'Bukan Dunia yang Keras, Mungkin Kita lah yang Terlalu Lunak' adalah sebuah buku self-healing karya Faramuthya Syifausyyauqiyyah. Buku ini berisi kumpulan paragraf singkat tentang bagaimana kita melalui kehidupan yang terkadang menghadirkan ujian yang berat.
Sebagaimana judulnya, terkadang ujian di dunia itu tidak seberat yang kita bayangkan. Ketika kita melihat sudut pandang yang lain, justru sesuatu yang kita anggap berat maupun sulit sebenarnya hanyalah manifestasi dari diri kita yang terlalu lemah untuk menghadapinya.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh penulis yang akrab disapa Fara ini, bahwa manusia itu memang makhluk yang lemah dan sangat butuh pertolongan Allah.
Oleh karena itu, sebagai seorang hamba, kita tidak bisa berlepas dari dari bimbingan Allah setiap kali sedang menemui masalah.
Lewat buku ini, Fara memaparkan 3 bahasan umum tentang bagaimana kita bisa melalui setiap masalah berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.
Bagian pertama adalah tentang cara menyikapi sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan harapan. Terkait menyikapi ujian ini, yang perlu dicamkan adalah Allah itu Maha Besar dibanding seluruh permasalahan hidup yang dijalani manusia.
Kemudian di bagian kedua berisi paragraf-paragraf penghiburan bahwa kita pasti bisa melewati setiap proses yang Allah takdirkan di dalam hidup. Jangan pernah berhenti untuk melalukan pencarian terhadap sesuatu yang membuat kita berkembang. Jika lelah, berhenti sejenak juga boleh, kok. Yang terpenting, kita tetap fokus dengan hal-hal baik dalam kehidupan.
Lalu yang terakhir adalah tentang hikmah terbaik untuk seorang pejuang. Mengutip dari sebuah sabda inspiratif yang pernah dikemukakan oleh Rasulullah:
"Jadilah kalian di dunia seperti orang asing atau seorang pengembara"
Di dunia ini, kita ibarat sedang mengembara dalam sebuah tujuan yang lebih hakiki. Segala kesenangan dunia tidak akan memperdaya seorang pengembara yang menganggap bahwa dunia adalah wujud dari kefanaan.
Sebaliknya, seorang pengembara akan berjuang untuk sampai di tujuannya. Dan tujuan manusia adalah akhirat. Ia hanya menjadikan dunia sebagai sarana. Memberikan yang terbaik di dunia, demi hidup yang lebih kekal di akhirat.
Secara umum, buku ini ini sarat dengan renungan-renungan yang menginspirasi. Namun seluruh hal yang disampaikan penulis yang merupakan alumni dari Universitas Al-Azhar Mesir ini diurai berdasarkan sudut pandangnya sebagai seorang muslimah. Jadi, buku ini barangkali hanya relevan bagi pembaca yang beragama islam.
Terlepas dari hal tersebut, nilai-nilai kehidupan yang sangat menyentuh dan menginspirasi di buku ini layak direnungkan oleh siapa saja yang sedang merasa kesulitan dalam menjalani ujian hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Do It Today: Belajar untuk Tidak Menunda-Nunda Pekerjaan
-
Ulasan Buku Berani Bahagia, Raih Kebahagiaan Lewat Nalar Psikologi Sosial
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Ulasan Buku Karya Rebecca Hagelin: Tips Melindungi Anak dari Konten Negatif
-
Ulasan Buku Untuk Kamu yang Terlalu Banyak Berpikir Karya Aera Rein
Ulasan
-
Ulasan Film Korea Firefighters: Sajikan Kisah Heroik Para Pemadam Kebakaran
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
Terkini
-
Sempat Divonis Mandul, Kini Krisjiana dan Siti Badriah Dikaruniai Dua Putri
-
Rindu Berat, Beby Prisillia Janji Bersamai Onadio Leonardo di Masa Sulit
-
Antara Keluarga dan Masa Depan, Dilema Tak Berujung Sandwich Generation
-
Buy or Bye: 6 Aksesoris iPad yang Wajib Dipertimbangkan sebelum Checkout
-
Bukan soal Pajak! Purbaya Tegaskan Thrifting Tetap Ilegal di Indonesia