Hayuning Ratri Hapsari | Ryan Farizzal
Poster film Pencarian Terakhir (IMDb)
Ryan Farizzal

Kalau kamu lagi nyari film horor Indonesia yang nggak cuma bikin merinding tapi juga ngena di hati, Pencarian Terakhir (2025) ini wajib banget masuk watchlist-mu. Dirilis tepat hari ini, 28 Agustus 2025, film ini adalah sekuel sekaligus remake dari versi 2008 yang legendaris.

Dibesut lagi sama sutradara Affandi Abdul Rachman, produksi Starvision Plus, dan durasinya sekitar 103 menit, film ini mengambil latar Gunung Sarangan yang mistis abis.

Bukan horor murahan dengan jumpscare doang, tapi campur aduk thriller, misteri, petualangan, dan drama keluarga yang bikin aku ikut terhanyut. Dan jujur, film ini adalah salah satu horor lokal terbaik tahun ini sih. Monggo langsung cek aja ulasannya!

Ceritanya berfokus ke Drupadi alias Dru (Adzana Ashel), cewek remaja yang hidupnya berubah drastis setelah ibunya, Sita (Artika Sari Devi), hilang misterius di Gunung Sarangan pas ulang tahun Dru yang ke-10.

Ayahnya, Tito (Donny Alamsyah), jadi dingin dan cuek, bikin Dru sedih banget. Tujuh tahun kemudian, Dru mutusin buat naik gunung itu lagi bareng pacarnya Raka (Razan Zu) dan geng sahabatnya: Maya (Dinda Mahira), Ucok (Fatih Unru), Jamal (Fadi Alaydrus), dan Nurul (Alika Jantinia).

Ada juga karakter lama dari film pertama seperti Bagus (Yama Carlos), Oji (Alex Abbad), dan Gancar (Tesadesrada Ryza) yang ikut bantu.

Mereka awalnya cuma pengin mencari jawaban soal hilangnya Sita, tapi malah terjebak di misteri gunung yang penuh pantangan dan hantu-hantuan.

Tanpa spoiler ya, tapi prepare aja buat ketegangan yang naik turun kayak roller coaster, campur elemen supranatural dan realita pendakian yang relate sama kejadian nyata di gunung-gunung Indonesia.

Ngomongin cast, wah, ini bagian yang bikin filmnya naik level! Adzana Ashel sebagai Dru mainnya natural banget, aku bisa ngerasain emosi campur aduknya—dari penasaran, takut, sampai haru.

Ini debutnya yang solid, apalagi chemistry-nya sama Razan Zu sebagai Raka manis tapi nggak lebay, bikin adegan romantisnya nyess di dada. Donny Alamsyah sebagai Tito? Luar biasa Dia memberikan nuansa ayah yang broken inside, dingin tapi sebenarnya penuh cinta.

Artika Sari Devi sebagai Sita munculnya nggak banyak, tapi impactful abis, misterius dan haunting. Geng sahabatnya juga fun, seperti Fatih Unru yang kocak tapi tetep bikin aku care, atau Dinda Mahira yang jadi penyemangat grup.

Veteran macam Yama Carlos dan Alex Abbad nambah kedalaman, bikin cerita dua generasi ini nyambung mulus dari film lama. Overall, acting mereka solid, nggak ada yang fals, malah bikin aku ikut deg-degan pas mereka hilang di hutan.

Review Film Pencarian Terakhir

Tangkapan layar salah satu adegan di trailer film Pencarian Terakhir (youtube.com/StarvisionPlus)

Sutradara Affandi Abdul Rachman emang jagonya bikin horor yang nggak cuma takut-takutan. Dia ulang sukses film 2008 tapi upgrade dengan elemen modern, seperti visual gunung yang gelap dan berkabut, ditambah sound design yang bikin bulu kuduk merinding—suara angin, dedaunan, dan bisikan-bisikan itu sangat, epic!

Cinematography-nya keren, pakai drone shot buat nunjukin luasnya Gunung Sarangan, bikin aku ngerasa lagi di sana beneran. Scoring-nya juga pas, nggak over, tapi nambah tensi di scene misteri.

Properti seperti pohon pinus palsu yang detail banget jadi poin plus, bikin produksi keliatan serius. Tapi ya, ada sedikit kekurangan: jumpscare-nya kadang predictable, seperti yang sering ada di horor lokal, dan endingnya agak terburu-buru, meski tetap satisfying.

Tema utamanya? Persahabatan, cinta keluarga, dan pengorbanan. Film ini nggak cuma horor, tapi ngingetin aku soal pentingnya saling percaya dan jangan remehin pantangan alam. Ada pesan kemanusiaan: hilang di gunung itu nyata, dan pencarian itu butuh tim yang solid.

Hangatnya persahabatan geng Dru bikin aku relate, apalagi ditambah drama keluarga yang pilu tapi uplifting. Ini didedikasikan buat korban hilang di gunung dan tim SAR yang tanpa pamrih, bikin aku mikir ulang sebelum naik gunung sembarangan.

Kelebihannya ada di cerita yang emosional, visual mencekam, dan cast yang on point. Bikin aku nggak cuma takut, tapi juga nangis dan ketawa. Untuk kekurangannya sendiri menurutku beberapa plot twist kurang surprising, dan durasi bisa lebih panjang buat explore misteri lebih dalam.

Tapi overall, ini film yang worth it banget sih, terutama buat kamu yang suka horor berlatar alam seperti Petaka Gunung Gede. Rating pribadi dari aku: 8.5/10. Ajak teman atau keluarga nonton, apalagi ada promo beli 1 gratis 1 di bioskop. Jangan lewatkan ya Sobat Yoursay!—ini pencarian yang bakal kamu ingat lama!