Aktor Roger Danuarta punya pengalaman buruk dengan 2 orang babysitter atau pengasuh anaknya. Suami Cut Meyriska itu bercerita bahwa anak sulungnya pernah diberi makanan basi oleh sang babysitter.
Seperti yang kita tahu, mengonsumsi makanan basi bisa berakibat fatal yaitu terjadinya keracunan makanan. Hal ini terjadi karena sistem pencernaan dan kekebalan tubuh anak biasanya belum berfungsi optimal.
Selain karena makanan basi, keracunan makanan juga bisa terjadi saat anak mengonsumsi makanan yang dijual sembarang dan tidak terjamin kebersihannya. Makanan tersebut bisa saja terkontaminasi bakteri, racun, atau bahan kimia berbahaya. Keracunan makanan biasanya ditandai dengan gejala, seperti mual, muntah dan diare.
BACA JUGA: 13 Tahun Hidup Bersama Ferry Irawan, Anggia Novita Bongkar Skenario Terselubung Sang Mantan Suami
Lantas apa yang harus dilakukan saat anak mengalami gejala keracunan makanan? Berikut 4 langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan dan gejala keracunan makanan, seperti dirangkum dari Alodokter.com.
1. Jangan sembarang memberi obat
Jika anak mengalami diare akibat keracunan, pastikan untuk tidak memberikan sembarang obat pada anak. Biasanya orangtua akan tergesa-gesa memberikan obat diare yang dijual bebas di pasaran. Namun ternyata hal ini justru bisa berbahaya bagi anak. Bahkan apabila orangtua sembarang memberi obat diare pada anak akan membuat gejala keracunan yang diderita semakin parah.
2. Memberi banyak air putih
Saat keracunan makanan, anak akan mengalami mual dan diare yang tak tidak kunjung berhenti. Tanpa disadari hal ini bisa membuat anak dehidrasi karena terlalu banyak mengeluarkan cairan. Oleh karena itu untuk mencegahnya, orangtua bisa memberi anak banyak air putih untuk diminum. Untuk menghindari kembung, pastikan memberi minum anak dengan jumlah yang sedikit namun dengan frekuensi yang sering.
3. Makan dengan porsi kecil
Apabila mual pada anak sudah mulai berhenti, orangtua bisa mulai memberikan makanan namun dengan porsi yang kecil. Awali dengan memberi makanan seperti biskuit tanpa rasa, pisang, roti, atau nasi putih. Hal tersebut dilakukan agar anak tidak kembali mual.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Tiko Ternyata 'Anak Emas' di Keluarga Cendana Berdasarkan Hasil Tes DNA, Benarkah?
4. Pastikan istirahat yang cukup
Gejala keracunan makanan seperti mual, muntah dan diare bisa menguras energi anak dan membuatnya menjadi lemas. Orangtua bisa mendampingi dan memastikan anak mendapat istirahat yang cukup.
Beberapa Langkah di atas bisa membantu meredakan gejala keracunan makanan yang mungkin dialami anak. Ada baiknya apabila gejala berkelanjutan, segera periksakan anak ke dokter. Sebagai pencegahan, pastikan anak tidak mengonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya. Semoga bermanfaat!