"Ask Me Anything" adalah novel karya P.Z. Reizin yang mengeksplorasi kompleksitas hubungan modern dan dampak teknologi pada hubungan manusia.
Anya adalah seorang penulis sukses yang telah mundur dari dunia kepenulisan, ia lebih memilih menyendiri di apartemennya daripada harus menghadapi kekacauan sosial diluar sana.
Kehidupan Anya berubah secara tak terduga ketika dia menerima aplikasi misterius bernama "Ask Me Anything". Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan apa pun, tidak peduli seberapa pribadi pertanyaan yang diajukan, dan akan menerima jawaban yang jujur dan seringkali mengejutkan.
Awalnya Anya merasa skeptis, tetapi karena penasaran, ia mengunduh aplikasi itu dan mulai terlibat percakapan dengan pengguna lain. Salah satunya adalah Alex, seorang pria menawan dan misterius yang berhasil menjalin ikatan emosional yang dalam dengan Anya melalui percakapan anonim mereka. Namun, Anya tetap waspada dan enggan mengungkapkan identitas aslinya.
Aplikasi tersebut menjadi wadah bagi mereka untuk berbagi rahasia terdalam, mengatasi masalah, dan mencari dukungan. Anya pun terdorong untuk membantu orang-orang yang ia temui, mulai dari remaja yang sedang bermasalah hingga janda yang sedang berduka.
Namun, di balik manfaatnya, aplikasi ini juga membawa sisi gelap. Anya menjadi kecanduan aplikasi dan mulai meragukan keaslian koneksi yang ia bangun. Ia bertanya-tanya apakah orang-orang yang ia ajak bicara benar-benar jujur dan apa yang sebenarnya mereka sembunyikan?
Konflik utama dalam novel ini adalah perjuangan Anya untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia digital, antara kebutuhan akan koneksi sosial dan keinginan untuk menjaga privasi.
"Ask Me Anything" adalah sebuah peringatan tentang bahayanya terlalu bergantung pada teknologi dan kurangnya bersosialisasi antar manusia. Novel ini mengajak kita untuk merenungkan kembali nilai-nilai kehidupan yang sesungguhnya, seperti empati, kasih sayang, dan hubungan yang tulus.
"Ask Me Anything" adalah sebuah novel yang relevan dengan zaman sekarang yang dimana teknologi berperan sangat besar dalam kehidupan. Novel ini berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan manusia di era digital dan memberikan pandangan yang kritis tentang dampak teknologi pada kehidupan kita. Melalui kisah Anya, kita diajak untuk merenungkan kembali arti dari menjadi manusia dan pentingnya menjaga koneksi yang autentik dengan orang lain.
Identitas Buku
Judul: Ask Me Anything
Penulis: P.Z. Reizin
Penerbit: Grand Central Publishing
Tanggal Terbit: 2 Juni 2020
Tebal: 368 Halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Rasina, Perjuangan dan Ketabahan Rasina di Era Penjajahan
-
Drama Dunia Gaib yang Menguak Kenyataan Pahit dalam Novel Karya Titah AW
-
Ulasan Novel Selamat Tinggal, Kisah Sintong dalam Menjaga Prinsip Hidupnya
-
Mencari Identitas dan Menemukan Keluarga Baru dalam Novel Bertajuk Rapijali
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Silent Treatment: Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan
-
Menyibak Makna Hidup dari Kegelapan: Ulasan Buku Man's Search for Meaning
-
Ulasan Novel Tanpa Cahaya dan Cerita-Cerita Penjajahan dari Joseon
-
Ulasan Buku 27 Keajaiban Hidup: Sebuah Undangan untuk Menghargai Kehidupan
-
Tujuh Anak Cari Pemilik Tas Ajaib yang Hilang di Novel Menyelamatkan Teetee
Ulasan
-
Ulasan Novel Rasina, Perjuangan dan Ketabahan Rasina di Era Penjajahan
-
Perjuangan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Novel Senja di Sudut Rumah Sakit
-
5 Rekomendasi Novel untuk Membaca Ulang Peristiwa Sejarah Tahun 1998
-
Romansa dan Luka Masa Lalu dalam Novel Reuni Berdarah 1995
-
Ulasan Film Korea Mantis: Ketika Pembunuh Bayaran Jadi Pekerjaan Tetap
Terkini
-
Bom di Sekolah, Game Jadi Sasaran: Ketika Kebijakan Pemerintah Salah Fokus
-
Mencengangkan! Insanul Fahmi Telah Nikahi Inara Rusli dan Ngaku Talak Dua Wardatina Mawa
-
Bermuatan Seksual, KPI Tegur Ipar Adalah Maut The Series
-
Jaga Kesehatan Otak dan Memori dengan 7 Aktivitas Sederhana Ini
-
Luna Maya Bersinar di IMAA 2025! Jadi Host Sekaligus Sabet Piala