Kabar terbaru mengenai anime One Punch Man kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar. Bandai Namco Filmworks mengumumkan bahwa musim ketiga anime adaptasi manga karya ONE dan ilustrator Yusuke Murata ini akan berlanjut ke Part 2 pada tahun 2027.
Pengumuman ini datang tepat setelah penayangan akhir Part 1 Season 3, sekaligus memunculkan beragam reaksi, mulai dari antusiasme hingga kekhawatiran mendalam soal masa depan seri ini.
One Punch Man Season 3 memulai penayangannya dengan episode rekap pada 5 Oktober, disusul episode perdana resminya pada 12 Oktober. Serial ini tayang di sejumlah stasiun televisi Jepang seperti TV Tokyo dan jaringan afiliasinya, serta tersedia secara internasional melalui berbagai platform streaming.
Di Amerika Serikat, anime ini dapat disaksikan lewat Hulu, sementara Disney+ menayangkannya di Kanada. Netflix memegang hak streaming untuk wilayah Amerika Latin, Australia, dan Selandia Baru, dengan Crunchyroll turut menayangkan seri ini di Amerika Latin dan Oseania.
Musim ketiga kembali diproduksi oleh studio J.C. Staff, yang sebelumnya juga menggarap Season 2. Hal ini berbeda dengan Season 1 yang diproduksi oleh Madhouse dan kerap dipuji berkat kualitas animasinya yang konsisten dan dinamis.
Kursi sutradara kembali diisi oleh Shinpei Nagai, dengan Tomohiro Suzuki sebagai penanggung jawab komposisi seri. Tim desain karakter melibatkan Chikashi Kubota bersama Shinjiro Kuroda dan Ryosuke Shirakawa, sementara musik digubah oleh Makoto Miyazaki.
Lagu pembuka dibawakan oleh JAM Project berkolaborasi dengan BABYMETAL lewat Get No Satisfied!, sedangkan lagu penutup dinyanyikan oleh Makoto Furukawa berjudul Soko ni Aru Akari.
Dari sisi cerita, One Punch Man masih mengikuti perjalanan Saitama, pahlawan super yang menjadi terlalu kuat setelah menjalani latihan ekstrem selama tiga tahun. Menurut deskripsi resmi dari VIZ Media, konflik besar kali ini berpusat pada kemunculan Monster Association, penculikan petinggi Hero Association, serta kebangkitan Garou yang dijuluki sebagai "human monster".
Arc ini merupakan salah satu bagian penting dalam versi manga, sehingga banyak penggemar menaruh harapan besar pada adaptasi animenya.
Namun demikian, sambutan terhadap Season 3 Part 1 terbilang jauh dari kata positif. Media Comic Book menyoroti bahwa One Punch Man Season 3 mengalami penurunan antusiasme yang cukup signifikan.
Setelah jeda enam tahun sejak Season 2, banyak penonton berharap adanya perbaikan kualitas animasi dan produksi. Sayangnya, keluhan serupa justru kembali muncul. Bahkan, skor audiens di Rotten Tomatoes disebut hanya mencapai sekitar 7 persen, mencerminkan kekecewaan sebagian penonton terhadap hasil yang ditampilkan.
Pengumuman bahwa Part 2 baru akan tayang pada 2027 pun menambah kekhawatiran. Secara umum, sistem bagian (part) dalam industri anime biasanya dipisahkan oleh jeda beberapa bulan hingga satu tahun. Jeda dua tahun dinilai terlalu lama, terlebih bagi serial yang sebelumnya sudah kehilangan momentum akibat penantian panjang. Kondisi ini berpotensi semakin menjauhkan penonton, terutama mereka yang sudah merasa kecewa dengan kualitas Part 1.
Meski begitu, masih ada secercah harapan. Waktu produksi yang panjang bisa saja dimanfaatkan untuk memperbaiki berbagai kekurangan, baik dari sisi animasi, penyutradaraan, maupun alur cerita. Selain itu, panitia produksi juga mengumumkan pameran perdana One Punch Man yang akan digelar pada Juni hingga Juli 2026 di Ikebukuro Sunshine 60 Observatory.
Pameran ini akan menampilkan visual teaser eksklusif, barang orisinal, hingga gambar animasi produksi, yang diharapkan mampu membangkitkan kembali minat publik.
Pada akhirnya, keberlanjutan One Punch Man Season 3 menuju Part 2 di 2027 menjadi momen krusial bagi seri ini. Dengan basis penggemar yang besar namun semakin kritis, tantangan terbesar tim produksi adalah mengembalikan kepercayaan penonton.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS