Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan karya Jeong Seunghwan menuturkan 'kalimat-kalimat kehidupan yang mengembalikan diriku yang hilang', sesuai dengan tagline-nya.
Jadi pembaca diajak merenung tentang apa yang benar-benar ia inginkan? Apakah ia sudah hidup dengan benar? Bagaimana ia harus menjalani hidup kedepannya?
Mengapa hatiku selalu merasa sepi dan hampa? Mengapa bertemu orang lain menjadi hal yang melelahkan? Mengapa aku tidak merasa bahagia padahal sudah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya? Apakah hidup tanpa jiwa seperti ini bisa disebut kehidupan?
Kehidupan memang seperti rangkaian pertanyaan yang tak berujung dan menemukan sendiri jawaban tidaklah mudah.
Kalau berbagai pertanyaan ini terus muncul, pasti kita merasa lelah dan tidak bersemangat semangat melakukan segala hal. Nggak hanya itu, kita juga bisa sering menangis tiba-tiba.
Tangisan ini muncul karena luapan emosi terpendam saat menjalani hari-hari yang sibuk. Jadi kita nggak punya waktu untuk menenangkan hati dan fisik yang capek atau sekedar memikirkan jawaban dari pertanyaan di atas.
Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan karya Jeong Seunghwan isinya kumpulan quote, puisi, kutipan dari buku-buku populer yang dibaca penulis. Kumpulan kata-kata dari buku yang memberi dampak dalam kehidupan penulis ada di sini.
Jadi membaca buku ini membuat kita seolah melihat diri sendiri. Apa yang telah terjadi, emosi apa yang dirasakan, relasi yang kita bangun, dan masih banyak hal lain yang terbagi dalam empat bagian. Semuanya terasa penting.
Jadi membaca buku ini membuat kita mengasah kemampuan untuk menganalisis perasaan sehingga nantinya diharapkan bisa memecahkan masalah secara tidak langsung.
Kita 'dibantu' untuk mengambil keputusan dengan pertimbangan matang. Lalu di sisi lain juga membuatmu merasa punya teman. Jadi seolah kita tidak sendiri dan sedang dipeluk, padahal cuma bca buku aja.
Kita merasa dimengerti dan didengar tanpa dihakimi. Jadi keinginan terdalam rasanya bisa ikut bersuara.
Meski begitu, ada kutipan-kutipan puisi yang sangat panjang. Jadi rasanya kurang nyambung sama pembahasannya dan membuat saya sedikit kurang nyaman. Namun selebihnya, buku ini bagus banget.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Gaming hingga Ngonten, 4 HP POCO RAM 8GB Termurah Mulai Rp 1 Jutaan
-
3 HP Realme RAM 12 GB Mulai Rp2 Jutaan, Gesit Buka Banyak Aplikasi Sekaligus
-
Lancar Main Roblox hingga Nugas, 4 Rekomendasi Tablet Mulai Rp1,9 Jutaan
-
Bukan Sekadar 5 Lawan 5, Ada Misi Besar di Lapangan Futsal Axis Nation Cup
-
Tiap Tim Memang Punya Strategi Formasi Futsal yang Berbeda
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
Uya Menangis, Cosplay dan Lightstick Cinta Hasil Jerih Payah Raib Dijarah
-
Diisukan Dekat dengan Verrell Bramasta, Ini Pendidikan Ruby Chairani
-
El Putra dan Leya Princy Temukan Sisi Diri dalam Peran Cinta & Rangga
-
Pidato Kahiyang Ayu Viral, Netizen Layangkan Kritikan Pedas
-
Lewat Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Sampaikan Maaf kepada Publik