Setiap orang harus berupaya membekali diri dengan akhlak yang baik. Salah satu tujuannya agar ia dapat berinteraksi atau bergaul dengan sesama manusia dengan sebaik-baiknya.
Agar seseorang bisa memiliki akhlak yang baik, setiap orang tua harus mengupayakannya sejak dini kepada buah hatinya. Jadi, ketika anak diajari tentang hal-hal baik sejak usia belia, maka saat besar nanti ia akan terbiasa dan tak berat mengamalkan hal-hal baik tersebut.
Dalam buku ‘Tuntunan Akhlak untuk Anak-Anak’ diuraikan, pendidikan anak harus diberikan sejak dini, sehingga kelak seorang anak menjadi orang yang mulia, baik di antara manusia maupun di depan Allah Swt.
Anak harus memiliki akhlak yang baik sejak kecil agar ia menjadi pribadi yang dicintai pada waktu besarnya, diridloi Tuhannya, disayangi keluarga dan orang-orang di sekelilingnya. Ia juga harus menjauhi akhlak yang tidak baik, agar tidak menjadi orang yang dibenci, tidak dimurkai Tuhannya, tidak dibenci keluarga dan orang-orang di sekelilingnya (hlm. 1).
Bicara tentang akhlak yang baik, meliputi banyak hal. Di antaranya akhlak terhadap orang tua dan para guru, ketika bersama dengan teman-teman, saat berada di lingkungan sekitar, dan seterusnya.
Akhlak yang baik atau terpuji ketika sedang bersama teman-teman misalnya berusaha bersikap ramah kepada mereka. Jangan pernah memiliki niat atau keinginan untuk melukai mereka, baik melukai secara fisik maupun psikis (perasaan).
Cintailah teman-temanmu sebagaimana engkau mencintai saudara-saudaramu. Hormatilah orang yang lebih tua darimu dan sayangilah anak yang lebih muda darimu. Hendaklah engkau membantu teman-temanmu jika mereka mengalami kesulitan dalam suatu pelajaran (hlm. 17).
Memiliki akhlak yang baik itu sangat besar hikmahnya. Dalam buku ini dijelaskan bahwa berakhlak yang baik itu akan membuahkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Akhlak yang baik membuat kamu mendapatkan rida dari Tuhan, dicintai oleh keluarga dan semua orang, bahkan akan dihormati jika kamu berada di antara mereka.
Begitu juga sebaliknya, ketika melakukan akhlak tercela akan menjadi awal dari kesengsaraanmu, baik di dunia maupun di akhirat. Akhlak tercela membuat kamu dimurkai oleh Allah, dibenci keluargamu, dan juga orang-orang akan mengucilkanmu (hlm. 22).
Buku yang diterbitkan oleh penerbit Aneka Ilmu (Semarang) ini disadur oleh Akif Fatwal Amin dari kitab Akhlaq lil Banin Jilid 1-2 karya Umar bin Ahmad Barja’. Buku ini sengaja disusun dengan bahasa sederhana dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan pembacanya, yakni para siswa Madrasah Ibtidaiyah dan yang sederajat, dalam mempelajari materi akhlak yaitu bagaimana anak-anak bertingkah laku dalam kehidupan sehrai-hari, sehingga ia menjadi anak berakhlak mulia.
Baca Juga
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
-
Warisan Politik Bapak Pendidikan Indonesia dalam Menjawab Tantangan Zaman
-
Surat Ki Hadjar Dewantara untuk Generasi Z: Jangan Jadi Penonton Perubahan
-
Pendidikan Susana Darmawan CEO Clairmont, Perusahaannya Merugi Imbas Review Bohong Codeblu
-
Tren Mualaf di Kalangan Artis, Ricky Cuaca Pilih Teguh pada Iman
Ulasan
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
Terkini
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'
-
Lawan Yaman U-17 Tanpa Gentar, Ini 3 Pemain Indonesia yang Diramal Bersinar
-
3 Pemain Kunci Timnas Yaman U-17 yang Perlu Diwaspadai oleh Skuad Indonesia
-
Lebaran Lebih Berwarna dengan Arisan Keluarga, Ada yang Setuju?