetap setia pada inti cerita dan mempertahankan identitas ‘sang pembunuh’ hingga akhir. Bahkan dialog-dialog dalam novelnya juga banyak dipakai dalam film. Seru deh!
Sayangnya, adaptasi terbaru yang dalam bentuk series sepanjang 8 episode, tampaknya kehilangan sebagian dari kekuatan naratif itu.
Jake Gyllenhaal yang biasanya tampil luar biasa, dalam series ini seperti terperangkap atmosfer yang terlalu melankolis dan dramatis. Memang, sih, pendekatan film dan series berbeda. Untuk series lebih mengedepankan konflik dan ketegangan di tengah-tengah persidangan, yang bikin geregetan sih.
Sutradara Billy Ray, yang pernah terlibat dalam penyusunan naskah Film The Hunger Games, dalam series ini memang fokus pada pendekatan melodrama, psikologi dan misteri.
Namun, fokusnya itu, yang di satu sisi ngasih kedalaman emosi, tapi di sisi lain mengaburkan inti dari kisah kriminal yang seharusnya bisa lebih menegangkan (nggak cuma di tengah persidangan). Sejujurnya aku mengharapkan ketegangan yang lebih dan pengungkapan pelaku yang bikin syok.
Jadi, “Presumed Innocent” versi series, memang menawarkan perspektif berbeda dari film klasik. Buat penggemar novel dan adaptasi pertamanya (film), untuk versi series ini mungkin agak butuh waktu untuk bisa suka. Namun, buat penonton baru (seperti aku) yang belum pernah nonton versi pertama (meski akhirnya nonton untuk membandingkan) bisa kubilang ini series bagus dengan catatan: Kamu adalah penonton yang enjoy dengan film-film drama, mengingat 8 episode itu panjang.
Buat kamu yang kepo bisa langsung tonton ya. Terserah mau nonton versi lawas atau yang terbaru. Selamat nonton.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Black Box Diaries: Catatan Kelam yang Menguak Pelecehan Seksual
-
Review Film Tornado: Perjalanan Visual dan Cerita yang Mengalir Lambat
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
-
Review Pee-wee as Himself: Dokumenter yang Mengantar Kejujuran Paul Reubens
-
Review Film Cassiopeia: Saat Ingatan Lenyap, Cinta yang Menuntun Pulang
Artikel Terkait
-
Jejak Digital Zulhas Disemprot Harrison Ford, Kini Malah Mau Ekspor Pasir: Enggak Ngerti?
-
Film The Call of the Wild: Perjalanan Panjang Mengikuti Panggilan Alam
-
Yang Wajib Kamu Tahu tentang Series Dark Matter, Sinopsis dan Tanggal Rilis
-
Aespa Beri Nasihat Hidup di MV Lagu Get Goin, OST Serial Fraggle Rock
-
Anne Hathaway hingga Jake Gyllenhaal Digosipkan akan Main di Beef Season 2
Ulasan
-
Ulasan Novel The Briar Club: Kisah Perempuan Tangguh di Tahun 1950-an
-
Review Film Black Box Diaries: Catatan Kelam yang Menguak Pelecehan Seksual
-
3 Hal yang Kamu Dapatkan Jika Menyaksikan Drama Korea Nine Puzzles
-
Review Film Tornado: Perjalanan Visual dan Cerita yang Mengalir Lambat
-
Review Film Fear Street - Prom Queen: Pembantaian Malam Pesta yang Melempem
Terkini
-
7 Drama Korea Romantis tentang Cinta yang Dimulai di Dunia Kerja
-
5 Atlet Unggulan yang Kandas di Babak Awal Indonesia Open 2025, Early Exit!
-
Selamat! Sinners Jadi Film Orisinal Terlaris di Box Office Dekade 2020-an
-
Antara Keringat dan Ketakutan: Saat Catcalling Membayangi Langkah Perempuan
-
Indonesia Open 2025: Jadwal Laga 12 Wakil Tuan Rumah di Babak Kedua