Industri animasi Indonesia memang masih dalam tahap berkembang, apalagi kalau kita bicara soal film animasi lokal yang berkualitas. Namun, pernah kepikiran nggak kalau ada film animasi yang bukan cuma bagus, tapi juga dibuat sama anak-anak SMK? Itulah yang terjadi dengan Film Nyla, animasi pendek yang bisa kamu tonton secara gratis di YouTube melalui channel Rus Animation Studio.
Aku pertama kali nonton Nyla di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 tanpa ekspektasi apa pun. Cuma sekadar penasaran sama perkembangan animasi lokal, apalagi ini bukan film bioskop atau OTT, melainkan film pendek. Namun, begitu tahu siapa yang bikin, aku langsung kaget—karena ternyata ini karya anak-anak SMK Raden Umar Said, Kudus, yang notabene masih bocah-bocah usia 16-18 tahun. Bahkan, film ini adalah proyek tugas sekolah mereka. Bayangkan saja, tugas sekolah bisa sekeren itu.
Mimpi, Sepak Bola, dan Tradisi
Film Nyla bercerita tentang sosok gadis asal Sumba bernama Nyla, yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional. Masalahnya, jalan menuju impian itu nggak mulus. Pertama, karena sepak bola perempuan di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Kedua, ibunya nggak setuju dengan cita-cita Nila dan lebih ingin dia meneruskan tradisi keluarga sebagai penenun.
Konflik utama film ini berkisar pada perjuangan Nyla dalam membuktikan mimpinya itu layak diperjuangkan. Namun, yang menarik, Nila nggak sekadar menampilkan konflik "modern vs. tradisi" secara hitam putih. Film ini menunjukkan kalau menghargai tradisi itu penting, tapi bukan berarti harus mengorbankan impian.
Karakter yang Kuat dan Berkesan
Dari awal, Nyla sudah berhasil bikin aku tertarik. Cara film ini mengenalkan karakter utamanya itu keren banget. Bayangkan, sebuah pertandingan bola sedang berlangsung, tim Nila lagi kalah, dan tiba-tiba dia muncul naik kuda ke lapangan! Nggak cuma naik biasa, kudanya standing pula! Itu salah satu cara perkenalan karakter yang bikin aku langsung terkesan.
Tanpa perlu banyak dialog di awal, kita langsung tahu, sosok Nyla punya aura seorang pahlawan. Dia percaya diri, nggak takut untuk tampil beda, dan siap berjuang buat impiannya.
Animasi yang di Luar Ekspektasi
Kalau biasanya kita nonton animasi lokal yang gerakannya masih kaku, Film Nyla beda. Semua gerakan karakternya terasa luwes, nggak terasa seperti animasi PowerPoint. Detail animasi, dari pergerakan karakter sampai bola yang ditendang, benar-benar dibuat dengan baik.
Kalau dibandingkan sama anime profesional dari Jepang, ya tentu masih ada perbedaan. Namun, mengingat ini dikerjakan anak-anak SMK, aku salut banget karena kualitasnya sudah sejajar dengan animasi-animasi pro.
Yang bikin Film Nyla makin asyik ditonton adalah pertandingan bolanya yang gaya anime banget. Jangan bayangin pertandingan realistis ala dokumenter olahraga, karena di sini ada jurus-jurus spesial yang bikin serunya naik level.
Misalnya, ada momen saat tim lawan tiba-tiba mengeluarkan "Dark Aura"—kayak villain di anime yang mendadak punya kekuatan jahat. Lalu, Nyla membalas dengan jurus khasnya, yaitu "Tendangan Kuda", yang mirip dengan teknik super di Captain Tsubasa. Lebay? Iya. Namun, justru itu yang bikin film ini makin seru!
Yang bikin aku makin suka sama Nyla adalah pesan inspiratifnya. Film ini nggak hanya bicara tentang sepak bola, tapi juga soal mimpi dan bagaimana sosok perempuan bisa berjuang di dunia yang masih bias gender.
Apalagi, waktu Nyla pertama kali tayang di JAFF 2024, di hari yang sama Timnas Putri Indonesia menang final AFF! Itu kayak semacam pertanda, kalau-kalau sepak bola perempuan di Indonesia mulai mendapatkan perhatian lebih.
Aku berharap film ini bisa jadi inspirasi buat anak-anak perempuan di Indonesia supaya mereka nggak takut bermimpi menjadi atlet sepak bola profesional.
Buat yang penasaran, langsung saja cek Film Nyla di channel Rose Animation Studio di YouTube. Jangan lupa kasih like, komen, dan bagikan ke teman-temanmu! Yuk, kita dukung animasi lokal!
Skor: 4,5/5
Baca Juga
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Review Film Dasim: Ketika Teror Jin Ikut Campur Urusan Rumah Tangga
-
Review Film Godaan Setan yang Terkutuk: Saat Teror Datang di Rumah Sendiri
-
Review Film Mission Impossible - The Final Reckoning: Misi Akhir Termegah?
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
Artikel Terkait
-
Misteri Rumah Darah, Film dengan Konsep Unik tapi Eksekusinya Biasa Doang?
-
Sinopsis Film Paradise at Mothers Feet, Wakil Kirgistan di Oscar 2025 yang Bakal Tayang di Bioskop Indonesia
-
Tiga Film Horor yang Membuat Bulu Kuduk Berdiri: Wajib Masuk Daftar List!
-
Sinopsis Opus, Film Horor Musikal Terbaru yang Wajib Ditonton
-
Bintangi Film Rumah Untuk Alie, Anantya Kirana Teringat Pernah jadi Korban Bully
Ulasan
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Final Destination Bloodlines: Tawarkan Kedalaman Karakter dan Teror Mencekam
-
Ulasan Lagu Paranormal: Teman Minum Kopi di Pagi Hari Saat Sedang Jatuh Hati
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Realme GT 7T Segera Hadir dengan Sensor Selfie 32 MP dan Baterai Jumbo 7000 mAh