Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Erlita Novitania
Novel The Rival (Dok. Pribadi/Erlita Novitania)

Emma Lord kembali menghadirkan kisah romansa penuh dinamika dalam The Rival, sebuah novel rivals-to-lovers yang menggabungkan persaingan akademik, eksplorasi diri, dan percikan romansa yang menggemaskan. Dengan latar dunia kampus yang kompetitif, novel ini menggambarkan bagaimana dua orang yang selalu berusaha saling mengalahkan justru harus bekerja sama dan menghadapi realitas yang lebih besar dari sekadar persaingan.

Kisah ini mengikuti perjalanan seorang mahasiswi berbakat yang akhirnya berhasil masuk ke universitas impiannya. Selama ini, ia merasa telah mengalahkan rival akademiknya yang cerdas dan selalu menjadi pesaingnya sejak sekolah menengah. Namun, kelegaannya tak berlangsung lama ketika sang rival ternyata juga diterima di kampus yang sama. Tidak hanya itu, mereka berdua kembali bersaing untuk mendapatkan posisi bergengsi di media kampus yang prestisius. Seiring berjalannya waktu, persaingan mereka mulai membuka mata tentang kekurangan sistem akademik di kampus mereka, membuat keduanya harus bekerja sama demi mengungkap kebenaran yang lebih besar.

Emma Lord dengan cerdas meramu kisah ini dengan gaya yang ringan, penuh humor, dan mudah dipahami. Interaksi antara dua tokoh utama terasa alami, dengan dialog yang mengalir dan penuh dinamika. Persaingan mereka tidak hanya sekadar tentang akademik, tetapi juga tentang menemukan jati diri dan memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan. Konflik yang dibangun tidak berlebihan, sehingga tetap relevan dan menarik untuk diikuti.

Salah satu daya tarik novel ini adalah bagaimana penulis menyajikan perkembangan karakter utama dengan baik. Dari seorang yang terobsesi dengan kemenangan hingga mulai menyadari bahwa ada hal yang lebih penting dalam hidup selain sekadar mengalahkan lawan. Selain itu, dinamika keluarga dan persahabatan juga menjadi bumbu yang memperkaya cerita.

Bagi penggemar romansa ringan yang mengangkat tema persaingan, The Rival bisa menjadi bacaan yang menyenangkan. Novel ini juga cocok bagi mereka yang menyukai kisah yang memadukan humor, dinamika karakter yang kuat, serta pesan moral tentang pentingnya melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas.

Menurut saya, The Rival adalah novel yang menghibur dengan eksekusi cerita yang baik. Meskipun mengusung tema persaingan, novel ini tidak terasa berat dan tetap menyajikan momen-momen manis yang membuat pembaca terhibur. Chemistry antara kedua karakter utama terasa kuat, meskipun jalan cerita cukup dapat ditebak. Namun, gaya penulisan Emma Lord yang ringan dan mengalir membuat novel ini tetap menarik untuk diikuti hingga akhir.

Erlita Novitania