Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Athar Farha
Poster Film The Accountant 2 (IMDb)

Sudah hampir satu dekade sejak Film The Accountant (2016) memperkenalkan kita pada sosok Christian Wolff, si akuntan jenius dengan keterampilannya yang mematikan. Kini, Film The Accountant 2 sudah tayang di bioskop kesayanganmu sejak 25 April 2025, dan membawa kembali Ben Affleck dengan Gavin O’Connor sebagai sutradara di bawah naungan Electric City Entertainment & Warner Bros

Sekilas tentang Film The Accountant 2

Film ini mengambil latar beberapa tahun setelah kejadian di film pertama. Raymond King (J.K. Simmons), yang kini meninggalkan FinCEN untuk menjadi penyelidik swasta, sedang menyelidiki hilangnya satu keluarga. 

Dalam sebuah pertemuan rahasia dengan Anais (Daniella Pineda), investigasi King berubah menjadi aksi kekerasan ketika gedung diserbu sekelompok bersenjata. Sebelum tewas tertembak sniper, King sempat meninggalkan pesan terakhir: "Find the accountant."

Pesan itu akhirnya sampai ke Marybeth Medina (Cynthia Addai-Robinson), agen Treasury yang dulu memburu Christian Wolff. 

Marybeth Medina pun mencari Christian Wolfs (Ben Affleck) yang kini menjalani kehidupan lebih terorganisir, bahkan membangun "markas kecil", tempat di mana para anak muda jenius membantunya menjalankan berbagai operasi digital, dari meretas telepon hingga memanipulasi lampu lalu lintas.

Singkat cerita, Christian segera mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang tersisa. Namun, aksinya kali ini mempertemukan dirinya kembali dengan sang kakak, Braxton (Jon Bernthal), si petarung brutal dengan masa lalu kelam. Bersama-sama, mereka harus menyelesaikan misterinya 

Impresi Selepas Nonton Film The Accountant 2

Kalau ada satu hal yang benar-benar aku nikmati dari Film The Accountant 2, itu adalah hubungan antara Christian dan Braxton. Ben Affleck dan Jon Bernthal tampil sangat natural sebagai kakak-adik dengan kepribadian bertolak belakang. Christian yang penuh perhitungan, Braxton yang impulsif dan brutal. Adegan mereka di atap gedung pas lagi bercanda, bertengkar, dan sesekali berbagi kenangan masa kecil, menjadi highlight film ini.

Sayangnya, setelah itu, segalanya terasa seperti jatuh bebas. Naskah yang ditulis Bill Dubuque terasa longgar, bahkan nyaris nggak peduli apakah penonton bisa mengikuti atau nggak. Tema-tema berat seperti perdagangan manusia dan imigrasi ilegal hanya jadi latar belakang yang hampa, tanpa ada villain yang kuat atau ancaman nyata yang bisa membuat jantung berdegup.

Sebagai film aksi, ‘The Accountant 2’ memang punya beberapa set-piece yang menarik. Misalnya perkelahian brutal di kamar mandi atau adegan pengejaran dengan manipulasi lampu lalulintas. Sayangnya memang, klimaks baku tembak besar justru kurang terkoordinasi dengan baik, membuat momentum film jatuh di saat-saat penting.

Kalau Sobat Yoursay menontonnya hanya untuk menikmati akting dua aktor berbakat yang saling bercanda, bertengkar, dan akhirnya saling menolong di tengah konflik yang mereka hadapi, mungkin kamu akan cukup puas dengan pencapaian The Accountant 2 yang gitu-gitu doang. 

Chemistry mereka tetap jadi daya tarik utama, dan momen-momen ringan di tengah cerita cukup menghibur. Namun, buat kamu yang datang dengan ekspektasi tinggi buat pengalaman nonton yang mendebarkan atau adegan aksi kelas wahid seperti yang biasanya hadir dalam film-film laga besar, mungkin film ini akan terasa seperti … lembar laporan yang salah perhitungan. Alias ada angka yang nggak nyambung, ada ketegangan yang nggak cukup terasa. Ups. 

Namun ingat ya, ini cuma ulasan dari sudut pandang pribadi. Kalau kamu penasaran, ya tonton saja sendiri. Siapa tahu justru kamu menemukan sesuatu yang aku lewatkan. Toh, pengalaman nonton itu seringkali subjektif, dan itu yang bikin seru!

Skor: 2,9/5

Athar Farha