Kabar gembira buat kamu yang lama memendam kerinduan pada aktor kenamaan Korea Song Joong Ki. Pasalnya, setelah sekian lama tak meramaikan jagat industri hiburan Korea, Song Joong Ki kembali hadir dengan film terbarunya, lho!
Menariknya, pada project kali ini, Song Joong Ki bawakan peran sebagai pembelot Korea Utara dengan kisah hidup yang penuh nestapa.
My Name is Loh Kiwan, film yang menandai babak baru Song Joong Ki pasca hiatus setelah jadi seorang ayah ini berkisah tentang Loh Kiwan, pembelot Korea Utara yang hidup merana di Belgia setelah melarikan diri dari kejaran polisi Tiongkok.
Dikisahkan, setelah berhasil kabur dari Korea Utara, Loh Kiwan dan ibunya menetap di Tiongkok. Di sana sebab insiden yang tak terelakkan, Loh Kiwan tersandung kasus hingga harus diburu oleh pihak kepolisian. Imbasnya, ia menjadi buronan sedangkan ibunya harus banting tulang menafkahi sembari menjaga keamanannya.
Di suatu malam bersalju, keberadaan Loh Kiwan ditemukan. Loh Kiwan dan ibunya pun memilih kabur ketimbang harus tertangkap polisi Tiongkok dan dikembalikan ke negara asalnya. Sayang, pelarian malam itu mesti berujung nahas, sang ibu tak sengaja tertabrak kendaraan sampai meregang nyawa.
Demi keselamatannya, paman Loh Kiwan menjual jasad ibu Loh Kiwan, agar keponakannya itu mendapat ongkos untuk melarikan diri dan memulai hidup baru di Belgia.
Singkat cerita, Loh Kiwan berhasil sampai di Belgia. Di sana, permasalahan baru dimulai, Loh Kiwan mesti bertahan hidup di negara asing tersebut setidaknya sampai status pengungsi berhasil ia kantongi dari pemerintah Belgia.
Dengan segala kemalangan yang ia dapati selama tinggal di Belgia, Loh Kiwan serasa menemukan kembali tujuan hidupnya setelah bertemu dengan seorang imigran asal Korea Selatan bernama Marie (Choi Sung-eun). Bersama Marie, Loh Kiwan mencoba melepaskan diri dan Marie dari permasalahan yang membelenggu keduanya.
Secara alur cerita, film ini sedikit banyaknya berhasil menggambarkan kehidupan yang tak mudah orang-orang yang berstatus pengungsi di sebuah negara.
Keterbatasan bahasa, rasis, dan permasalahan-permasalahan lainnya mau tidak mau mesti mereka atasi agar tidak dikembalikan ke negara asalnya.
Film ini harusnya berhasil menyentuh nurani kita sebagai sesama manusia. Sebab secara gamblang membelangahkan perjalanan melelahkan para pengungsi yang memilih pergi dari negaranya demi kehidupan yang lebih manusiawi.
Lantas bagaimana dengan kelanjutan kisahnya? Temukan jawabannya dengan menyaksikan film ini di layanan streaming resmi, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS