Netflix kembali menghadirkan film orisinal Korea terbaru bertajuk 'The Great Flood', sebuah karya bergenre sci-fi disaster yang telah banyak dinantikan. Film ini resmi dijadwalkan tayang pada 19 Desember 2025 secara global, menampilkan deretan aktor papan atas seperti Kim Da Mi dan Park Hae Soo.
Dikutip dari Soompi pada Kamis (11/9/2025), 'The Great Flood' mengisahkan perjuangan manusia bertahan hidup pada hari terakhir Bumi yang dilanda banjir besar. Berlatar di sebuah gedung apartemen tinggi yang perlahan tenggelam, film ini menggambarkan betapa tipisnya batas antara harapan dan keputusasaan ketika dunia berubah menjadi lautan luas.
Poster yang telah dirilis memperlihatkan sebuah kompleks apartemen sepenuhnya terendam air, seolah-olah berada di dasar laut. Di antara cahaya samar yang menembus genangan, terlihat siluet seorang dewasa yang memeluk erat seorang anak kecil.
Visual ini memperkuat tagline film, "The Last Day on Earth, the One Choice for Survival" yang menegaskan bahwa manusia hanya memiliki satu pilihan untuk bertahan hidup di tengah kehancuran.
Selain poster, Netflix juga merilis teaser yang menampilkan kepanikan warga akibat banjir besar. Teaser dimulai dengan Anna (diperankan oleh Kim Da Mi), seorang peneliti AI, dibangunkan oleh putranya (Kwon Eun Seong) untuk bermain. Tak lama kemudian, dunia yang sama sekali berbeda tersaji ketika air hujan mulai membanjiri rumah mereka.
Dalam salah satu adegan, Anna terlihat berlari sambil menggendong putranya untuk mengungsi, sementara di adegan lain, gelombang besar menghantam gedung apartemen mereka.
Ketegangan semakin meningkat dengan kemunculan Hee Jo (Park Hae Soo), anggota tim keamanan yang ditugaskan menyelamatkan Anna dan putranya. Ia terlihat berusaha membawa mereka ke atap gedung.
Dalam sebuah adegan, Hee Jo memberi tahu Anna bahwa ia akan diberi misi setelah sampai di tempat penampungan sementara. Sementara itu, Anna dengan air mata mengalir bertanya, "Bagaimana aku bisa pergi sendirian?", menandakan adanya rintangan tak terduga, yang diyakini salah satunya adalah meninggalkan anaknya, sekaligus memunculkan rasa penasaran tentang misi yang akan ia emban, yang berkaitan dengan manusia buatan.
Menurut laporan Chosun, sutradara Kim Byung Woo menegaskan bahwa film ini tidak hanya berakhir sebagai kisah bencana semata. Baginya, genre disaster adalah pintu masuk untuk menghadirkan cerita yang bisa kompleks maupun sederhana.
"Ide awal saya adalah memulai cerita melalui genre bencana. Genre ini bisa sangat sederhana, tetapi juga bisa kompleks. Yang penting adalah bagaimana kita menceritakan sisi manusia di tengah kehancuran," kata Kim.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa film ini tak hanya fokus pada efek visual bencana, tetapi juga menyelami pilihan moral dan emosional yang harus dihadapi para karakter.
Film ini juga mendapat perhatian khusus karena telah resmi diundang dalam program Korean Cinema Today – Special Premiere di ajang Busan International Film Festival ke-30. Kehadiran 'The Great Flood' di festival bergengsi tersebut menandakan tingginya kepercayaan terhadap kualitas produksi dan daya tarik ceritanya di mata kritikus maupun penonton internasional.
Dengan latar cerita tentang Bumi yang terendam banjir besar pada hari terakhirnya, 'The Great Flood' menghadirkan premis yang terasa relevan di tengah isu lingkungan global. Film ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga refleksi tentang rapuhnya eksistensi manusia di hadapan alam.
Kini, para penonton tinggal menantikan tanggal 19 Desember untuk menyaksikan bagaimana Kim Da Mi dan Park Hae Soo menghidupkan kisah ini.