Terkadang, film animasi bukan hanya soal kedalaman cerita atau keunikan karakter, tapi juga mengenai kesenangan yang bisa didapatkan dari visual cerah dan humor ringannya.
Film Panda Bear in Africa bisa jadi contoh sempurna dari film yang nggak terlalu peduli dengan standar kritis orang dewasa, karena film ini lebih menitikberatkan pada pengalaman menyenangkan bagi anak-anak.
Film yang disutradarai Richard Claus dan Karsten Kiilerich, mungkin nggak akan meninggalkan kesan mendalam buat penonton dewasa, tapi itu semua bukan masalah besar—khususnya buat penonton cilik.
Sinopsis Film Panda Bear in Africa
Film ini akan membawamu mengikuti petualangan seekor panda bernama Pang (suaranya diisi sama Yootha Wong-Loi-Sing) yang berusaha menyelamatkan sahabatnya, seekor naga bernama Jielong (Georgina Verbaan), dari penculikan yang dilakukan sekelompok singa jahat.
Penerimaan yang Berbeda antara Penonton Anak dan Dewasa
Bagi orang dewasa, alur cerita yang kayaknya terinspirasi film-film besar, seperti ‘The Lion King’ dan ‘Kung Fu Panda’ mungkin terasa sudah terlalu biasa saja. Karakter-karakter yang tampak klise dan humor yang cenderung pernah dilihat, agaknya bisa dengan mudah bikin penonton yang lebih tua mengangguk bosan.
Namun, bagi anak-anak, hal ini justru jadi daya tarik utama. Dengan visual penuh warna dan karakter-karakter mudah diingat, film ini jelas mengarah pada pengalaman menyenangkan tanpa beban pikiran.
Begitulah, anak-anak biasanya nggak terlalu mengkhawatirkan kedalaman cerita atau orisinalitas. Mereka cenderung lebih menikmati apa yang ada di layar—aksi yang seru, karakter lucu, dan plot yang mudah diikuti.
Kisah yang Main Aman tapi ….
Skripnya Ditulis Richard Claus dan Karsten Kiilerich, yang juga berkolaborasi dengan Rob Sparkling. Dengan pengalaman mereka di dunia animasi, seharusnya bisa membuat sesuatu yang lebih. Namun, mereka lebih memilih menghadirkan sesuatu yang aman, nyaman, dan tentunya menghibur tanpa terlalu memaksakan diri.
Tentu saja, film ini nggak murni buat anak-anak kok. Humor buat penonton dewasa juga masih ada, ya tinggal tergantung selera humornya sih, yang jelas ada kok beberapa lelucon yang bisa membuat orang tua tersenyum.
Jadi, meskipun Film Panda Bear in Africa mungkin nggak akan membuat banyak penonton dewasa terkesan dengan ceritanya atau inovasi dalam animasinya, tapi film ini cukup buat jadi kebahagiaan sesaat bagi anak-anak yang ingin melihat panda dan naga bertualang di Afrika.
Skor: 3/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review The Amateur: Saat Dendam Jadi Jalan Pintas tapi Gagal Sampai Tujuan
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Review The Teacher: Ketika Sekolah di Palestina Bukan Lagi Tempat Aman
-
Review Series MobLand: Saat Si Karismatik Masuk ke Dunia Kriminal
-
Film Korban Jatuh Tempo - Pinjol: Siap Bikin Ngakak dan Merinding Bareng!
Artikel Terkait
-
Ramai Dibahas, Film Jumbo Tembus 3 Juta Penonton dalam 13 Hari Tayang
-
Review The Amateur: Saat Dendam Jadi Jalan Pintas tapi Gagal Sampai Tujuan
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Review The Teacher: Ketika Sekolah di Palestina Bukan Lagi Tempat Aman
-
Film Korban Jatuh Tempo - Pinjol: Siap Bikin Ngakak dan Merinding Bareng!
Ulasan
-
Review The Amateur: Saat Dendam Jadi Jalan Pintas tapi Gagal Sampai Tujuan
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Review The Teacher: Ketika Sekolah di Palestina Bukan Lagi Tempat Aman
-
Bedah Lagu SuperM Better Days: Ada Hari Menyenangkan setelah Masa Sulit
-
The Male Lead is A Murderer: Tema Klise yang Sukses Bikin Senam Jantung!
Terkini
-
Pecahkan Rekor Pribadi! NCT Wish Catat 1,2 Juta Pre-order Album 'Poppop'
-
Tajam di Tengah, Tumpul di Depan? PR Besar Timnas Indonesia U-17 Jelang Piala Asia U-17 2025!
-
Ramai Dibahas, Film Jumbo Tembus 3 Juta Penonton dalam 13 Hari Tayang
-
Rapor Cemerlang, Timnas Indonesia U-17 Berpotensi Hajar Korea Utara?
-
Politik Gentong Babi dalam Pemilu dan Korupsi Politik yang Mengakar