"Belajar dari Teh" adalah buku karya Syarafmaulini yang mengajak pembaca untuk menemukan kedalaman makna kehidupan melalui sebuah aktivitas sederhana, yaitu meminum teh.
Melalui lensa filosofi Jepang, khususnya tradisi chado atau upacara minum teh, buku ini mengungkap bagaimana setiap langkah dalam menyeduh dan menikmati secangkir teh dapat menjadi cerminan perjalanan hidup kita.
Chado mengajarkan kita untuk hadir sepenuhnya di momen sekarang. Setiap langkah dalam upacara minum teh, dari memanaskan air hingga menyesap teh, adalah sebuah meditasi yang mengajak kita untuk fokus pada apa yang ada di hadapan kita.
Proses pembuatan teh mengajarkan kita tentang kesabaran dan penghargaan terhadap proses. Setiap daun teh membutuhkan waktu yang tepat untuk mengeluarkan cita rasanya yang unik. Begitu pula dalam hidup, setiap proses memiliki waktu yang tepat untuk mencapai hasil yang sempurna.
Dalam chado, keindahan terletak pada kesederhanaan. Sebuah cangkir teh yang sederhana, air yang jernih, dan daun teh berkualitas tinggi sudah cukup untuk menciptakan pengalaman yang mendalam.
Dalam chado, kita diajak untuk menghargai alam dan semua yang diberikannya. Setiap tegukan teh adalah sebuah penghormatan terhadap alam yang telah menghasilkannya.
Chado bukanlah sekadar ritual, tetapi sebuah seni. Buku ini menunjukkan bagaimana kita dapat membawa seni ke dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam hal-hal yang sederhana seperti minum teh.
Upacara minum teh seringkali dilakukan bersama orang lain. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan sosial dan bagaimana menghargai kehadiran orang lain.
Tidak ada secangkir teh yang sempurna. Terkadang, ada sedikit ampas teh yang mengendap atau busa yang muncul di permukaan. Ini mengajarkan kita untuk menerima ketidaksempurnaan dan menemukan keindahan dalam segala sesuatu.
Chado mengajarkan kita untuk mencari keseimbangan dalam hidup. Terlalu panas, teh akan pahit. Terlalu encer, teh akan hambar. Begitu pula dalam hidup, kita perlu menemukan keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan.
Buku ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan dan kedamaian tidak selalu terletak pada hal-hal yang rumit atau besar. Justru dalam kesederhanaan aktivitas sehari-hari, seperti menyeduh teh, kita dapat menemukan makna yang mendalam.
"Belajar dari Teh" bukan hanya sekadar buku tentang teh, tetapi sebuah panduan praktis untuk menjalani hidup dengan lebih sadar, penuh makna, dan damai. Melalui lensa chado, buku ini mengajak kita untuk memperlambat ritme kehidupan, menghargai setiap momen, dan menemukan keindahan dalam kesederhanaan.
Identitas Buku
Judul: Belajar dari Teh
Penulis: Syarafmaulini
Penerbit: Brilliant Books
Tanggal Terbit: 11 Desember 2023
Tebal: 132 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
Ulasan
-
Rumah Tangga: Mengintip Kehangatan dan Kejujuran di Balik Pintu Keluarga
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
Terkini
-
Nepotisme dan Oligarki di Tengah Janji 19 Juta Lapangan Kerja
-
ANC 2025: SMAN 10 Bekasi Mendominasi Laga tapi Tersentak di Akhir
-
Di Balik Film Gadis dan Penatu: dari Ide Hingga Layar Festival
-
Generasi Muda dan Konser Musik: Bukan Sekadar Arena Hiburan, Tapi Tempat Refleksi Diri
-
Prabowo Siapkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian untuk Gaza, Ini Alasannya!