Bicara soal remake, pasti selalu ada pertanyaan: Apakah film baru ini bisa menghadirkan sesuatu yang segar, atau justru sekadar meniru versi aslinya? Kebanyakan, remake tuh gagal melampaui kesuksesan kritik yang didapat sama film yang dibuat ulang. Namun, nggak sedikit juga yang berhasil menandingi levelnya, bahkan bisa lebih baik dari segi kepuasan audiens dan kritikus bahkan finansial.
Nah, Tahun ini, Film The Wedding Banquet siap menjawab rasa penasaran itu dengan pendekatan lebih modern dan tampaknya juga lebih inklusif.
Disutradarai sama Andrew Ahn, yang sebelumnya berhasil dengan Film Fire Island (2022), membuat film ini punya ekspektasi tinggi. Bahkan ketika membaca jajaran para bintang berbakatnya: Bowen Yang, Lily Gladstone, Kelly Marie Tran, Han Gi-Chan, Joan Chen, dan Youn Yuh-jung, membuat film ini kian terasa hype-nnya.
Dengan skenario ditulis sama James Schamus, yang juga pernah join dan mengembangkan versi aslinya (1993), ditambah dengan tim yang solid dan punya pengalaman panjang di industri film, remake ini seharusnya bisa menghadirkan nuansa baru tanpa kehilangan esensi cerita aslinya.
Sekilas Tentang Film The Wedding Banquet
Film ini mengikuti kisah Min (Han Gi-Chan), pria keturunan Tionghoa yang menghadapi tekanan dari keluarganya untuk segera menikah. Demi menenangkan hati orangtuanya, dia membuat rencana, yakni menikahi sahabatnya, Angela (Kelly Marie Tran), dalam sebuah pernikahan palsu karena Meraka punya orientasi seksual sejenis. Ups.
Awalnya memang terlihat mudah, tapi semuanya berubah kacau saat keluarganya memutuskan untuk menggelar pesta pernikahan besar-besaran dengan segala tradisi yang menyertainya. Duh, jatuhnya jadi ribet banget ya.
Apa yang Baru di Remake Ini?
Sebagai remake dari film klasik buatan Ang Lee, tentu ada harapan besar agar versi terbaru ini bisa menghadirkan sesuatu yang lebih segar. Nah, berikut ini ada beberapa spekulasi terkait sentuhan baru yang bisa kita harapkan dari Film The Wedding Banquet versi 2025.
1. Representasi yang Lebih Beragam dan Inklusif
- Andrew Ahn tuh sebenarnya sutradara yang fokus sama representasi LGBTQ+ dalam komunitas Asia-Amerika. Jika dibandingkan dengan versi 1993 yang lebih subtle dalam menggambarkan identitas karakter utamanya, remake ini kemungkinan akan lebih eksplisit dan jujur dalam mengeksplorasi isu identitas dan keluarga konservatif. Ya begitulah, secara sekarang hal-hal ‘begituan’ sudah sangat gamblang di berbagai negara. Jadi kebebasan mengangkat tajuk LGBTQ+ sangat-sangat terbuka lebar.
2. Terkait Pemilihan Bintangnya
- Bowen Yang, dengan gaya komedi khasnya yang relevan dengan generasi saat ini.
- Lily Gladstone, yang baru saja bersinar lewat Film Killers of the Flower Moon.
- Kelly Marie Tran, yang sebelumnya tampil lewat Film Star Wars.
- Youn Yuh-jung, pemenang Oscar dari Film Minari, hampir bisa dipastikan akan mencuri perhatian sebagai sosok ibu dengan ekspektasi tinggi terhadap anaknya.
- Han Gi-Chan yang berani berakting sebagai pria yang punya orientasi seksual ke sesama.
Kelima bintang besar ini jelas mengundang ekspektasi begitu tinggi pada remake-nya.
3. Penyampaian Cerita yang Lebih Modern
- Film The Wedding Banquet versi 1993 banyak berbicara tentang tekanan pernikahan dalam konteks keluarga imigran di Amerika. Dalam versi 2025, ceritanya kemungkinan akan dikemas dengan lebih modern, menyesuaikan dengan perubahan zaman dan dinamika sosial yang berbeda dari tiga dekade lalu.
Apakah Versi Remake Worth It Dinantikan?
Remake Film The Wedding Banquet punya potensi besar untuk menghadirkan cerita yang lebih fresh dan relevan buat generasi saat ini. Dengan sutradara Andrew Ahn di balik layar, serta aktor-aktor berbakat yang siap menghidupkan kisahnya, film ini jelas layak dinantikan.
Jadi, apakah remake ini akan melebihi ekspektasi atau justru sekadar nostalgia? Kita tunggu jawabannya saat The Wedding Banquet tayang di bioskop pada 18 April 2025!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Tabayyun: Menggali Luka, Mencari Cinta, dan Menerima Takdir
-
Review Film Pembantaian Dukun Santet: Teror dengan Cerita yang Tergesa-gesa
-
Review Film The Surfer: Semacam Studi Karakter yang Suram
-
Review Film Bonjour Tristesse: Adaptasi yang Lebih Kalem dan Nyeni
-
Review The Four Seasons: Penuh Bintang tapi Rasanya Kosong
Artikel Terkait
-
5 Karakter Utama dalam Film My Daughter is a Zombie yang Dibintangi Jo Jung Suk
-
Review Film 47 Meters Down: Perjuangan Menyelamatkan Diri dari Serangan Hiu
-
Review Film Pembantaian Dukun Santet: Teror dengan Cerita yang Tergesa-gesa
-
Harus Ladeni Istri Hamil di Film Dasim, Omar Daniel Cari Pengalaman dari Keluarga
-
Review Film The Surfer: Semacam Studi Karakter yang Suram
Ulasan
-
Wisata Bangka Belitung Tampi Air Mesu, Mancing Seru hingga Terapi Kaki
-
Lebih dari Sekadar Playlist Acak, Ini Esensi Lagu TWS Bertajuk Random Play
-
Rose BLACKPINK Merangkul Ketidaksempurnaan Cinta di Lagu Terbaru Bertajuk Messy
-
Review Film Tabayyun: Menggali Luka, Mencari Cinta, dan Menerima Takdir
-
Pantai Oeseli, Persona Pantai Berpasir Putih di Nusa Tenggara Timur
Terkini
-
Raih Gelar Juara Liga 1, Ini 3 Pemain Persib Bandung yang Layak Dipanggil ke Timnas
-
Sinopsis Dance of the Phoenix Episode 1: Yang Chaoyue Kehilangan Kekuatan
-
Dibandingkan Jay Idzes, Jalan Thom Haye Selamatkan Almere City Cenderung Lebih Rumit!
-
Sejumlah Kardinal Mengaku Tonton Film Conclave Sebelum Ikut Konklaf
-
Persebaya Susuri Jalan Menuju Kompetisi Asia, Paul Munster Bakar Semangat