Demon Slayer: Kisah Memilukan di Balik Sikap Tertutup Kanao Tsuyuri

Hayuning Ratri Hapsari | raysa zahra
Demon Slayer: Kisah Memilukan di Balik Sikap Tertutup Kanao Tsuyuri
Potret karakter Kanao Tsuyuri (Studio Ufotable)

Kanao Tsuyuri dari seri Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba awalnya tidak begitu mencuri perhatian saat season pertamanya dirilis. Sikapnya yang pendiam, tertutup, dan jarang berbicara membuatnya terlihat kurang menonjol.

Padahal di balik itu, Kanao sangat percaya diri dan memiliki kemampuan luar biasa sebagai pemburu iblis. Menjadi seorang Tsukugo sendiri sudah merupakan prestasi besar. Selain itu, ia juga merupakan murid dari Shinobu Kocho yang berarti kemampuannya terus diasah oleh seorang Hashira.

Hal ini sempat membuat penonton bertanya-tanya mengapa Kanao begitu pendiam dan tertutup di Demon Slayer? Ternyata, sikapnya tersebut berasal dari trauma masa lalu, di mana ia mengalami kekerasan dari orang tuanya. Berikut penjelasannya lebih lanjut.

Masa Kecil yang Kelam

Potret karakter Kanao Tsuyuri (Studio Ufotable)
Potret karakter Kanao Tsuyuri (Studio Ufotable)

Kanao memiliki kepribadian tertutup karena masa kecilnya yang penuh penderitaan. Orang tuanya kerap melakukan kekerasan terhadapnya dan saudara-saudaranya. Bahkan, jika mereka bereaksi terhadap rasa sakit, hukuman yang diberikan akan lebih parah.

Ayahnya sering kali menarik rambut Kanao, memukulinya, dan melemparkannya keluar dari gubuk mereka. Kanao kecil bahkan pernah merasakan dinginnya tubuh saudara-saudaranya yang sudah meninggal akibat kekerasan yang diterima.

Kanao lalu dijual menjadi budak. Saat ia sedang dibawa pergi, Kanae dan Shinobu Kocho bertemu dengannya. Mereka kemudian membebaskannya dan membawa Kanao ke Butterfly Mansion.

Di sanalah mereka mengetahui bahwa Kanao tidak melakukan apa pun kecuali jika diperintah. Kanae lalu memberikan koin kepada Kanao, memintanya untuk melempar koin tersebut setiap kali dia harus membuat keputusan.

Namun, segalanya berubah drastis setelah Kanao berbicara dengan Tanjiro Kamado. Saat itu, Tanjiro sedang menjalani pemulihan di Butterfly Mansion. Ia penasaran dan menanyakan tentang koin yang sering Kanao gunakan.

Kanao pun menjelaskan alasan di balik koin tersebut. Tanjiro awalnya terkejut karena tidak menyangka bahwa Kanao membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan.

Setelah itu, Tanjiro mengambil koin milik Kanao dan melemparkannya. Ia mengatakan bahwa jika koin jatuh di sisi Heads, Kanao harus mulai mendengarkan kata hatinya.

Tanjiro kemudian menjelaskan bahwa ia akan terus melempar koin itu sampai sisi Heads muncul. Hal ini membuat Kanao sadar bahwa Tanjiro memiliki tekad kuat untuk selalu mengikuti jalannya.

Momen ini menjadi titik penting yang membantu Kanao keluar dari sifat tertutupnya dan lebih berani menjadi dirinya sendiri setiap saat.

Seiring berjalannya waktu, Kanao berkembang menjadi pemburu iblis yang handal dan mampu memahami emosinya sendiri, serta menunjukkan empati yang sangat jarang ia terima di masa kecilnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak