"Afterlife of the Party" adalah film drama-komedi fantasi yang dirilis pada tahun 2021, dan disutradarai oleh Stephen Herek.
Dibintangi oleh Victoria Justice sebagai Cassie dan Midori Francis sebagai Lisa, film ini membawa penonton dalam perjalanan emosional yang mengajarkan tentang arti persahabatan, penyesalan, dan kesempatan kedua.
Lewat sentuhan humor dan elemen supernatural, film ini menyajikan cerita yang menghibur sekaligus menginspirasi.
Cassie, seorang gadis ceria dan penuh semangat yang gemar berpesta, yang memiliki kehidupan sosial yang sangat aktif.
Di sisi lain, sahabatnya Lisa adalah pribadi yang pendiam dan lebih suka menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.
Konflik muncul ketika Cassie dan Lisa berselisih paham tentang gaya hidup mereka yang berbeda, dan puncaknya terjadi ketika Cassie meninggal secara mendadak karena kecelakaan tragis sehari setelah ulang tahunnya.
Setelah kematiannya, Cassie menemukan dirinya di sebuah ruang antara kehidupan dan akhirat.
Ia bertemu dengan Val (Robyn Scott), seorang “pemandu” spiritual yang menjelaskan bahwa Cassie memiliki waktu terbatas untuk menyelesaikan urusannya di dunia sebelum dia bisa naik ke surga.
Tugas Cassie adalah memperbaiki hubungan dengan tiga orang penting dalam hidupnya, Lisa, ayahnya Howie (Adam Garcia), dan ibunya Sofia (Gloria Garcia), yang telah lama menjauh darinya.
Salah satu kekuatan film ini terletak pada hubungan Cassie dan Lisa. Victoria Justice dan Midori Francis menampilkan chemistry yang kuat, membuat hubungan mereka sebagai sahabat terasa autentik.
Transformasi Cassie dari seorang gadis egois menjadi pribadi yang lebih peduli dan reflektif adalah inti cerita yang menyentuh hati.
Interaksi mereka mencerminkan pentingnya saling mendukung dalam sebuah persahabatan, bahkan ketika perbedaan menciptakan jarak.
Secara naratif, film ini menawarkan campuran humor dan momen emosional yang seimbang.
Cassie, meskipun sudah meninggal, tetap membawa energi ceria yang kerap memicu tawa, terutama melalui usahanya yang tidak konvensional untuk membantu Lisa dan memperbaiki hubungan keluarganya.
Namun, di balik sisi komedinya, ada pesan mendalam tentang bagaimana waktu yang kita miliki bersama orang-orang tercinta tidak bisa diulang.
Sinematografi Afterlife of the Party cukup memukau, dengan penggunaan palet warna cerah dan pencahayaan yang memberikan nuansa magis.
Desain dunia setelah kematian yang ditampilkan dalam film ini sederhana tetapi efektif, menciptakan kesan bahwa akhirat bukanlah tempat yang menakutkan, melainkan ruang untuk refleksi dan kesempatan kedua.
Salah satu elemen menarik lainnya adalah perkembangan karakter Lisa. Kehidupan Lisa yang awalnya dipenuhi kesedihan akibat kematian Cassie berubah secara signifikan setelah “campur tangan” Cassie dari akhirat.
Film ini menunjukkan bagaimana kehilangan seseorang yang dicintai bisa menjadi pendorong untuk menemukan kekuatan baru dan memulai perjalanan penyembuhan.
Namun, ada beberapa kelemahan dalam alur cerita. Konflik antara Cassie dan ibunya, Sofia, terasa kurang digali secara mendalam, sehingga resolusinya terkesan terburu-buru.
Selain itu, meskipun premis film ini unik, beberapa adegan terasa klise dan mudah ditebak, yang mungkin mengurangi elemen kejutan bagi penonton.
Secara keseluruhan, "Afterlife of the Party" adalah film yang menghibur dengan pesan yang menginspirasi.
Meskipun memiliki beberapa kelemahan dalam pengembangan cerita, film ini berhasil menyampaikan tema tentang persahabatan, keluarga, dan kesempatan kedua dengan cara yang ringan namun tetap menyentuh.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE