Buku Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk ini, mengajak pembaca untuk menjauhi sifat serakah dan berlebih-lebihan. Banyak fakta yang membuktikan bahwa sifat serakah merupakan sumber segala pertikaian. Begitu pun sikap berlebih-lebihan, juga menimbulkan ketimpangan sosial.
Apa yang terjadi pada nyamuk gemuk setelah kekenyangan mengisap darah? Ia terdiam lemas kelelahan. Jangankan terbang, untuk berjalan saja sudah tidak kuat lagi. Ia termakan sifat serakahnya. Melalui nyamuk, kita disadarkan untuk membebaskan diri dari sifat serakah atau tamak dan suka berlebih-lebihan.
Andai nyamuk tidak melampiaskan nafsu serakahnya, semisal dengan mengisap darah secukupnya saja, besar kemungkinan ia masih bisa terbang dan menyelamatkan diri. Tetapi, keserakahan telah meninabobokkannya, sehingga perutnya kepenuhan. Ia pun menjadi tidak berdaya.
Nyamuk memang serakah. Tetapi, yang ia makan hanya seukuran perutnya saja. Sementara kita selaku manusia, meski perut sudah penuh kekenyangan, namun tetap tak mau menghentikan hasrat untuk memakan yang lebih banyak lagi. Lewat kisah nyamuk ini, hendaknya kita mengambil pelajaran untuk tidak rakus, tidak serakah, dan hanya memakan yang menjadi hak kita.
Sungguh beruntung bagi sang nyamuk. Sebab, ia hanya berurusan dengan dunia. Sedangkan manusia? Selain dengan dunia, kita memiliki urusan dengan akhirat. Jika nyamuk serakah mati, maka mati pulalah semua dosa yang pernah diperbuatnya. Namun, jika manusia mati, maka abadilah semua amal perbuatannya. (Halaman 258).
Buku ini terdiri dari lima bagian. Pada bagian pertama, menghimpun kisah-kisah yang mengajak kita untuk mencerna ulang tentang klaim manusia bahwa dirinya makhluk sempurna. Maka, bagian pertama ini diberi tajuk Kita Ini Manusia Sempurna, Tapi Tidak Berarti Tanpa Cela.
Bagian kedua, berisi kisah-kisah yang menyadarkan kita tentang segala hal yang perlu dilakukan dalam menjalani hidup. Bagian ini pun diberi anak judul Kita Tidak Memiliki Segalanya, Tapi Tidak Berarti Tidak Punya Apa-Apa.
Bagian ketiga, bertajuk Kita Terikat Aturan, Tapi Tidak Berarti Diperbudak. Bagian ini mengajak pembaca untuk mematuhi aturan tanpa kehilangan kebebasan.
Pada bagian keempat, memuat kisah-kisah yang membuka kesadaran kita bahwa di dalam takdir yang telah digariskan, terdapat kesempatan untuk berikhtiar. Bagian ini diberi tajuk Kita Tunduk kepada Takdir, Tapi Tidak Berarti Tanpa Daya.
Sedangkan di bagian terakhir, berisi kisah-kisah yang mampu memuhasabah kita bahwa meski bukan makhluk yang selamanya benar, bukan berarti tak punya kesempatan untuk menjaga kemurnian jiwa. Bagian kelima ini berjudul Kita Bukan Makhluk Suci, Tapi Tidak Berarti Selalu Berdebu.
Pendek kata, kisah keserakahan nyamuk ini hanyalah salah satu dari 50 cerita lain yang menginspirasi, menyentuh hati, sekaligus mencerahkan hidup kita. Ada pula cerita si lumba-lumba, gajah, laron, kura-kura, kukang, dan si ular berbisa. Semua kisah di dalam buku tulisan Dadang Kadarusman ini, mampu membuka hati kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk
Penulis: Dadang Kadarusman
Penerbit: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup)
Cetakan: II, 2011
Tebal: 268 Halaman
ISBN: 978-979-013-101-9
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Temukan Potensi Diri dan Kekuatan Pikiran dalam Buku Mind Power Skills
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
Artikel Terkait
-
Potret Kehidupan Sub-Urban di Kota Besar dalam Buku Komik Gugug! Karya Emte
-
A Good Girl's Guide to Murder, Investigasi Kasus Pembunuhan oleh Siswi SMA
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
-
Ulasan Novel Clans The Revenge, Perjalanan Baru Jack di Kota Penyihir Udgar
-
Ulasan Novel Lock the Doors: Rahasia di Balik Pintu yang Terkunci
Ulasan
-
Review The Amateur: Saat Dendam Jadi Jalan Pintas tapi Gagal Sampai Tujuan
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Review The Teacher: Ketika Sekolah di Palestina Bukan Lagi Tempat Aman
-
Bedah Lagu SuperM Better Days: Ada Hari Menyenangkan setelah Masa Sulit
-
The Male Lead is A Murderer: Tema Klise yang Sukses Bikin Senam Jantung!
Terkini
-
Rapor Cemerlang, Timnas Indonesia U-17 Berpotensi Hajar Korea Utara?
-
Politik Gentong Babi dalam Pemilu dan Korupsi Politik yang Mengakar
-
Peringati Hari Kartini: Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah Jadi Nyawa Musikal Untuk Perempuan
-
Relaksasi Aturan TKDN: Jalan Pintas yang Mengundang Petaka
-
Ki Hadjar Dewantara Bicara, Elite Diam: Saat Pendidikan Jadi Komoditas Politik