"Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti" buku karya Julia Keller. Buku ini menyajikan perspektif yang segar tentang keputusan untuk "berhenti", yang seringkali dianggap sebagai tanda kegagalan. Julia Keller mengajak kita untuk melihat "berhenti" dari sudut pandang yang berbeda, yaitu sebagai bentuk keberanian dan cinta diri.
Keller mengajak kita untuk tidak perlu selalu berusaha menjadi sempurna. Menerima kekurangan diri dan orang lain adalah kunci untuk mencapai kedamaian batin. Kita perlu belajar untuk memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan diri sendiri dan berhenti dari sesuatu yang tidak lagi memberikan manfaat berarti, tetapi risiko ini bisa membawa kita pada peluang baru.
Berhenti yang dimaksud di buku ini bukan berarti gagal, tetapi bisa menjadi awal dari sebuah perjalanan baru. Buku ini mengajarkan kita hal-hal penting seperti, bagaimana cara mengambil jeda sejenak dari rutinitas yang melelahkan.
Julia Keller juga menjelaskan berbagai manfaat yang bisa kita dapatkan dengan berhenti, seperti mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan menemukan kembali passion yang sempat terlupakan.
Banyak orang merasa bersalah ketika memutuskan untuk berhenti dan buku ini memberikan tips untuk mengatasi rasa bersalah tersebut. Namun, setelah berhenti, kita perlu tahu bagaimana cara untuk memulai kembali dengan semangat baru.
Julia Keller menulis buku ini dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Ia banyak menggunakan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan konsep-konsep yang dibahas. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan yang dapat membantu pembaca menerapkan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kelebihan dari buku ini yaitu, buku ini menawarkan perspektif yang berbeda tentang berhenti, yang seringkali dianggap negatif. Buku ini juga memberikan banyak tips dan trik yang mudah dan dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini pastinya juga memiliki manfaat dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan.
"Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti" adalah buku yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang merasa ragu untuk mengambil keputusan besar dalam hidup. Buku ini mengajarkan kita bahwa berhenti bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru bisa menjadi awal dari sebuah petualangan baru. Jika kamu merasa perlu perubahan dalam hidup, buku ini layak untuk kamu baca.
Identitas Buku
Judul: Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti
Penulis: Julia Keller, Ph. D.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: 13 Oktober 2024
Tebal: 346 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Review Film The Life List: Perjalanan Mewujudkan Impian yang Tertunda
-
Ketika Siswi Populer Ditemukan Meninggal dalam Novel They All Had A Reason
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Membentuk Perubahan dari Kebiasaan Kecil, Belajar dari Buku Atomic Habits
-
Bukan Sekadar Sensasi, Ini Kisah Haru Ruben Onsu Temukan Kedamaian dalam Islam
-
Ketika Siswi Populer Ditemukan Meninggal dalam Novel They All Had A Reason
Ulasan
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
Review Anime Madome, Raja Iblis Jatuh Cinta Pada Budak Elf
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beda saat Gasak Yaman, Nova Arianto Soroti Dua Hal Ini