Zootopia 2: Kenapa Sekuelnya Jadi Penting Buat Disney dan Penggemarnya?

Hernawan | Athar Farha
Zootopia 2: Kenapa Sekuelnya Jadi Penting Buat Disney dan Penggemarnya?
Poster Film Zootopia 2 (IMDb)

Waktu pertama kali Film Zootopia rilis tahun 2016, nggak nyangka film animasi tentang kelinci polisi dan rubah penipu ini bakal meninggalkan kesan sedalam itu. Film ini nggak cuma lucu dan menghibur, tapi juga berhasil menyampaikan pesan sosial tentang stereotip dan keberagaman lewat dunia hewan yang terasa sangat hidup. 

Jadi ketika Disney akhirnya mengumumkan Zootopia 2 dan memperlihatkan cuplikan eksklusif di CinemaCon, rasanya kayak harapan lama yang akhirnya jadi kenyataan. Yeay!

Disutradarai Byron Howard dan Jared Bush—dua nama yang juga ada di balik film pertamanya—pastinya akan menyajikan kisah lanjutan yang jauh lebih seru dan mengena di hati para penggemarnya. 

Film ini akan membawa kita kembali ke kota penuh warna dan keragaman: Zootopia. Ginnifer Goodwin dan Jason Bateman pun kembali mengisi suara Judy Hopps dan Nick Wilde, duo yang sudah jadi ikon sejak film pertamanya. Dalam sekuel ini, keduanya akan dihadapkan pada kasus baru yang jauh lebih berisiko, misterius, dan penuh intrik, yakni penyelidikan pada organisasi kriminal bawah tanah yang beroperasi diam-diam di balik keramaian kota.

Dari cuplikan eksklusif yang ditayangkan di CinemaCon, tone film ini sedikit lebih gelap, tapi tetap mempertahankan ciri khas humor dan kehangatan yang dulu bikin kita jatuh cinta. 

Salah satu kejutan yang bikin heboh adalah kehadiran karakter baru bernama Gary—seekor ular misterius yang disuarakan Ke Huy Quan, aktor pemenang Oscar yang sedang naik daun banget belakangan ini. 

Karakter Gary tampaknya akan jadi kunci dalam cerita, membawa misteri yang membelit Nick dan Judy lebih dalam ke dunia kriminal yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya.

Jadi, kenapa Zootopia 2 penting? Karena bukan sekadar sekuel! 

Film Zootopia 2 bisa jadi bukti kalau animasi bisa jadi jembatan antara hiburan dan cerminan sosial di sekitar kita. Bahwa kisah seekor kelinci kecil yang berani bermimpi dan seekor rubah yang menemukan sisi baiknya masih bisa bicara banyak hal tentang dunia kita. Dan di tengah dunia yang makin ruwet ini, mungkin kita butuh kisah ‘Zootopia’ lebih dari sebelumnya.

Dan tampaknya sekuel ini datang di waktu yang tepat. Dunia berubah cukup drastis sejak 2016—isu tentang diskriminasi, kesetaraan, dan toleransi makin relevan, dan sepertinya Film Zootopia 2 nggak akan lepas dari pesan-pesan itu. 

Bahkan boleh ya kalau curiga, film ini bakal lebih tajam dalam menyampaikan kritik sosialnya, apalagi bila melihat bagaimana karakter-karakternya berkembang.

Buat Disney sendiri, Film Zootopia 2 juga jadi semacam taruhan. Setelah beberapa proyek animasi mereka nggak begitu bersinar dalam beberapa tahun terakhir, comeback film sekuat ‘Zootopia’ bisa jadi momentum penting buat mengembalikan kepercayaan penonton. 

Dan fakta kalau Disney masih menggandeng tim kreatif orisinalnya, itu bak ngasih harapan sekuel ini nggak cuma jadi pengulangan, tapi benar-benar lanjutan yang punya alasan untuk diceritakan.

Tentunya film ini nggak bisa mengabaikan betapa besar ekspektasi penggemar. Bayangkan saja, sembilan tahun menunggu! Banyak fans yang tumbuh bareng film ini, dan sekarang mungkin mereka sudah dewasa. Jadi ada harapan agar Film Zootopia 2 juga ikut “tumbuh”, menyajikan cerita yang lebih kompleks dan emosional, tanpa kehilangan jiwa petualang dan jenakanya. 

Dan jujur aja, sebagai penggemar, tentunya berharap ada perkembangan hubungan antara Judy dan Nick, entah itu makin solid sebagai partner atau … ya, Sobat Yoursay tahu lah, mungkin lebih dari itu?

Rasa-rasanya sudah nggak sabar buat nonton ya. Sabar, untuk saat ini masih banyak detail yang dirahasiakan, jadi yuk kita tunggu kabar selanjutnya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak