Buku Toko Jajanan Ajaib Zenitendo sudah sampai ke seri keempatnya. Pada seri inim Reiko Hiroshima masih konsisten dengan novel magisnya yang penuh warna. Jajanan unik yang penuh pelajaran hidup tersembunyi di baliknya menjadi inti utama novel ini.
Kali ini, suasana terasa sedikit berbeda. Bukan hanya tentang pembeli dan jajanan ajaib dari Nyonya Beniko, tapi juga munculnya ancaman nyata dari pesaing baru: Toko Tatarimedo milik Yodomi.
Persaingan antara Zenitendo dan Tatarimedo tetap menjadi konflik utama di novel ini. Kalau di buku-buku sebelumnya lebih fokus pada pengalaman pembeli, kali ini ada pengembangan konflik. Hal itu tampak pada bagian adu kekuatan antara dua toko ajaib dengan jajanan sebagai senjatanya.
Tatarimedo datang membawa tawaran yang tak kalah menggiurkan, yaitu jajanan-jajanan dengan kekuatan yang terdengar lebih "wah". Sebut saja Bakpao Serigala, Telur Cokelat Goblin, hingga Permen Sirup Jagung Pelangi.
Setiap pembeli yang datang pasti tergoda dengan iming-iming kekuatan besar dibalik jajanan yang dijual. Namun, perlu disadari bahwa hal itu diiringi dengan konsekuensi yang besar pula.
Konsep buku keempat ini masih sama dengan yang sebelumnya: Nyonya Beniko akan menjual enam jajanan ajaib kepada enam pembeli terpilih. Mereka ini bukan orang sembarangan. Masing-masing datang dengan masalah hidupnya sendiri.
Tentunya, jajanan yang mereka pilih akan menentukan nasibnya. Apakah mereka bisa memilih jajanan dengan bijak? Atau justru memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi?
Yang membuat buku ini makin menarik adalah kehadiran Yodomi dari Tatarimedo. Karakternya membawa kontras yang jelas. Jika Zenitendo penuh ketenangan dan kebijaksanaan, Tatarimedo tampil lebih agresif dan penuh jebakan.
Yodomi tidak hanya ingin mengambil pelanggan Nyonya Beniko, tapi juga ingin membuat mereka menyesal—seakan rasa sesal adalah bagian dari "pembayaran" atas pilihan mereka. Di sinilah pembaca mulai bisa merasakan aroma pertarungan antara kebaikan dan keburukan, tapi tetap dibungkus dalam cerita ringan dan sarat makna.
Masing-masing cerita dalam buku ini menggambarkan berbagai sisi manusia: ada yang serakah, ada yang bijak, ada pula yang gemar playing victim.
Pembaca diajak merenung kenapa manusia selalu merasa kurang? Kenapa saat diberi bantuan, masih ada yang tergoda pada tawaran lain yang tampaknya lebih menguntungkan, padahal belum tentu lebih baik?
Kadang, kita terlalu fokus untuk mencari yang “lebih” dan meninggalkan apa yang sudah kita miliki.
Yang menarik, konflik kali ini tidak hanya soal si pembeli dan dampak jajanan ajaibnya. Konflik besar antara dua toko juga memberi lapisan cerita yang baru.
Tatarimedo tidak hanya menjual jajanan untuk "membantu", tapi lebih ke menjebak dan membuat korbannya menyesal. Jadi, tidak ada yang benar-benar bebas dari konsekuensi. Hal inilah yang membuat cerita justru semakin seru.
Secara keseluruhan, Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 4 tetap berhasil mempertahankan daya tarik uniknya. Bagi pembaca yang menyukai kisah magis namun masih relate dengan kehidupan nyata, buku ini sangat layak untuk dinikmati.
Cerita-ceritanya pendek tapi padat, ringan namun mengandung pesan. Format antologi dengan enam cerita berbeda membuat pembaca tidak mudah bosan karena tiap cerita hadir dengan konflik dan tokoh yang unik.
Dan di balik semua itu, tetap ada harapan kecil: andai dunia nyata punya tempat seperti Zenitendo, mungkin akan ada lebih banyak orang yang belajar dari kesalahannya, dan tidak ada orang jahat yang betah dengan kejahatannya sendiri. Dunia magis Zenitendo mungkin hanya fiksi, tapi pelajarannya nyata dan bisa kita bawa ke dunia sehari-hari.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Buku The Productive Muslim: Menggabungkan Iman dalam Produktivitas Muslim
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
-
Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Kacau dalam Buku How To B Happy
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik
Artikel Terkait
-
Hak Asuh Anak Jatuh ke Baim Wong, Kenapa Paula Verhoeven Pasrah dan Tak Ajukan Kasasi?
-
DNF: Saat Membaca Buku Tak Lagi Menyenangkan, Berhenti Adalah Pilihan
-
Tak Cuma Seru, Ajang Ini Buka Ruang Ekspresi Anak untuk Eksplorasi Bakat Sejak Dini
-
Bak Bumi dan Langit, Intip Beda Gaya Parenting Pasha Ungu dan Dimas Anggara
-
Jebolan MasterChef Indonesia, Setiyono Diduga Melakukan Pelecehan Seksual ke Bocah Sesama Jenis
Ulasan
-
Ulasan Novel Nine Month Contract: Hubungan Kontrak yang Tumbuh Menjadi Cinta
-
Potret Rumitnya Keluarga dalam Film My Mother's Wedding
-
Novel Pasar Gubahan Kuntowijoyo: Menilik Kuasa di Dalam Pasar
-
SEVENTEEN Thanks: Rasa Terima Kasih Tulus untuk Semua Cinta Selama Ini
-
Berlogika di Manhwa Isekai Lewat Must the Reincarnated Mother Always Die?
Terkini
-
Sinopsis Andaaz 2, Film India Terbaru Natasha Fernandez dan Aayush Kumar
-
Anime Etoile Blossoming in Paris Tayang Perdana 13 Maret 2026
-
idntt unevermet Ungkap Pertemuan Pertama Penuh Takdir di Lagu You Never Met
-
4 Gentle Brightening Cleanser Ampuh Bikin Wajah Auto Cerah Tanpa Tertarik!
-
Saatnya Dunia Pendidikan Berbenah: Peningkatan Kualitas Bukan Angka Semata