Sekar Anindyah Lamase | Athar Farha
Keira Knightley dalam Film The Woman in Cabin 10 (Netflix)
Athar Farha

Ada hal menakutkan dari laut lepas. Memang, hamparan birunya tampak memukau dari kejauhan, tapi menyimpan kedalaman yang nggak bisa ditebak. Dari inilah, barangkali Netflix mencoba memancing rasa ingin tahu kita lewat adaptasi novel thriller karya Ruth Ware, berjudul The Woman in Cabin 10. Disutradarai Simon Stone, film ini menjelma jadi misteri yang memikat di permukaan, tapi ya gitu, berombak-ombak bila mengulik isi terdalamnya. 

Diproduksi Netflix Studios bekerja sama dengan Blueprint Pictures, film ini menghadirkan jajaran bintang yang nggak kaleng-kaleng lho.

Keira Knightley sebagai Laura ‘Lo’ Blacklock, jurnalis ambisius yang punya masa lalu yang kelam; Guy Pearce sebagai Richard Bullmer, suami sekaligus tangan kanan dari pewaris kekayaan yang sakit keras, Lisa Loven Kongsli sebagai Anne Bullmer; lalu ada David Ajala sebagai Ben Morgan, fotografer sekaligus mantan ‘situationship’ Lo.

Selain mereka, ada pula Hannah Waddingham, Art Malik, Kaya Scodelario, dan Daniel Ings yang mengisi karakter-karakter eksentrik di atas kapal pesiar mewah. 

Lanjut Kepoin Kisahnya, Yuk!

Poster Film The Woman in Cabin 10 (Netflix)

Tayang sejak 10 Oktober 2025, film ini mengisahkan Lo Blacklock. Setelah kehilangan seorang narasumber berita yang tewas tenggelam akibat tulisannya, dia mencoba kembali bekerja, menulis lagi, dan ingin hidup normal lagi. 

Kesempatan datang dalam bentuk undangan meliput pelayaran tiga hari di kapal pesiar milik pasangan kaya Bullmer. Perjalanan eksklusif yang dijanjikan akan berakhir dengan kisah inspiratif tentang filantropi dan warisan.

Namun sejak langkah pertama di dek kapal itu, ada sesuatu yang terasa janggal. Malam pertama di kabin 8, Lo menyadari ada kehidupan di ruangan lain (kabin 10) yang katanya kosong. Asap rokok, suara langkah kaki, dan sosok perempuan misterius yang dia temui di sana membuat semuanya tampak nyata. 

Eh, di malam berikutnya, suara benturan keras mengguncang kapal, diikuti tubuh perempuan yang dilempar ke laut. Lo melihatnya dengan mata kepala sendiri.

Masalahnya, keesokan paginya, semua orang di kapal bersikeras kabin 10 nggak pernah ditempati siapa pun. Nggak ada perempuan itu. Nggak ada jejak darah. Nggak ada bukti. Yang tersisa hanya ingatan Lo yang mulai dipertanyakan, bahkan oleh dirinya sendiri. 

Dari sinilah misteri berlapis-lapis itu dimulai. Antara paranoia dan kebenaran, antara bahaya dan rasa bersalah yang terus menghantuinya. 

Menarik banget ya kisahnya? 

Menarik Sih, Tapi Nggak Semenawan Itu

Keira Knightley dalam Film The Woman in Cabin 10 (Netflix)

Jujurly, aku langsung terpikat nuansa film ini. Ada sesuatu yang menawan dari cara Simon Stone membangun dunia tertutup di atas kapal pesiar. Iya, semewah apa pun interiornya, suasana tetap terasa menyesakkan. Visual yang terbingkai kamera terasa bergerak lembut, dan setiap sudut ruangan terasa banget potensi bahayanya. 

Namun, di balik pesona visualnya, aku nggak bisa memungkiri Film The Woman in Cabin 10 punya sisi yang terlalu aman. Ceritanya terasa seperti novel misteri yang sering kubaca. Cepat, menegangkan, tapi mudah ditebak. Film ini menawarkan ketegangan, tapi nggak menggigit gitu. Beberapa karakter terasa seperti potongan teka-teki yang dipaksa cocok demi menggerakkan plot, terutama Ben, yang kehadirannya sebatas penggerak plot. 

Sayangnya, begitu misteri mulai terurai, film ini tampak kehilangan arah. Alih-alih menutup dengan ledakan emosional, eh, kesannya malah memperpanjang durasi dengan babak akhir yang terasa berlebihan. Alih-alih klimaks yang menegangkan, malah diberi epilog yang menurunkan tensi. 

Akhirnya, ‘The Woman in Cabin 10’ adalah film yang menyenangkan, tapi memang terasa berhenti di tengah jalan, seolah-olah terlalu takut untuk benar-benar menggali misteri yang dibangunnya sejak awal. Agak disayangkan, tapi nggak sepenuhnya buruk kok. Bila Sobat Yoursay penasaran, langsung cek Netflix ya!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS