Aksi boikot terhadap merek atau produk-produk yang pro Israel hingga saat ini masih digalakkan di seluruh dunia. Hal ini memicu reaksi keras saat McDonald’s Jepang mengumumkan kolaborasi dengan aespa.
Pada Senin (1/7/2024), McDonald’s Jepang mengunggah sebuah video di akun resmi X (Twitter) mereka, mengumumkan kolaborasi dengan girl grup aespa.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, para member aespa memperkenalkan berbagai produk McDonald's, termasuk item baru dari McCafe.
Namun, alih-alih bersuka cita atas kerja sama tersebut, para penggemar menunjukkan reaksi negatif.
Secara khusus, para penggemar menyoroti dugaan keterlibatan McDonald's dalam genosida yang sedang berlangsung di Palestina, karena pemilik waralaba jaringan makanan cepat saji di Israel diketahui telah menunjukkan dukungannya kepada tentara Israel dengan menyumbangkan makanan.
Akibatnya, penggemar merasa kecewa dan marah usai mengetahui bahwa aespa berafiliasi dengan McDonald’s. Penggemar pun melayangkan protes terhadap kolaborasi tersebut melalui media sosial.
“Kami tidak ingin aespa atau artis Anda mengasosiasikan atau mempromosikan Starbucks atau McDonald’s yang mendanai genosida di Palestina,” demikian bunyi cuitan para penggemar sambil menandai akun resmi SM Entertainment.
Meski banyak cuitan serupa yang menandai akun SM Entertainment, agensi tersebut sejauh ini tidak memberikan tanggapan apa pun.
Sebelumnya, sesama artis SM Entertainment yaitu NCT, juga mendapat kecaman usai mengumumkan kolaborasi mereka dengan Starbucks. Pada saat itu, para penggemar melakukan aksi boikot besar-besaran terhadap boy grup tersebut hingga NCT kehilangan sekitar 8 juta pengikut di Instagram.
Para penggemar menyayangkan pihak agensi yang seolah mengabaikan berbagai protes dan kritik terkait kejadian ini dan terus mendorong artisnya untuk bekerja sama dengan merek-merek yang terafiliasi dengan Israel.
Pihak agensi dinilai hanya mementingkan keuntungan tanpa memikirkan citra artis mereka dan tidak peduli dengan tragedi kemanusiaan yang terjadi di belahan dunia lain.
Jika para penggemar kompak memboikot artis, bukan tidak mungkin agensi akan mulai mendengarkan keresahan mereka. Namun, yang terjadi sejauh ini adalah hanya sebagian penggemar saja yang melakukan aksi boikot terhadap artis. Bagaimana menurutmu?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.