Emma Lord kembali menghadirkan kisah romansa penuh dinamika dalam The Rival, sebuah novel rivals-to-lovers yang menggabungkan persaingan akademik, eksplorasi diri, dan percikan romansa yang menggemaskan. Dengan latar dunia kampus yang kompetitif, novel ini menggambarkan bagaimana dua orang yang selalu berusaha saling mengalahkan justru harus bekerja sama dan menghadapi realitas yang lebih besar dari sekadar persaingan.
Kisah ini mengikuti perjalanan seorang mahasiswi berbakat yang akhirnya berhasil masuk ke universitas impiannya. Selama ini, ia merasa telah mengalahkan rival akademiknya yang cerdas dan selalu menjadi pesaingnya sejak sekolah menengah. Namun, kelegaannya tak berlangsung lama ketika sang rival ternyata juga diterima di kampus yang sama. Tidak hanya itu, mereka berdua kembali bersaing untuk mendapatkan posisi bergengsi di media kampus yang prestisius. Seiring berjalannya waktu, persaingan mereka mulai membuka mata tentang kekurangan sistem akademik di kampus mereka, membuat keduanya harus bekerja sama demi mengungkap kebenaran yang lebih besar.
Emma Lord dengan cerdas meramu kisah ini dengan gaya yang ringan, penuh humor, dan mudah dipahami. Interaksi antara dua tokoh utama terasa alami, dengan dialog yang mengalir dan penuh dinamika. Persaingan mereka tidak hanya sekadar tentang akademik, tetapi juga tentang menemukan jati diri dan memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan. Konflik yang dibangun tidak berlebihan, sehingga tetap relevan dan menarik untuk diikuti.
Salah satu daya tarik novel ini adalah bagaimana penulis menyajikan perkembangan karakter utama dengan baik. Dari seorang yang terobsesi dengan kemenangan hingga mulai menyadari bahwa ada hal yang lebih penting dalam hidup selain sekadar mengalahkan lawan. Selain itu, dinamika keluarga dan persahabatan juga menjadi bumbu yang memperkaya cerita.
Bagi penggemar romansa ringan yang mengangkat tema persaingan, The Rival bisa menjadi bacaan yang menyenangkan. Novel ini juga cocok bagi mereka yang menyukai kisah yang memadukan humor, dinamika karakter yang kuat, serta pesan moral tentang pentingnya melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas.
Menurut saya, The Rival adalah novel yang menghibur dengan eksekusi cerita yang baik. Meskipun mengusung tema persaingan, novel ini tidak terasa berat dan tetap menyajikan momen-momen manis yang membuat pembaca terhibur. Chemistry antara kedua karakter utama terasa kuat, meskipun jalan cerita cukup dapat ditebak. Namun, gaya penulisan Emma Lord yang ringan dan mengalir membuat novel ini tetap menarik untuk diikuti hingga akhir.
Baca Juga
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
-
Ulasan Novel Dorm Du: Saat Sekolah Jadi Tempat Menguji Rasa Takut & Berani
-
Ulasan Novel Komedi Kang Ojol: The Last Stop, Lika-Liku Hidup Sopir Ojol
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Ulasan Novel Pelangi Waktu Malam, Kisah Luka dan Cinta yang Terlambat
Artikel Terkait
-
Narasi Kebangsaan dan Nasionalisme dalam Novel Burung-Burung Manyar
-
Ulasan Novel Happily Never After, Ungkap Misteri di Balik Pernikahan
-
Bandung After Rain: Melankoli Cinta di Tengah Kehilangan dan Penyesalan
-
Sakit Mental, Aliando Syarief Tak 100 Persen Dalami Karakter Psikopat di Series Cinta Mati
-
Awalnya Tak Kenal, Aliando Syarief Hingga Aisyah Aqilah Kini Dekat Bak Keluarga Usai Syuting Series Cinta Mati
Ulasan
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
-
Mengenal Eksotika Jabal Magnet: Barisan Bukit Memukau di Dekat Kota Madinah
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
Makna Perjuangan dan Cinta di Balik Novel Lotus In The Mud
Terkini
-
Piala Dunia U-17: Statistik Pembuka Grup H, Timnas Indonesia Berpotensi Jadi Tim Kuda Hitam
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI