Gedung Putih nggak cuma tempat Presiden Amerika menetap, tapi ternyata juga bisa jadi arena pembunuhan misterius yang penuh drama dan humor lho. Ya, itulah yang ditawarkan dalam series terbaru, ‘The Residence’, yang tayang di Netflix sejak 20 Maret 2025.
Dibintangi Uzo Aduba, yang sebelumnya dapat peran ikonik sebagai Crazy Eyes dalam ‘Orange is the New Black’. Dengan Sutradara Paul William Davies (yang juga menulis naskahnya), yang dengan percaya diri membuat Series The Residence jadi nggak cuma drama detektif lho.
Penasaran dengan tiap detail dan sekilas kisahnya? Sini merapat dan yuk kepoin bareng-bareng!
Sekilas tentang Series The Residence
Kisah Series The Residence dimulai dengan ditemukannya jasad A.B. Wynter (diperankan Giancarlo Esposito), kepala pengurus rumah tangga Gedung Putih, di salah satu kamar pribadi saat jamuan makan malam kenegaraan yang sedang berlangsung di lantai bawah.
Dalam situasi yang seharusnya formal dan damai, insiden itu langsung mengguncang seisi Gedung Putih. Dari sinilah Cordelia Cupp (Uzo Aduba), detektif eksentrik yang punya minat sama burung dan sarden kalengan, dipanggil buat menyelidiki kasus itu.
Cordelia Cupp bukan detektif biasa. Intuisinya sangat tajam, jujur, kocak, dan punya metode investigasi yang nggak biasa, kadang malah kayak lagi main-main.
Namun, justru pendekatan uniknya itu yang membuka tabir misteri satu per satu. Kebayang nggak sih, calon tersangka nggak cuma banyak, tapi sangat banyak—lebih dari 150 nama masuk dalam daftar, mulai dari staf dapur, kepala pelayan, hingga menteri luar negeri Australia. Semua orang tampak punya motif, dan nggak satu pun dari mereka bisa dipercaya sepenuhnya.
Dalam proses investigasi, kita dibawa menyusuri rahasia gelap para penghuni Gedung Putih, baik staf maupun tamu penting.
Ada Jasmine Haney (Susan Kelechi Watson), asisten kepala rumah tangga yang kecewa karena gagal naik jabatan secara mendadak. Ada Harry Hollinger (Ken Marino), sahabat presiden yang diam-diam mencari dokumen penting di kamar korban.
Bahkan Sheila Cannon (Edwina Findley), kepala pelayan yang selalu mabuk, nggak luput dari kecurigaan. Bahkan cameo kocak dari Kylie Minogue (sebagai dirinya sendiri), yang tampil hanya karena dijanjikan bisa menginap di Lincoln Bedroom!
Terus kira-kira siapa pelakunya? Rasa-rasanya nggak akan seru kalau dibocorkan di sini. Terus gimana dengan kesan-kesannya? Sobat Yoursay wajib baca sampai tuntas!
Impresi Selepas Nonton Series The Residence
Aku nggak menyangka bakal jatuh cinta secepat ini. Awalnya aku pikir ini hanya drama misteri biasa, tapi Series The Residence justru tampil dengan gaya yang sangat ringan, segar, dan penuh kejutan.
Alur ceritanya cepat, tapi bukan berarti asal-asalan. Setiap potongan cerita, wawancara, dan kilas balik terasa seperti puzzle yang lama-lama membentuk gambaran besar yang seru banget buat diikuti.
Hal yang bikin aku makin betah adalah karakter Cordelia Cupp itu sendiri. Uzo Aduba membawakan tokoh itu dengan begitu hidup—kadang nyebelin, kadang lucu banget, tapi selalu cerdas dan penuh intuisi. Dia seperti Sherlock Holmes versi Shonda Rhimes, tapi dengan lebih banyak gaya dan tawa.
Aku benar-benar menikmati bagaimana dia bisa menginterogasi sambil mengamati burung di halaman belakang atau mengenali baju korban hanya dari potongan kancing dan model jahitan khas Australia.
Hal yang menarik lagi dari Series The Residence bukan cuma misterinya, tapi juga bagaimana series ini secara halus menyentil sistem kekuasaan, perbedaan kelas, dan kerumitan birokrasi.
Gitu deh. Ada jurang pemisah yang jelas antara staf rumah tangga dan lingkaran politik. Ketegangan itu terasa, tapi tetap dikemas dengan cara yang satir dan ringan. Beberapa subplot seperti hubungan gelap antara menteri luar negeri Australia dan koki Gedung Putih menambah bumbu segar, beruntungnya, itu nggak terasa maksa.
Ada juga format narasi yang unik. Jadi begini, sebagian besar cerita diceritakan dalam bentuk kilas balik selama persidangan kongres. Semua tersangka—dan nyaris semua karakter penting—dimintai kesaksian sama para senator yang saling menyindir dan berdebat, menciptakan suasana dramatis sekaligus lucu. Dari situ, satu demi satu kebenaran mulai terungkap.
Secara produksi, Series The Residence terlihat mewah dan sangat detail. Set Gedung Putih ditampilkan dengan begitu megah tapi juga terasa hidup. Pencahayaan, musik latar, hingga transisi antar adegan, semuanya dikurasi dengan oke.
Akhirnya, setelah menamatkan delapan episode, aku bisa bilang: Series The Residence adalah drama misteri yang menyenangkan. Nggak mencoba terlalu serius jadi drama politik, tapi juga nggak meremehkan penontonnya dengan cerita kosong. Ini adalah hiburan berkualitas! Selamat nonton ya.
Skor: 4/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review The Amateur: Saat Dendam Jadi Jalan Pintas tapi Gagal Sampai Tujuan
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Review The Teacher: Ketika Sekolah di Palestina Bukan Lagi Tempat Aman
-
Review Series MobLand: Saat Si Karismatik Masuk ke Dunia Kriminal
-
Film Korban Jatuh Tempo - Pinjol: Siap Bikin Ngakak dan Merinding Bareng!
Artikel Terkait
-
Review Series MobLand: Saat Si Karismatik Masuk ke Dunia Kriminal
-
Kualitas Animasi Dikritik,The Beginning After The End Masih Layak Ditonton?
-
Dari Bencana Alam hingga Alien, Inilah 10 Film tentang Kehancuran Dunia
-
3 Anime Orisinal Netflix Tayang April 2025, Jangan Sampai Kelewatan!
-
Membongkar Karakter dan Isu Sosial dalam Series Bidaah
Ulasan
-
Ulasan Novel Cheat Day: Ketika Ambisi Mengaburkan Batas Kesetiaan
-
Review The Amateur: Saat Dendam Jadi Jalan Pintas tapi Gagal Sampai Tujuan
-
Review Film Pinjam 100 The Movie: Perjuangan, Tawa, dan Salam dari Binjai
-
Review The Teacher: Ketika Sekolah di Palestina Bukan Lagi Tempat Aman
-
Bedah Lagu SuperM Better Days: Ada Hari Menyenangkan setelah Masa Sulit
Terkini
-
Biar Gak Bingung, Ini Daftar dan Penjelasan Arc Anime Fire Force Season 3
-
4 Inspirasi Daily Style dari Seunghee OH MY GIRL, Simpel Nan Fashionable!
-
Satu Langkah Lagi, Nova Arianto Bakal Samai Capaian Shin Tae-yong di Gelaran Piala Asia
-
Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan
-
Politik Pendidikan Ki Hadjar: Masihkah Sekolah Jadi Ruang Perjuangan?