Menjadi salah satu anime shoujo dengan peminat terbanyak dan rating tinggi, Kimi ni Todoke berpusat pada seorang gadis suram yang duduk di bangku sekolah menengah atas. Diproduksi oleh Production I.G, anime ini tayang pada Musim Gugur 2009. Meskipun sudah tayang cukup lama, anime ini tetap menjadi pilihan teratas untuk ditonton.
Sebagai protagonis anime Kimi ni Todoke, Sawako Kuronuma telah mengajarkan banyak hal. Berusaha untuk tak menyusahkan orang tuanya, dia selalu berusaha untuk memendam semua kesulitan sendirian. Di balik sikap tegar dan tabah yang dia miliki, dia harus menjalani kehidupan yang tak mengenakkan selama hampir 14 tahun. Dari banyak kesulitan yang dia lalui, berikut lima di antaranya.
1. Dijauhi oleh semua siswa, bahkan beberapa guru
Sedari kecil, Sawako selalu hidup dalam belenggu kesendirian. Bukan karena dia tak ingin berteman, melainkan karena dia selalu saja ditakuti oleh orang-orang di sekitarnya. Dia sering mencoba untuk menyapa teman-teman di sekolah, tetapi selalu berakhir buruk. Dia selalu menerima respons berupa orang lain yang berlari ketakutan sembari menunduk dan menggumamkan kata maaf berulang.
Ketika duduk di bangku sekolah menengah, Sawako juga menerima perlakuan sama seperti sebelumnya. Dia dijauhi dan ditakuti oleh semua orang di sekolah, termasuk para guru. Lagi-lagi, dia harus menikmati hari-hari kesendirian di sekolah. Namun, dia tak pernah berusaha untuk membolos ataupun berbuat jelek, bahkan dia tak menceritakan kesulitan yang telah dia alami selama ini kepada orang tuanya. Dia tetap bertingkah normal seakan dia baik-baik saja.
2. Menjadi bahan gosip yang menjelek-jelekkan namanya
Hari-hari kesendirian Sawako disebabkan oleh penampilan yang menakutkan dengan rambut hitam panjang yang dibiarkan tergerai dan senyuman yang terlihat menyeramkan seperti tawa hantu. Seakan belum cukup penderitaan yang dia alami dari kesepian, dia juga harus mendengar gosip buruk tentangnya, bahkan dia dipanggil dengan sebutan sadako, nama hantu jepang di serial The Ring.
Semua itu dimulai ketika Sawako masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika berada di taman, dia dipanggil oleh salah satu temannya dengan nama Sadako alih-alih Sawako. Karena tak sengaja didengar oleh orang lain, dia mulai dipanggil dengan sebutan Sadako. Sampai duduk di bangku sekolah menengah atas, dia masih saja dikira bahwa dia memang memiliki nama asli Sadako oleh orang lain.
Selain itu, dia mendapat gosip aneh. Dia dianggap sebagai sosok yang bisa berkomunikasi hingga memanggil dengan makhluk tak kasat mata. Maka dari itu, dia selalu gagal ketika hendak mendekati teman-teman di sekolah. Dia selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis, bahkan ada beberapa siswa yang menganggap bahwa dia bisa memberikan kesialan bagi siapa pun yang menatap matanya lebih dari lima detik dan membuatnya kesal.
3. Dirundung usai berteman dengan Ayane Yano dan Chizuru Yoshida
Semenjak berteman dengan Shouta Kazehaya, hidup Sawako mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Salah satu perubahan tersebut adalah dia mampu memiliki dua teman, yakni Ayane Yano dan Chizuru Yoshida. Namun, dia juga mengalami lebih banyak kesulitan daripada sebelumnya. Karena dia dekat dengan Shouta, laki-laki populer di sekolah, dia menjadi sasaran bagi penggemar laki-laki itu.
Sawako kembali mendapat rumor, tetapi rumor kali ini lebih buruk daripada sebelumnya. Dia dianggap telah memperdaya Ayane dan Chizu agar dia bisa menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Shouta. Tak hanya itu, dia juga dirumorkan bahwa dia menjadikan Ayane, Chizu, dan Shouta sebagai tameng untuk melindunginya dari orang-orang yang tak menyukainya dan ingin menyakitinya.
Akibatnya, Sawako terjebak dalam kesalahpahaman antara Ayane dan Chizu yang sebenarnya masih sedikit ragu dengannya. Dia juga sempat dirundung oleh sekelompok gadis. Untungnya, dia memiliki shouta di sampingnya. Dia diberikan keberanian oleh laki-laki tersebut untuk mengungkapkan perasaan kepada Ayane dan Chizu. Berkat Shouta, dia mampu melewati kesulitan kali ini dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Ayane dan Chizu.
4. Tak memahami perasaan suka
Terbiasa sendiri, Sawako belum pernah mengalami ketertarikan kepada lawan jenis selama hampir 14 tahun. Untuk itu, dia tak mengetahui bagaimana perasaan suka, cinta, ataupun momen ketika hati berdebar-debar. Namun, semua itu berubah ketika dia menjadi siswa sekolah menengah, lalu bertemu dengan Shouta.
Berada di dekat Shouta, Sawako merasakan berbagai perasaan asing, mulai dari kebahagiaan sebab saling berbagi kisah hingga keresahan yang menggebu ketika berjauhan. Karena dia awam tentang segala bentuk perasaan, dia sering merasa cemas. Dia pun tak bisa memahami bagaimana perasaan yang dia miliki terhadap Shouta hingga dia mencoba untuk berbicara dengan laki-laki lain, yakni Ryuu Sanada.
5. Tak bisa menjadi teman Ume Kurumizawa
Setelah menyadari adanya perasaan suka terhadap Shouta, Sawako dihadapkan dengan kenyataan bahwa Ume Kurumizawa yang dia anggap sebagai teman juga menyukai Shouta. Dia juga diberi tahu oleh Ayane dan Chizuru bahwa Ume tak menganggap dirinya sebagai teman. Dia didekati oleh Ume hanya karena gadis tersebut ingin mengambil hati Shouta.
Sawako menyadari bahwa dia hanya bisa berbagi cerita tentang Shouta dengan Ume, sosok yang juga mengenal laki-laki tersebut dengan baik. Dia pun menjadikan Ume sebagai sosok pertama yang dia beri tahu tentang perasaannya terhadap Shouta. Hanya karena menyukai orang yang sama, dia tak bisa berteman dengan Ume meski sebenarnya ingin. Kabar baiknya, dia dianggap sebagai rival, seorang saingan yang baik, oleh gadis tersebut.
Bagaimanapun juga, tak mengherankan jika saja Sawako menganggap Shouta sebagai sosok penyelamat. Sebab usai bertemu laki-laki tersebut, dia mampu melewati lima kesulitan di atas. Jika tak ada seorang penyemangat, seperti Shouta, dia mungkin saja tetap terbelenggu di dalam kehidupan yang suram. Untungnya, dia bisa memiliki masa remaja yang mengesankan, bukan?