Keamanan Menggunakan Skincare dan Kosmetik untuk Perawatan Kulit Ibu Hamil

Hikmawan Firdaus | Siti Khoirunnisa
Keamanan Menggunakan Skincare dan Kosmetik untuk Perawatan Kulit Ibu Hamil
Ilustrasi skincare [Foto: ANTARA]

Produk-produk skincare dan kosmetik memang tidak bisa lepas dari gaya hidup seorang wanita saat ini. Produk-produk skincare dan kosmetik kini mulai bermunculan untuk menyesuaikan permintaan dari customer. Berbagai jenis produk ditargetkan di pasarnya masing-masing, seperti produk kosmetik remaja yang memiliki warna lebih natural dan matte untuk menyesuaikan keseharian di sekolah, produk ibu-ibu untuk acara resmi dalam pertemuan kantor, hingga produk skincare dan kosmetik yang ramah bagi ibu hamil.

Produk-produk tersebut diformulasikan dengan bahan khusus untuk menyesuaikan kecocokan kulit dan kebutuhan customer. Berbeda dengan remaja atau wanita pada umumnya, ibu hamil memiliki resiko khusus terhadap penggunaan skincare dan kosmetik karena pertumbuhan bayi dalam kandungan. Sebelum membeli skincare atau kosmetik kenali penandaan label pada produk (BPOM dan Halal MUI) dan komposisi bahan untuk mengetahui keamanan dari penggunaan produk tersebut. Menyadur Hellosehat, berikut ini bahan-bahan dalam produk skincare dan kosmetik yang harus dihindari penggunaanya oleh ibu hamil.

Maskara

Pilihlah maskara yang tidak mengandung formaldehid atau yang biasa dikenal dengan formalin. Kandungan bahan ini juga ada dalam produk cat kuku. Senyawa golongan formaldehid ini bersifat karsinogen yang dapat mengganggu hormon kesuburan dan menyebabkan komplikasi kehamilan hingga keguguran.

Bedak

Phthalates atau ftalat merupakan salah satu daftar bahan kimia dalam produk bedak yang harus dihindari bagi ibu hami. Bahan ini juga ada pada pelembab, cat kuki hingga parfum, sehingga penting bagi ibu hamil untuk mengecek komposisi bahan dalam produk. Baha ini beresiko menyebabkan bayi terlahir cacat dan mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau di bawah normal sehingga mengganggu tumbuh kembang bayi.

Scrub Wajah

Paraben termasuk salah satu bahan kimia dalam produk kosmetik scrub wajah dan masker yang tidak boleh digunakan ibu hamil. Paraben merupakan jenis pengawet yang kerap digunakan untuk menambah daya simpan produk dan mencegah pertumbuhan bakteri pada kosmetik. Paraben dinilai berbahaya karena bisa mengacaukan kadar hormon ibu hamil dan berisiko menyebabkan kanker dalam penggunaan yang berlebihan. Bahkan, zat-zat kimia tertentu, seperti paraben, dapat berisiko menyebabkan cacat lahir pada bayi, bayi lahir prematur, hingga keguguran.

Serum Jerawat

Asam salisilat salah satu bahan kimia dalam serum jerawat yang harus dihindari karena senyawa tersebut dapat menyebabkan resiko keguguran dan menganggu hormone pertumbuhan janin.

Tabir Surya dan Lipstik

Retinol merupakan turunan vitamin A yang dapat ditemukan dalam segala hal, mulai dari tabir surya hingga lipstik, digunakan terutama sebagai bahan anti-penuaan dan obat jerawat karena mendorong pergantian sel. Bahan ini berbahaya bagi ibu hami karena sebagian besar dari yang diterapkan pada kulit akan diserap ke dalam aliran darah, yang berpotensi berbahaya bagi janin.

Krim Pemutih

Hydroquinone dan merkuri adalah kandungan bahan kimia yang biasanya dipakai untuk memutihkan kulit. Penggunaan bahan-bahan ini di dalam produk kosmetik atau makeup sudah dibatasi dan dilarang. Kandungan hydroquinone dan merkuri yang terdapat pada kosmetik atau makeup untuk ibu hamil tergolong tidak aman dan dilarang karena memberikan resiko kesehatan pada janin.

Dikutip dalam International Journal of Hygiene and Environmental Health, disebutkan bahwa perempuan terutama ibu hamil dan menyusui yang menggunakan produk merkuri, akan berisiko keracunan merkuri. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa paparan merkuri prenatal dan postnatal dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen pada anak-anak. Selain itu, merkuri dapat menyebabkan infertilitas wanita dan cacat lahir.

Kortikosteroid (steroid topikal) seperti fluocinonide, betametason valerat, dan clobetasol propionate digunakan dalam beberapa krim pemutih kulit juga berbahaya bagi ibu hamil. Studi pada Transactions of The Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene menemukan bahwa perempuan hamil yang menggunakan krim pencerah kulit yang mengandung steroid kuat, lebih mungkin untuk memiliki plasenta yang lebih kecil dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Meskipun beberapa krim mungkin tidak mencantumkan steroid topikal, produk pemutih kulit yang tidak diatur ternyata mengandung bahan-bahan ini.

Walau demikian, terlepas dari penggunaan produk-produk tersebut hindari dan lebih selektif dalam membeli produk dengan harga yang murah namun mereknya sama di e-commerce, karena besar kemungkinan produk tersebut tidak asli buatan dari perusahaan yang memproduksi dan tidak terdaftar BPOM.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak