Buku Mama 050 menjadi penutup seri diari komedi karya Reyhan Ismail yang sudah lama dikenal lewat gaya menulisnya yang hangat, lucu, dan penuh makna kehidupan keluarga.
Kali ini, Reyhan menyoroti sosok yang paling berpengaruh dalam hidup banyak orang, seorang ibu dengan segala tingkah, kasih, dan pengorbanannya yang kadang menyebalkan tapi selalu dirindukan.
Mama 050 bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya. Lewat kisah sederhana, Reyhan menggambarkan bagaimana seorang ibu selalu punya cara unik untuk mendidik anaknya agar disiplin, mandiri, dan tangguh.
Misalnya, ketika Mama menggunakan “strategi licik” untuk membangunkan anak-anak yang malas bangun pagi, mulai dari pura-pura panik karena sudah kesiangan padahal baru pukul enam, memasak makanan favorit, sampai memanfaatkan keponakan balita yang masih memakai pampers untuk “menyerang” wajah anak-anak yang masih tidur.
Namun di balik kelucuan itu, terselip kehangatan dan cinta yang mendalam.
Mama bukan hanya sosok yang cerewet dan penuh aturan, tapi juga pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang agar anak-anaknya tumbuh menjadi manusia kuat, meskipun waktu terus berjalan dan perpisahan perlahan mendekat.
Kelebihan Novel MAMA 050
Kekuatan utama Mama 050 ada pada kemampuan Reyhan Ismail menggabungkan humor dan emosi secara alami.
Setiap cerita membuat pembaca tertawa, lalu tiba-tiba terdiam karena menyadari makna di balik kelucuan itu. Tidak ada yang dibuat-buat, semuanya terasa autentik seperti potongan kehidupan yang mungkin pernah dialami pembaca sendiri.
Selain itu, buku ini juga berhasil menampilkan sosok ibu dari sudut pandang anak dengan cara yang jujur dan ringan.
Tidak penuh drama, tapi tetap menyentuh. Pembaca bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang diekspresikan lewat hal-hal kecil, bahkan lewat “prank pagi hari” atau suara televisi yang sengaja dibesarkan.
Kekurangan Novel MAMA 050
Karena buku ini berbentuk kumpulan kisah pendek, beberapa bagian terasa kurang dalam dari sisi emosi.
Beberapa kisah berakhir terlalu cepat, padahal potensinya besar untuk membuat pembaca lebih larut. Selain itu, alur cerita tidak selalu runtut, karena memang berbentuk potongan kenangan, sehingga pembaca yang terbiasa dengan alur linear mungkin perlu sedikit menyesuaikan.
Gaya Bahasa Novel MAMA 050
Reyhan tetap mempertahankan gaya khasnya. Bahasanya sederhana, ringan, dan penuh humor lokal yang relatable.
Ia tidak berusaha terlihat puitis atau filosofis, tapi justru kekuatan itu yang membuat bukunya begitu mengena. Setiap kalimat seolah diucapkan langsung oleh seorang teman yang sedang bercerita sambil ngopi sore.
Makna yang Bisa Diambil dari buku MAMA 050
Lewat Mama 050, Reyhan mengingatkan pembaca bahwa kasih ibu tidak selalu datang dalam bentuk kata-kata lembut atau pelukan hangat.
Kadang datang dalam bentuk omelan, aturan ketat, bahkan aksi “prank” pagi hari yang membuat kesal. Tapi semua itu adalah wujud cinta yang tulus dan tanpa pamrih.
Buku ini membuat kita tertawa, lalu perlahan menyadari betapa besar peran seorang ibu dalam membentuk siapa kita hari ini.
Dan ketika halaman terakhir ditutup, yang tersisa hanyalah rasa rindu pada sosok yang mungkin sedang di dapur, masih mengomel karena kita belum bangun pagi.
Secara keseluruhan, buku ini menjadi sebuah kisah ringan tapi bermakna, mengajak kita menertawakan hal-hal kecil yang ternyata penuh cinta.
Meski ditujukan untuk anak-anak, banyak remaja atau orang dewasa yang bisa mengambil hikmah untuk di kemudian hari.
Bagi kalian yang suka bacaan ringan penuh makna, wajib masukkan buku ini di list kalian!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Buku The Productive Muslim: Menggabungkan Iman dalam Produktivitas Muslim
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
-
Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Kacau dalam Buku How To B Happy
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
Artikel Terkait
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
Ulasan
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
Terkini
-
Pratama Arhan Repost Quote Galau usai Cerai, Sindir Azizah Salsha?
-
Dituding Rampas Aset Mantan Karyawan, Pengacara Ashanty: Fitnah Kejam
-
BAFLIONSRUN 2025: Sport Tourism dengan Misi Mulia untuk Pejuang Kanker Anak
-
2 Alasan Pertarungan Grup B Bakal Dijalani dengan Lebih Mudah oleh Timnas Indonesia
-
Tubuh Tak Pernah Lupa: Bagaimana Trauma Tinggalkan Luka Biologis