Verenathania Red Glasses, Melihat Cinta dari Balik Kacamata Merah

Hernawan | Eunike Dewanggasani
Verenathania Red Glasses, Melihat Cinta dari Balik Kacamata Merah
Verenathania (X.com/verenathaniaa)

Ungkapan "cinta itu membutakan" sepertinya sudah ketinggalan zaman.  Sekarang, kita bisa bilang bahwa "cinta itu seperti memakai kacamata berwarna merah".

Red Glasses” adalah single kedua Verenathania, seorang solois perempuan dari Malang, Jawa Timur.  Dirilis bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2024 kemarin, lagu ini mengajak pendengarnya untuk duduk di perspektif seseorang yang tengah dimabuk cinta.

Di Instagram live-nya, gadis yang sering dipanggil Vere ini mengungkapkan bahwa “Red Glasses” awalnya terinspirasi dari cuitan salah satu temannya di media sosial Twitter/X.  

Red flag akan terlihat seperti sebuah bendera biasa kalau kamu memakai kacamata berwarna merah," begitu unggah sang teman.  Hal ini membuat Vere tergerak untuk menciptakan lagu tentang seseorang yang tidak bisa memandang tanda-tanda  red flag orang yang ia sukai.

Walaupun ingin berlari menjauh dari orang tersebut, kalau sudah jatuh cinta ya mau bagaimana lagi?  Vere mengajak para pendengarnya untuk ikut bernyanyi bersama dengan bagian chorus yang repetitif dan mudah dinyanyikan.  

Lirik How can I let you go? can I let you go? / How can I stay away, when you're not away? / You are my way menyampaikan emosi frutasi yang relatable dengan banyak kisah cinta orang-orang di kehidupan nyata.

Evolusi Verenathania dalam bermusik

Single cover
Single cover "Red Glasses" Verenathania (Instagram.com/Verenathania)

Sebagai single keduanya, Vere menambahkan berbagai elemen baru ke dalam lagunya dibandingkan single pertamanya “Alien”.  Masih fokus kepada petikan gitar di awal lagu seperti lagu pendahulunya, “Red Glasses” memiliki tempo yang lebih cepat dan alur lagu yang lebih dinamis.  Alunan synth bass dan doubling suara di bagian chorus menambah warna lagu setelah sebelumnya bagian verse dinyanyikan secara stabil.

Bisikan “but tell me” sebelum masuk ke chorus menjadi detail kecil yang menyenangkan dalam lagu ini.  Puncak dari lagu “Red Glasses” adalah ketika bagian bridge selesai dan Vere kembali menyanyikan lirik How can I let you go sembari disambut oleh berbagai instrumen secara bersamaan ketika akan masuk ke bagian How can I stay away.

Terakhir, “Red Glasses” ditutup secara sederhana dengan suara Vere yang diiringi hanya oleh alunan perkusi.  Secara keseluruhan, “Red Glasses” berhasil mempertahankan mood yang sama dengan lagu “Alien” dengan pengemasan yang lebih bersemangat dan seru.

Coba tunjukkan dukunganmu kepada musisi Indonesia dengan mendengarkan “Red Glasses” karya Verenathania!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak