Romance Is Not For IT Folks karya Ayu Welirang berkisah tentang Erika Pramudia, cewek 28 tahun yang berprofesi sebagai DevOps Engineer, doyan lembur, dan malas berpacaran. Apalagi kalau sama temen kerja.
Panca Pramana Putra, cowok full Stack Engineer berusia 31 tahun dan punya julukan P3, pendiam, tidak suka sosialisasi. Terakhir ada Lando Nandiko. Duda 36 tahun yang berprofesi sebagai VP of Engineering, dan terus mengejar Erika.
Mereka bertemu di proyek integrasi startup e-commerce dan e-wallet. Erika yang hanya staf biasa mau tak mau harus bertemu lagi dengan atasan barunya, Lando.
Di sisi lain, sejak ia tak sengaja bertemu ibu Panca dalam kondisi yang memprihatinkan, ia menjadi penasaran pada lelaki itu. Menurutnya, Panca seperti berbeda dari kebanyakan lelaki yang pernah Erika kenal.
Namun di tengah rutinitas kerja dan tekanan, Erika justru dikuntit di kantor bahkan hingga ke rumahnya. Apakah kehidupan Erika sebagai karyawan startup akan selamanya terpenjara dalam work-life balance yang buruk dan kehidupan personal yang rumit?
Romance Is Not For IT Folks karya Ayu Welirang punya blurb yang memikat sehingga membuat banyak orang langsung jatuh hati. Ternyata, isinya juga tak kalah bagus dari blurb-nya.
Mengusung genre metropop, 'Not For IT Folks' punya sesuatu yang segar. Karena saya jarang menemukan cerita dengan tema utama dibidang IT. Tema ini pun bukan tempelan karena penulis menjabarkan dunia IT secara detail. Saya jadi inget drama 'Start Up' saat membacanya.
Meski temanya rumit tapi gaya bahasanya menyenangkan. Jadi pembaca seolah merasakan apa yang dirasakan para tokohnya. Mulai dari KRL yang sesak, di kantor, dan di tempat-tempat yang mereka kunjungi.
Interaksi para tokohnya juga natural banget. Jadi terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun minusnya, ada beberapa dialog yang seperti dipaksakan. Lalu konflik juga kurang tajam. Mungkin kalau digali lagi pembaca bisa lebih terikat secara emosional dengan kisah ini.
Meski begitu, kisah Erika tetap menarik untuk diikuti. Sosok perempuan yang mandiri, kuat, dan tidak bergantung pada lelaki. Saya menyukai karakter tokoh yang seperti ini.
Tokoh Panca, latar belakang, dan kehidupannya, mungkin banyak disukai sebagian pembaca, termasuk saya. Ikatan anak dan ibunya ini memang sangat manis. Ketika adegan dan momen merasa terasa sangat heartwarming.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Nggak Ada Alasan Nggak Olahraga, Walau Hujan Kita Masih Bisa Main Futsal
-
Ukuran Lapangan Futsalnya Sama, Tapi Cerita di Dalamnya Selalu Berbeda
-
Formasi Futsal dan Mimpi Besar Generasi Muda di Lapangan AXIS Nation Cup
-
Perlengkapan Futsal Wajib Punya, Siap Gaspol dan Kece di AXIS Nation Cup
-
Bukan Asal Tendang, Ini Peraturan Futsal Biar Siap Unjuk Gigi di Lapangan
Artikel Terkait
-
Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita: Bunuh Diri saat Ulang Tahun ke-19
-
Novel Kembali Bebas Karya Sasa Ahadiah: Akumulasi Luka dari Pernikahan 28 Tahun
-
Novel Genesis: Saat Bekerja Sambil Fangirling Ternyata Tak Seindah Dongeng
-
Menyelami Duka Mendalam dan Harapan yang Kuat dalam Novel Laut Pasang 2
-
Ulasan Novel Laut Pasang 1994, Kisah Haru Ketangguhan Keluarga di Tengah Bencana
Ulasan
-
Review Film Princess Mononoke: Mahakarya Studio Ghibli yang Abadi
-
Review Buku Filosofi Teras: Ajaran Kuno Stoa yang Masih Relevan di Hari Ini
-
Review Film Pools: Pesta, Duka, dan Kenangan yang Tertinggal di Dasar Kolam
-
Review Film My Beloved Stranger: Kisah Penyesalan yang Mendalam
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
Terkini
-
Bek Asing Persib Bandung Beberkan Tantangan Main di BRI Super League
-
Anti Repot, Tetap Cantik! Ini 4 OOTD Feminin Simpel ala Belle KISS OF LIFE
-
Dari Mimbar Megah hingga Meme: Mengurai Paradoks Kritik di Indonesia
-
Batal Lawan Kuwait, Timnas Indonesia Bisa Dapatkan 2 Keuntungan Jika Ajak Vietnam Beruji Tanding
-
Menendang Stereotip: Futsal Perempuan Mengubah Persepsi