Nama Taqy Malik kembali menjadi perbincangan publik usai terseret kasus sengketa tanah di kawasan Bogor. Pembangunan Masjid Malikal Mulki yang digagasnya menuai kontroversi lantaran berdiri di atas tanah yang belum lunas pembayarannya.
Taqy diketahui membeli delapan kavling tanah senilai Rp9 miliar dari seorang pengusaha bernama Sirhan. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, ia baru membayar sekitar Rp2,2 miliar.
Sisa pembayaran sebesar Rp6,8 miliar belum dilunasi, padahal masjid sudah berdiri di atas dua kavling dari lahan tersebut.
Kasus ini telah masuk ranah hukum, dan pengadilan memutuskan kemenangan di pihak Sirhan, bahkan hingga tingkat Mahkamah Agung.
Kondisi ini membuat posisi Taqy kian sulit, apalagi muncul tudingan bahwa donasi pembangunan masjid yang digalang lewat Instagram turut dipakai untuk kepentingan pribadi.
Karier Taqy Malik sebagai Pendakwah dan Publik Figur
Taqy Malik bukan sosok baru di dunia dakwah dan media sosial. Lahir pada 17 Juni 1997, ia dikenal sejak muda sebagai hafiz Quran yang berhasil menghafal 30 juz sejak usia 13 tahun. Kariernya terus melejit berkat konten dakwah dan hafalan Quran yang ia bagikan lewat YouTube dan Instagram.
Selain berdakwah, Taqy juga tampil sebagai selebgram dan Youtuber yang gemar berbagi momen keseharian serta aktivitas traveling, baik di dalam maupun luar negeri.
Kehidupan pribadinya pun kerap menjadi sorotan, mulai dari pernikahan pertamanya dengan Salmafina Khairunnisa hingga rumah tangga keduanya dengan Sherell Thalib. Popularitas Taqy sebagai pendakwah muda membuatnya memiliki pengaruh besar di kalangan anak muda.
Ia kemudian memanfaatkan pengaruh itu untuk mengembangkan bisnis, membangun citra sebagai pengusaha visioner yang memadukan dakwah dan enterpreneurship.
Menariknya, jejak bisnis Taqy tak lepas dari inspirasinya pada sang ayah, Mansyardin Malik, seorang pengusaha sukses di sektor pertambangan, perminyakan, dan perkebunan. Dukungan keluarga inilah yang memperkuat langkah Taqy membangun kerajaan bisnisnya.
Gurita Bisnis di Bawah Taqychan Group
Taqy Malik adalah pendiri sekaligus CEO Taqychan Group, sebuah kelompok bisnis yang bergerak di banyak sektor. Bidang kuliner menjadi salah satu andalan, lewat Taqychan Banana, Taqychan Sambal, Taqychan Madu, hingga Taqychan Foods yang menawarkan makanan khas Bandung.
Di dunia fashion, ia mendirikan Taqychan Hijab yang menyasar pasar muslimah muda dengan desain modern. Selain itu, koleksi gamis, hoodie, peci, hingga busana muslim lain juga menjadi bagian dari lini bisnis fashionnya.
Taqy juga mengelola Taqychan Tour & Travel yang menawarkan paket umrah dengan harga terjangkau, khususnya bagi mahasiswa dan anak muda. Bisnis ini memperkuat citra religiusnya sekaligus memperluas jangkauan pasarnya.
Tak berhenti di situ, Taqy juga menguasai sektor teknologi religius lewat Quran Cube Indonesia, yang menyediakan speaker dan perangkat digital untuk memudahkan umat dalam mendalami Al-Quran.
Ia juga menekuni bisnis ramah lingkungan seperti Taqychan Bamboo, yang menjual kacamata bambu, sedotan, hingga sikat gigi.
Produk kesehatan dan kecantikan juga masuk dalam portofolionya. Mulai dari penjualan saffron Kashmir hingga skincare berbahan saffron yang diklaim bermanfaat untuk perawatan kulit.
Dengan berbagai cabang usaha itu, Taqychan Group kini dipandang sebagai gurita bisnis milik Taqy Malik. Bahkan ia sempat merencanakan ekspansi besar lewat proyek Taqychan Airlines, yang digadang-gadang bakal masuk industri penerbangan.
Namun, di balik keberhasilan bisnis dan dakwahnya, kasus sengketa tanah masjid membuat reputasi Taqy kini dipertanyakan.
Publik menyoroti etika penggunaan donasi umat dan keabsahan pembangunan masjid di atas lahan yang belum sah secara kepemilikan.
Kasus Masjid Malikal Mulki membuka sisi lain dari perjalanan Taqy Malik, seorang pendakwah muda yang juga pengusaha. Gurita bisnisnya di bawah Taqychan Group menunjukkan kiprahnya sebagai entrepreneur visioner.
Namun, sengketa tanah dan polemik penggunaan dana donasi kini menjadi ujian besar bagi citra dakwah dan bisnis yang ia bangun. Publik pun menanti langkah Taqy berikutnya, apakah mampu menyelesaikan masalah hukum sekaligus menjaga kepercayaan umat.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS