Banyak sekali hikmah atau pelajaran hidup yang bisa kita petik dari buku berjudul Cerita dari Tanah Sufi. Salah satunya pelajaran mengenai etika agar tidak gemar meremehkan orang lain.
Seperti keterangan yang saya dapatkan dari seorang ustaz, meremehkan sesama ini tergolong penyakit hati, yakni takabur atau sombong. Maka, agar kita terhindar dari sifat takabur, seyogyanya kita jangan suka menganggap sepele orang lain. Ingat, seburuk-buruknya orang, pasti ada sisi baiknya. Dan sebaik-baik orang, tentu memiliki keburukan, kekurangan, juga kelemahan.
Mengenai kisah meremehkan orang lain di dalam buku ini, penulis memberinya judul Guru dan Tukang Perahu. Dikisahkan, konon terdapat seorang lelaki bernama Arya yang begitu bangga kepada perahunya. Pada suatu kesempatan, ia mengundang seorang guru desa untuk menjelajahi Laut Caspia.
Guru itu duduk bermalas-malasan di bawah terpal dan bertanya kepada Arya, "Bagaimana cuaca yang akan kita hadapi?"
Arya mengecek arah angin, memandang matahari, mengerutkan alis, lalu menjawab, "Jika kamu bertanya kepadaku, kami akan menghadapi sebuah badai."
Guru tercengang mendengar jawaban tersebut. Mukanya tampak pucat dan bertanya, "Arya, mestinya kamu
berkata 'kita' bukan 'kami.' Apakah kamu tidak pernah belajar tata bahasa?"
Arya tidak menjawab pertanyaan ini, tetapi hanya mengangkat bahunya.
"Apa peduliku dengan tata bahasa?" tanyanya.
Guru itu naik pitam.
"Kamu tidak tahu tata bahasa. Artinya, kamu sudah menyia-nyiakan setengah dari hidupmu!"
Sebagaimana telah diramalkan Arya, awan hitam menggantung di angkasa, angin kuat menyapu gelombang, dan perahu itu terombang-ambing di atas lautan yang bergelora.
Segera perahu itu kemasukan banyak air dan Arya bertanya kepada si guru, "Apakah kamu pernah belajar berenang?"
Guru itu menjawab, "Tidak. Apa pentingnya belajar berenang?"
Dengan meringis, Arya berkata, "Wah, kalau begitu, seluruh hidupmu sia-sia, karena perahu kita akan tenggelam sekarang!" (Halaman 8).
Cerita-cerita klasik memang selalu saja menuangkan hikmah-hikmah hidup. Selain diramu untuk memudahkan pesan-pesan ajaran, cerita-cerita Sufi ini juga mengandung unsur kejenakaan. la adalah keriangan di tengah penatnya hidup.
Buku Cerita dari Tanah Sufi ini berisi kumpulan cerita yang pernah diujarkan oleh para guru Sufi terkemuka. Dikemas dalam gaya cerita yang ringan dan jenaka. Namun sayangnya, di setiap akhir kisah, tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai cerita yang telah dituturkan.
Itulah yang saya kira menjadi kekurangan pada buku ini. Sebab, tidak semua cerita di dalam buku ini dapat dimengerti dengan jelas. Maklum, buku ini merupakan terjemahan dari Zensufi Stories karya Erol Beymen yang kemudian dialihbahasakan oleh Gafna Raizha Wahyudi.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Cerita dari Tanah Sufi
Penulis: Erol Beymen
Penerbit: Nirwana (Anggota Aliansi Penerbit Independen)
Cetakan: I, Mei 2003
Tebal: 125 Halaman
ISBN: 979-97400-1-x
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
-
Tecno Spark 40, Smartphone Entry Level Bawa Fitur Pengisian Super Cepat
-
Moto G100 Pro Rilis, Usung Baterai 6720 mAh dan Sertifikat Kelas Militer
-
Vivo Y19s GT 5G Rilis, HP Murah Terbaru dan Model Pertama dari Seri GT
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Geni Jora Adibah El Khalieqy, Pemenang Lomba Novel DKJ 2003
-
Ulasan Buku Tamu Misterius, Mengungkap Teka-Teki Kegaduhan di Sebuah Rumah
-
Mengenal Makna dan Fungsi Kontemplasi Spiritual dalam Buku Wayahe Ngopi 3
-
Ulasan Buku Pasar Pagi, Kisah Unik tentang Berbelanja di Pasar Tradisional
-
Ulasan Buku 'Dear Me!' Panduan Bagi Remaja untuk Mengenali Diri Sendiri
Ulasan
-
Mengenal Seni Hidup Sederhana dari Biksu Jepang Lewat Buku Zen: The Art of Simple Living
-
Bukan Lagu Ulang Tahun, Ten NCT Bawakan Cinta yang Intim di Lagu Birthday
-
Olivia Rodrigo Kenang Patah Hati di Masa Lalu Lewat Lirik Drivers Licence
-
Buku Kaizen: Mencapai Kesuksesan Melalui Langkah Kecil yang Konsisten
-
Ulasan Serial The Sandman Season 2: Adaptasi Komik yang Nggak Mengecewakan!
Terkini
-
4 Facial Wash Berbahan Aloe Vera, Jaga Kelembapan Kulit untuk Cegah Iritasi
-
Dari Era Kolonial ke AI: Mampukah Indonesia Benar-Benar Swasembada Gula?
-
Honor 400 vs Honor 400 Lite: Dilema Kaum Mendang-mending, Pilih Mana Nih?
-
Media Vietnam Kritik Kuota 11 Pemain Asing di Liga Indonesia karena Hal ini
-
Lama Dinanti, Ragebound Hidupkan Kembali Ninja Gaiden dengan Gaya Klasik yang Brutal