Solidaritas dari pelaku seni musik Indonesia kembali menjadi satu narasi kuat di tengah duka korban bencana di Sumatra.
Konser amal yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa malam (16/12/2025) menjadi sorotan utama.
Konser ini berhasil menghimpun donasi senilai Rp17.094.300.275, yang akan disalurkan untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak banjir dan longsor.
Angka itu menunjukkan bahwa kepedulian bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan dalam bantuan nyata di lapangan.
Para musisi berkumpul untuk menyuarakan empati melalui musik, sekaligus mengajak publik berkontribusi bagi mereka yang tengah berjuang menghadapi dampak bencana alam.
Total donasi yang berhasil dihimpun bukan hanya angka besar, tetapi simbol kebersamaan.
Beberapa musisi ikut memberikan pernyataan tentang arti dari aksi ini. Vokalis grup GIGI, Armand Maulana, menekankan bahwa musik mampu menggerakkan emosi dan kepedulian banyak orang, terutama di masa krisis.
“Musik itu istimewa, sangat berpengaruh, dan mungkin yang paling adaptif. Pengaruh musisi kepada pendengarnya sangat besar,” kata Armand, dikutip dari suara.com pada Kamis (18/12/2025).
Armand juga mengajak rekan artis untuk tidak hanya tampil di panggung, tetapi hadir secara nyata untuk meringankan beban korban.
Pernyataan senada datang dari Once Mekel, mantan vokalis Dewa 19, yang melihat antusiasme para donatur sebagai kekuatan kolektif untuk membantu masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Saya yakin banyak yang menyumbang, dan yang datang pun ikut berkontribusi. Jadi kita sama-sama menjadi satu kekuatan untuk membantu banyak orang. Semoga ini berarti,” ujarnya.
Donasi yang terkumpul akan dikelola secara transparan oleh ILUNI UI. Rencana penyalurannya fokus kepada kebutuhan mendesak di lapangan seperti logistik pangan, air bersih, layanan kesehatan darurat, hingga dukungan psikososial (trauma healing) bagi para korban bencana.
Penyaluran bantuan juga melibatkan beberapa mitra terpercaya seperti PMI, Rumah Zakat, dan Save The Children.
Momentum konser amal ini tidak hanya memberi bantuan finansial konkret, tetapi juga menunjukkan bagaimana musik bisa menjadi medium empati dan solidaritas sosial, menyatukan publik dan pelaku seni dalam satu tujuan mulia di saat bangsa tengah menghadapi ujian.