Cinta sering muncul dalam berbagai bentuk dari yang asli dan penuh pengorbanan, sampai yang dipenuhi rasa cemburu dan keraguan. Hal itu pula yang tergambar dalam novel "Dan Bidadari Surga pun Cemburu".
Tokoh-tokoh seperti Hadi, Lestari, Reyhan, dan karakter lainnya menghadapi beragam dinamika cinta sejati, pengorbanan, serta ujian yang datang dalam perjalanan hidup baik cinta antar pasangan, cinta kepada keluarga, maupun cinta yang lebih tinggi kepada Tuhan. Novel ini tidak hanya membahas tentang hubungan antarmanusia, tetapi juga mengungkap keindahan cinta yang lebih mendalam, yang melibatkan aspek spiritual dan kedekatan dengan Tuhan.
Novel ini menceritakan kehidupan keluarga Hadi dan Lestari yang terlihat ideal, tetapi dipenuhi dengan tantangan emosional. Hadi, seorang lelaki beriman, mengalami kecemburuan karena hubungan spiritualnya dengan Tuhan yang mulai terpengaruh oleh keinginan dunia. Di sisi lain, Lestari, istri setianya, merasa cemburu atas perhatian yang Hadi berikan untuk pekerjaan dan keluarga, serta merasa iri terhadap hubungan putra mereka, Reyhan, dengan Rindu.
Sementara itu, Reyhan, seorang remaja yang sedang mencari identitasnya, terjerat dalam permasalahan antara cinta duniawi dan cinta spiritual. Konflik antara perasaan cinta, setia, dan cemburu ini membawa mereka pada sebuah perjalanan spiritual yang mengubah cara pandang mereka tentang apa itu cinta sejati. Melalui berbagai ujian dan pengorbanan, mereka pada akhirnya menemukan ketenangan dalam diri, menyadari bahwa cinta sejati adalah kombinasi antara cinta kepada sesama manusia dan cinta kepada Tuhan.
Di balik cinta yang bersifat duniawi, terdapat pula cinta yang lebih mendalam, yaitu cinta kepada Tuhan. "dan Bidadari Surga pun Cemburu" menceritakan bagaimana rasa cemburu dalam hubungan manusia dapat menimbulkan ketegangan antara aspek dunia dan spiritual. Cemburu yang diulas dalam kisah ini tidak hanya sebatas rasa memiliki terhadap pasangan. Namun, juga mencakup kerinduan dan cemburu terhadap keintiman spiritual dengan Tuhan.
Pengorbanan menjadi topik penting lainnya, terlihat dalam bagaimana karakter harus berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka, meskipun ada banyak tantangan dan cobaan. Setiap karakter, baik itu Hadi, Lestari, Reyhan, atau Busro, harus memahami untuk mengorbankan ego dan kepentingan pribadi mereka demi kebahagiaan dan kesatuan keluarga.
Pencarian jati diri adalah tema yang terlihat dalam perjalanan karakter Reyhan dan Rindu. Di usia muda, Reyhan sering merasa bingung dengan pilihannya, baik dalam karir, cinta, maupun iman. Rindu, di sisi lain, adalah karakter yang selalu berusaha menemukan makna hidup yang lebih dalam, baik dalam hubungan antarmanusia maupun hubungannya dengan Tuhan.
Bagi siapa saja yang ingin lebih mengerti makna cinta sejati baik dalam hubungan antar manusia maupun dalam kedekatan dengan Tuhan. Novel ini adalah bacaan yang tidak boleh diabaikan. Setiap halaman yang dibaca akan mengajak Anda untuk merenungkan arti di balik cobaan hidup, pengorbanan, dan harapan yang tidak pernah pudar.
Selamat Membaca!
Identitas Buku
Penulis: KH. Adrian Mafatihullah Kariem
Editor: Indriani Grantika, Yusuf Ardiansyah
Penerbit: Republika Penerbit
Cetakan ketiga, Juli 2022
ISBN: 978-623-7458-01-02
Halaman: x + 383. 23 cm.
Baca Juga
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
-
Historiografi Perempuan NU: Dari Laku Perjuangan ke Lembar Sejarah Umat
-
Menghidupkan Kembali Gagasan Tjokroaminoto dalam Buku Mikael Marasabessy
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Drama City of Romance: Rahasia dan Perlindungan dalam Kebohongan
-
Ulasan Novel Dirty Little Secret, Perjuangan Penebusan Cinta dari Masa Lalu
-
Review Film Air Mata Mualaf: Perjalanan Iman yang Mengiris Hati
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Riba: Teror Riba yang Merenggut Nyawa Keluarga!
Terkini
-
Dari Ferry Irwandi hingga Praz Teguh: Deretan Figur Publik yang Turun Tangan Bantu Korban Bencana
-
Dituding Bela Inara Rusli, Ini Tanggapan dr. Richard Soal Komentar Julid Netizen!
-
Iko Uwais Debut Sutradara: Tantang Stereotipe Orang Timur Lewat Film Timur
-
Antusiasme Tinggi Warnai Premiere Film Esok Tanpa Ibu di JAFF 2025
-
Generasi 'Lemah' atau Generasi Sadar Batas? Wajah Baru Dunia Kerja