Karyawan KORAIL (Perusahaan Kereta Api Korea), yang sebelumnya telah mengakses data RM BTS secara ilegal kini kembali ditugaskan, setelah peninjauan ulang kasus tersebut.
Mengutip dari Allkpop pada Sabtu (23/12/2023), Kim Du Wan, anggota Partai Demokratik Korea, mengungkapkan keputusan peninjauan ulang oleh Komisi Hubungan Perburuhan Pusat yang diajukan oleh Perusahaan Kereta Api Korea.
Komisi Perburuhan Pusat meminta pengangkatan kembali dan pembayaran gaji rutin terhadap ‘A’ yang telah dipecat.
‘A’ yang bertugas pada pengembangan IT di KORAIL, secara ilegal mengakses data pribadi milik RM BTS dalam kurun waktu 3 tahun, sejak tahun 2019. Ia mengakses data penting, termasuk pembelian tiket, alamat rumah, dan nomor ponsel.
Berdasarkan Undang Undang Perlindungan Informasi Pribadi, data pelanggan hanya boleh diakses untuk kepentingan tertentu yang berhubungan dengan bisnis layanan. Tidak boleh diakses untuk kepentingan di luar bisnis.
KORAIL mengungkap tindakan ilegal ‘A’ selama melakukan audit internal. Hasil audit menyatakan bahwa ‘A’ tidak hanya mengakses data pribadi RM secara ilegal. Namun, ia juga mengakses data karyawan lainnya. ‘A’ telah dipecat pada bulan April lalu, mengikuti kejadian tersebut.
Karyawan tersebut tidak menerima pemecatannya, dan meminta peninjauan ulang. Namun, usahanya ditolak karena sifat pelanggaran yang parah.
Setelah naik banding, Komisi Perburuhan Pusat membatalkan keputusan tersebut, dan ‘A' kemudian diaktifkan kembali.
Menanggapi kabar tersebut, sejumlah penggemar RM BTS mengungkapkan kekecewaan mereka.
“Aku benar-benar bingung, atas dasar apa ia diaktifkan kembali bekerja di bidang yang sama? Setidaknya ia harus dikirim ke tempat yang tidak berhubungan dengan akses informasi,” ungkap salah satu penggemar.
“Kasus ini hanya akan membuat orang lain yang juga memiliki akses terhadap informasi pribadi selebriti, semakin berani untuk membocorkannya kepada publik. Itu karena risiko kehilangan pekerjaan atau dituntut semakin tipis,” sahut penggemar yang lain.
“Mengapa orang melanggar peraturan, dan membahyakan orang lain dengan membagikan data seseorang ke publik bisa kembali bekerja di tempat yang sama?” ungkap penggemar yang lain.
“Mungkin seseorang harus mengekspos identitas karyawan itu ke publik, biar ARMY saja yang menghukumnya, karena KORAIL tidak mampu melakukan itu,” tegas penggemar yang lain.
Bagaimana menurutmu?