Serangan jantung terjadi ketika sesuatu menghalangi aliran darah ke jantung, sehingga jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.
Lebih dari satu juta orang mengalami serangan jantung setiap tahunnya. Serangan jantung juga disebut myocardial infarctions (MI). "Myo" berarti otot, "cardial" mengacu pada jantung, dan "infark" berarti kematian jaringan karena kekurangan suplai darah. Kematian jaringan ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung.
Berikut adalah gejala serangan jantung sebagaimana WebMD melansir:
1. Ketidaknyamanan, merasakan tekanan yang berat hingga sesak atau nyeri di dada atau lengan atau di bawah tulang dada.
2. Ketidaknyamanan yang merambat ke punggung, rahang, tenggorokan, atau lengan.
3. Gangguan pencernaan (mulas), atau perasaan tercekik.
4. Berkeringat, sakit perut, muntah, atau pusing.
5. Kelemahan parah, kelelahan, atau sesak napas.
6. Detak jantung terlalu cepat atau tidak seimbang.
Gejala bisa berbeda pada setiap orang. Wanita lebih cenderung mengalami gejala seperti sakit perut, sesak napas, atau sakit punggung hingga rahang.
Pada beberapa serangan jantung, bahkan tidak tampal melihat gejala apa pun. Ini lebih sering terjadi pada orang yang menderita diabetes.
Penyebab Serangan Jantung
Otot jantung membutuhkan suplai darah kaya oksigen yang konstan, dan arteri koroner akan memberi jantung suplai darahi.
Jika seseorang menderita penyakit arteri koroner, arteri tersebut kan menjadi sempit, dan darah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya.
Dan ketika suplai darah tersumbat, bisa memicu serangan jantung karena jantung kekurangan oksigen yang dibutuhkannya. Lalu sel otot juga tidak berfungsi, dan hal itu bisa menyebabkan kerusakan permanen