Semua orang pasti pernah menjadi pemula di bidangnya. Karenanya, kita tidak perlu terburu-buru ingin mahir dalam suatu bidang. Banyak-banyaklah belajar dan nikmati prosesnya. Suatu hari, tahu-tahu kita sudah menjadi ahli tanpa kita sadari. Amanat itulah yang tersirat dalam drama Jepang “Police in a Pod”.
Diadaptasi dari manga karya Miko Yasu, drama Police in a Pod berkisah tentang seorang polwan bernama Mai Kawai (diperankan oleh Mei Nagano). Ia adalah gadis yang naif dan jujur.
Meski begitu, ia berprofesi sebagai polwan bukan karena rasa keadilan atau ingin membela kebenaran, tapi semata-mata karena ia ingin mendapatkan penghasilan stabil sebagai pegawai negeri.
Mai berpikir bahwa pekerjaannya akan berjalan dengan lancar. Nyatanya, setelah pelatihan berat selama 10 bulan, pekerjaan Mai terasa lebih berat lagi. Selain karena harus bekerja selama 24 jam dan menyelesaikan kasus, ternyata ia juga harus melakukan pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.
Walau sudah berusaha melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh, Mai merasa tak pernah mendapat apresiasi. Lebih dari itu, ia justru mendapatkan protes dari masyarakat dan beberapa orang berbicara buruk tentang dirinya di media sosial.
Semua hal yang Mai alami membuat dirinya memutuskan untuk menulis surat pengunduran diri, tidak lama setelah penugasan dirinya di kepolisian daerah.
Tepat di saat ia akan menyerahkan surat tersebut, atasannya berkata bahwa Mai akan berganti pembimbing. Ia akan dibimbing oleh seorang polwan bernama Seiko Fuji (diperankan oleh Erika Toda) yang berasal dari bagian kriminal. Seiko adalah polisi profesional, tapi karena suatu alasan, ia dipindahkan ke Machiyama, tempat Mai bertugas.
Kasus yang terus berdatangan membuat Mai tak pernah sempat menyerahkan surat pengunduran dirinya. Ia bahkan harus menulis ulang surat pengunduran dirinya, karena surat yang sebelumnya rusak saat ia sedang bertugas.
Pada akhirnya, Mai berhasil memberanikan diri untuk bicara tentang pengunduran dirinya, setelah ia gagal menangkap penjahat dan lalai terhadap laporan masyarakat. Ia merasa bahwa dirinya memang tak punya kemampuan untuk menjadi polisi.
Namun, hati Mai yang selalu tulus saat membantu masyarakat, membuat seseorang datang ke tempatnya bertugas dan berterima kasih atas bantuan yang Mai berikan kepadanya.
Melihat hal itu, Seiko pun meyakinkan Mai bahwa ia mungkin belum menjadi seorang polisi yang benar-benar tangguh. Tapi, ada berbagai hal yang mampu Mai lakukan untuk banyak orang, meski hal tersebut tidak membuatnya terlihat seperti petugas kepolisian. Seiko memberi Mai semangat dan berkata bahwa ia tidak perlu terburu-buru untuk menjadi seorang polisi yang hebat.
Kebaikan hati Seiko membuat Mai merasa ia mampu bertahan lebih lama di kepolisian jika Seiko yang membimbingnya. Ia pun urung mengundurkan diri dan kembali bertugas bersama Seiko.
Bagaimana aksi polwan pemula yang berpartner dengan polwan profesional ini? Saksikan kelanjutannya dalam drama Police in a Pod. Pastinya seru, terlebih drama ini dibumbui berbagai humor segar. Selamat menonton!