Dulu, kalau ngomongin film animasi terlaris, jawabannya pasti seputar film-film buatan Pixar, Disney, atau DreamWorks. Sekarang? Ada nama baru yang bikin heboh, yakni: Film Ne Zha 2. Sebagai sekuel dari 'Ne Zha' (2019), film ini nggak cuma sukses besar di China, tapi juga mendunia. Bahkan, pendapatannya melampaui Inside Out 2 dan masuk tujuh besar film terlaris sepanjang sejarah. Mantap dah!
Aku cukup terkejut ketika tahu kalau Ne Zha 2 juga dinobatkan sebagai film berbahasa non-Inggris terlaris sepanjang masa. Itu artinya, dunia sekarang sudah lebih terbuka terhadap film-film dari luar Hollywood. Ini menarik, karena dulu film-film Mandarin jarang bisa menembus dominasi film Barat, apalagi di industri animasi.
Jika kamu belum nonton tapi penasaran dengan detail dan kesan-kesannya, kamu sudah berada di tempat yang tepat.
Sekilas Tentang Ne Zha 2
Sebelum bahas lebih jauh, kamu wajib kenalan dulu sama film ini yang disutradarai Yu Yang (Jiaozi)
Buat yang belum nonton film pertamanya, Ne Zha (2019) adalah animasi China yang sukses besar. Film pertamanya bercerita tentang Ne zha, si anak dengan kekuatan luar biasa yang harus melawan takdirnya sebagai perwujudan iblis.
Nah, di sekuelnya ini, yang sudah tayang di bioskop Indonesia sejak 21 Maret 2025, ceritanya lebih seru lagi.
Ne Zha 2 masih fokus pada kisah Ne zha dan Ao Bing. Setelah peristiwa besar di film pertama, tubuh mereka mengalami kerusakan parah dan hampir hancur. Taiyi Zhenren, sang guru, berusaha menyelamatkan mereka dengan teratai tujuh warna.
Namun, tentu saja, bukan Ne Zha namanya kalau semuanya berjalan mulus. Nezha dan Ao Bing harus menghadapi tantangan baru yang jauh lebih berbahaya. Mereka harus bertahan di dunia yang terus menolak keberadaan mereka, sambil mencari cara untuk memperbaiki takdir mereka sendiri.
Seru banget ya, Sobat Yoursay!
Sebuah Pencapaian Maksimal dari Film Ne Zha 2
Saat pertama kali dengar kalau Film Ne Zha 2 masuk tujuh besar film terlaris sepanjang sejarah, aku langsung penasaran: Siapa saja yang ada di daftar itu? Biasanya, daftar ini dikuasai film-film raksasa Hollywood seperti Film Avatar, Film Avengers: Endgame, dan Film Titanic. Namun, sekarang ada satu animasi China yang berhasil menembus daftar tersebut. Ini membuktikan kalau animasi China nggak bisa dipandang sebelah mata lagi.
Nggak hanya sukses secara pendapatan, Ne Zha 2 juga memecahkan rekor sebagai film berbahasa non-Inggris terlaris sepanjang masa.
Sebelumnya, rekor ini dipegang sama dua film China lainnya, yaitu: ‘The Battle at Lake Changjin’ (2021) dan ‘Hi, Mom’ (2021). Mengejutkannya, ‘Ne Zha 2’ berhasil melampaui keduanya.
Ini menarik, karena selama ini Hollywood selalu dianggap sebagai kiblat industri film. Namun sekarang, penonton di seluruh dunia mulai terbuka pada film-film dari budaya lain. Apalagi dengan semakin berkembangnya layanan streaming dan distribusi global, film dari berbagai negara bisa lebih mudah diakses.
Buatku, ini adalah pertanda baik. Artinya, ke depannya kita bisa melihat lebih banyak film dari berbagai belahan dunia yang sukses secara global, tanpa harus bergantung pada bahasa Inggris.
Kesuksesan Ne Zha 2 nggak cuma kemenangan buat industri film China, tapi juga buat dunia animasi secara keseluruhan.
Dulu, animasi yang bisa sukses besar di pasar global hampir selalu berasal dari studio-studio Amerika: Pixar, Disney, atau DreamWorks. Nah, sekarang China mulai menunjukkan dirinya juga punya potensi besar di dunia animasi.
Ini juga jadi pertanyaan besar buat industri animasi di negara lain, termasuk Indonesia. Bisakah kita mengikuti jejak China dalam menciptakan animasi berkualitas yang bisa bersaing di pasar global?
Aku rasa, jawabannya tergantung pada bagaimana kita mengembangkan industri animasi di dalam negeri. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang cukup, bukan nggak mungkin suatu hari nanti kita juga bisa punya film animasi yang mendunia.
Segini saja cukup ya. Buat aku, Film Ne Zha 2 wajib ditonton, terutama buat pecinta animasi. Selain karena animasinya yang luar biasa, film ini juga membawa cerita yang lebih kompleks dan emosional dibanding film pertamanya. Selamat nonton ya.
Baca Juga
-
Futsal dan Pendidikan: Dari Ekstrakurikuler Jadi Jalan Serius
-
Padel dan Kesehatan Mental Gen Z, Olahraga yang Jadi Ruang Healing
-
Film Pangku dan Arti Rising Star Award yang Diraih Claresta Taufan
-
Futsal: Saat Gen Z Memanfaatkan Teknologi Jadi Pembangkit Ekonomi Kreatif
-
Padel: Olahraga Hits yang Naik Daun di Kalangan Gen Z
Artikel Terkait
-
Sinopsis Escape the Youth, Film China Dibintangi Xiao Yang dan Jessie Li
-
4 Film Thailand Genre Romance yang Dibintangi Mario Maurer, Ada AI Love You
-
Film The Wedding Banquet 2025: Remake yang Lebih Inklusif dan Relevan?
-
Review Snow White: Magisnya Hilang dan Jadi Film Live-Action Terburuk Disney!
-
Review Film Just Mom: Keluarga Nggak Harus Punya Ikatan Darah
Ulasan
-
Es Goyang 'Iki Panggung Sandiwara', Jajanan Jadul Naik Kelas di Pasar Kangen Jogja
-
Review Film Perempuan Pembawa Sial: Kisah Cinta Tragis yang Menyisakan Duka
-
Novel Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide), Misteri Dua Pembunuhan Beracun
-
Review Film A Big Bold Beautiful Journey: Kisah Cinta yang Melintasi Waktu!
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Pembunuh Charlie Kirk Ada di Indonesia, Kok Bisa?
-
The Power of Selebrasi: Menghidupkan Gelora Energi di Lapangan Futsal
-
Pidato Tegas Prabowo di PBB: Desak Dunia Akui Palestina, Siap Kirim Pasukan Perdamaian
-
Sumitronomics: Strategi Menkeu Purbaya untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
PSIM Yogyakarta, Kejutan Awal Musim dan Pertanda Bakal Munculnya Kuda Hitam Kompetisi?