Apabila film Korea umumnya menayangkan film-film drama romantis, berbeda dengan The Vanishing Time: A Boy Who Returned. Kisah dalam film ini erat kaitannya dengan mitos masyarakat Korea Selatan yang banyak dipercaya secara turun temurun.
Setiap negara memiliki mitos atau legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Meskipun terkesan tak masuk akal, namun setiap orang wajib menghormati kepercayaan yang tumbuh di wilayah tertentu. Ternyata, di Korea Selatan pun memiliki mitos yang secara akal sehat tak bisa dicerna, namun terjadi. Salah satunya adalah legenda tentang sebuah telur naga yang mampu memperlambat waktu bagi mereka yang memecahkannya. Konsepnya adalah, jika telur naga dipecahkan oleh seseorang, maka dia akan merasakan waktu berjalan sangat lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
Sementara bagi selain mereka, waktu berjalan dengan normal, sehingga hal ini mengakibatkan mereka yang memecahkan telur tersebut akan tumbuh dan menjadi dewasa dalam hitungan hari, sementara orang lain menjalani hari-harinya dengan waktu yang berjalan seperti biasa.
Masih bingung? Okelah, begini ilustrasinya, misal ada si A yang memecahkan telur naga tersebut, maka si A ini akan melalui waktu bertahun-tahun atau bahkan belasan tahun di dunianya, untuk bisa melalui satu hari yang berjalan di kehidupan manusia normal lainnya. Sudah paham konsepnya? Jika sudah paham, maka kini kita beralih ke film berjudul The Vanishing Time: A Boy Who Returned. Film yang rilis pada tahun 2016 lalu tersebut mengangkat tentang mitos legenda telur naga yang ada di Korea Selatan.
Film yang dibintangi oleh Kang Dong Won ini berkisah tentang empat anak kecil, yakni Sung Min, Soo Rin, Tae Sik dan Jae Wook yang melakukan petualangan ke gunung bersama-sama. Sejatinya, mereka berempat merencanakan untuk menyusup ke sebuah area terlarang untuk menyaksikan proses peledakan gunung tersebut.
Namun, petualangan mereka dalam film The Vanishing Time: A Boy Who Returned berubah saat mereka menemukan sebuah telur di gua sempit. Karena penasaran, maka telur itu pun dipecahkannya. Sebuah keajaiban pun terjadi. Pasca pecahnya terlur tersebut, waktu yang berada di sekitar mereka bertiga seolah berhenti. Bahkan tetes air pun membutuhkan waktu yang sangat lama untuk jatuh dari langit-langit Lorong.
Sekadar informasi, mereka menjadi bertiga karena Soo Rin tidak ikut ketika peristiwa telur naga tersebut dibuka ya! Semula, mereka menikmati hal tersebut dengan gembira. Namun, lambatnya waktu yang mereka rasakan, membuat mereka lama-kelamaan menjadi bosan dan tak tahu harus berbuat apa.
Keesokan harinya, di dunia normal, Soo Rin menjadi satu-satunya anak yang ditemukan. Dan beberapa hari kemudian, Syung Min muncul di hadapan Soo Rin, tapi bukan sebagai Sung Min yang anak-anak. Iya, dalam hitungan hari, Sung Min telah berubah menjadi dewasa (diperankan oleh Kang Dong Won). Aneh? Tentu saja iya! Pasalnya, hanya beberapa hari menghilang, kemudian muncul sosok yang mengaku Sung Min dan sudah dewasa pula.
Masalah bertambah pelik ketika suatu hari, anak-anak yang “hilang” tersebut ditemukan meninggal dunia, sehingga asumsi masyarakat dan kepolisian menjadi liar. Sementara di sisi lain, Soo Rin mulai menyadari bahwa manusia dewasa yang mengaku Sung Min tersebut memang benar-benar Sung Min.
Sebenarnya apa, sih, yang terjadi? Bagaimanakah akhir dari kisah Sung Min ini? Penasaran? Temukan jawabannya dalam film Korea The Vanishing Time: A Boy Who Returned ini secara langsung!