Ilana Tan dikenal sebagai penulis yang piawai merangkai kisah romansa yang manis namun tetap membumi. Dalam novelnya yang berjudul "The Star and I", yang diterbitkan pada tahun 2021, Ilana menghadirkan cerita yang menyentuh, dengan fokus yang sedikit berbeda dari karya-karya sebelumnya.
Bukan hanya tentang cinta, novel ini juga mengangkat tema pencarian jati diri dan keluarga, yang terasa lebih personal dan emosional.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Olivia Mitchell, seorang perempuan asal Inggris yang sejak kecil hidup di panti asuhan. Olivia tidak pernah tahu siapa orang tua kandungnya, dan pertanyaan itu terus menghantuinya seiring bertambahnya usia.
Ketika ia mendapat kesempatan untuk bekerja di New York, Olivia melihat peluang untuk tidak hanya membangun karier, tetapi juga menyusuri jejak masa lalu yang selama ini tersembunyi rapat.
Namun, mencari orang tua tanpa petunjuk nama di kota sebesar New York bukan perkara mudah. Waktu terus berjalan, dan kontrak kerjanya hampir berakhir. Keinginan Olivia untuk tetap tinggal di Amerika demi menyelesaikan misi pribadinya membuatnya harus segera menemukan pekerjaan baru.
Di tengah kekalutan itu, tak disangka ia bertemu kembali dengan Rex Rankin, sahabat masa kecil sekaligus cinta pertamanya yang pernah gagal bersemi.
Pertemuan mereka membawa banyak dinamika dalam cerita. Rex menawarkan bantuan untuk pencarian orang tua Olivia, dan perlahan, hubungan mereka kembali terjalin.
Namun, menariknya, fokus utama novel ini bukan semata pada kisah cinta mereka, melainkan lebih kepada perjalanan Olivia dalam mencari tahu asal-usulnya.
Proses pencarian tersebut menjadi inti dari cerita, dan Ilana Tan berhasil menggambarkan dengan cukup detail perjuangan dan perasaan Olivia sepanjang perjalanan itu.
Sebagian pembaca mungkin akan merasa alur cerita berjalan cukup datar, tanpa konflik besar atau kejutan yang mengguncang. Namun, justru dalam kesederhanaan inilah "The Star and I" menghadirkan pesonanya.
Cerita ini mengalir tenang, namun penuh makna. Hubungan dari berbagai peristiwa disusun dengan logis, terutama dalam penyelesaian pencarian orang tua kandung Olivia, yang disajikan dengan cara yang tidak klise. Alasan di balik keputusan masa lalu orang tuanya terasa manusiawi dan menyentuh.
Salah satu daya tarik novel ini terletak pada pendekatan emosional yang halus. Ilana Tan tidak berusaha membuat pembaca menangis secara dramatis, melainkan mengajak untuk merenung secara perlahan.
Ketika Olivia akhirnya mengetahui alasan ia ditinggalkan sejak bayi, perasaan simpati dan empati pun muncul secara alami. Pembaca diajak membayangkan bagaimana rasanya menjadi Olivia, ditinggalkan, lalu berjuang untuk memahami.
Namun demikian, ada beberapa kelemahan yang terasa. Beberapa karakter pendukung muncul tanpa peran signifikan dalam mengembangkan alur cerita.
Kehadiran mereka seolah hanya sebagai pelengkap, tanpa memberikan dampak nyata terhadap perkembangan tokoh utama.
Hal ini membuat sebagian pembaca merasa kurang terhubung dengan mereka dan mempertanyakan pentingnya keberadaan karakter-karakter tersebut.
Di sisi lain, gaya penulisan Ilana Tan tetap konsisten, ringan, mudah diikuti, dan mampu membuat pembaca tersenyum sendiri di beberapa adegan manis antara Olivia dan Rex.
Ilana tetap memberikan sentuhan romansa yang lembut, namun tidak mendominasi keseluruhan cerita. Justru keseimbangan antara pencarian keluarga dan kisah cinta inilah yang menjadikan novel ini berbeda dari karya-karyanya yang terdahulu.
"The Star and I" adalah kisah yang tenang namun mengandung kedalaman. Novel ini bukan cerita dengan konflik besar atau plot twist mengejutkan, tetapi kisah yang membawa pembaca dalam perjalanan kehidupan yang realistis.
Novel ini cocok bagi pembaca yang menyukai cerita romansa yang tidak melulu tentang cinta, tetapi juga tentang identitas, keluarga, dan pengampunan.
Bagi penggemar Ilana Tan, novel ini tetap menawarkan kehangatan khas sang penulis. Meski tidak semua bagian terasa istimewa, "The Star and I" tetap layak dibaca sebagai refleksi tentang arti pulang dan menemukan tempat di mana seseorang benar-benar merasa diterima.
Tag
Baca Juga
-
Belajar Mengelola Diri Lewat Buku Hidup itu Murah yang Mahal Gengsi Kita
-
Ulasan Novel Heartbreak Motel: Potret Rasa di Balik Dunia Gemerlap Akting
-
Ulasan Buku Minta Dibanting: Sebuah Pelukan untuk Hati yang Patah
-
Ulasan Buku How to Die: Menyambut Kematian dari Segi Filsuf Romawi
-
Ulasan Novel 3726 mdpl: Saat Pendakian Membawa Cinta dan Luka
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Lautan dan Dendamnya: Mencari Tuhan dalam Balutan Romansa
-
Ulasan Novel Metaworld: Petualangan Menantang Mencari Batu Tazer
-
Ulasan Novel The Picture of Dorian Gray: Ketika Jiwa Terjual Demi Tampilan
-
Ulasan Novel Till Summer Do Us Part: Cinta Tak Terduga di Tengah Kebohongan
-
Menyelami Dunia Fantasi dalam Novel The Girl Who Fell Beneath the Sea
Terkini
-
Belajar Menemukan Ide Tulisan dari Hal Sederhana Bersama Yoursay Writing Class
-
Kuasai Chart Netflix, Film Happy Gilmore 2 Pecahkan Dua Rekor Sekaligus
-
Erick Thohir Ungkap Progres Naturalisasi Mauro Zijlstra, Sudah Sampai DPR?
-
Binder dan Bastianini Krisis Performa, KTM Janji Bakal Selalu Dampingi
-
Piala AFF U-23 Berakhir, Kadek Arel Ungkap Sifat Asli Gerald Vanenburg